-11-

76 5 5
                                    

Meli dan teman-teman jurusannya sudah berada di dalam bus. Katanya perjalanan dari hotel ke SLB hanya membutuhkan waktu setengah jam, sehingga sebagian ada yang asik berkaraoke di dalam bus. Sedangkan Meli, matanya yang bengkak akibat menangis tadi malam ia samarkan dengan kacamata baca miliknya. Untung Meli membawanya.

"Mel, lo gak apa-apa kan?" Tanya Gagah yang berjalan dari depan bus dan berhenti di samping tempat duduk Meli.

"Gak apa-apa. Gue ngantuk aja. Ada masalah apa?" Tanya Meli sambil membenarkan letak kacamatanya. Rambut Meli ia sengajakan untuk terurai dan menutupi mukanya.

"Gak apa-apa, tadi Bu Tutik tanyain lo yang kayak pucet gitu. Yaudah kalo gitu. Kalo ada apa-apa bilang sama gue. Gue kan ketua di KKL ini." Gagah kemudian membalik badan dan kembali ke tempat duduknya.

Meli memang sedikit pusing akibat peristiwa tadi malam. Dasar lemah. Umpat Meli pada diri sendiri.

Untungnya jalanan Bandung belum terlalu macet, sehingga rombongan KKL tiba hanya dalam waktu duapuluh menit. Sesampainya di depan SLB, mahasiswa kemudian turun, termasuk Meli. Lena yang selalu sigap akan kehadiran Andra yang sedari tadi mengajak Meli berbicara, mencoba melindungi Meli dengan mempersilahkan sahabatnya untuk turun duluan dan Lena di belakangnya. Andra yang melihat Lena langsung menatap Lena kesal. Biasanya Andra langsung mengumpat, mungkin karena ada bu Tutik yang masih ada di dalam bus sehingga dia diam saja.

∞∞∞

SLB yang rombongan KKL datangi merupakan salah satu SLB tertua di Bandung. Halaman SLB ini sangat luas dan bangunan tuanya yang masih berdiri kokoh. Siswa di SLB ini paling banyak merupakan siswa tunanetra, sehingga selama rombongan memasuki kelas demi kelas banyak siswa tunanetra yang mereka jumpai. Walaupun sebagian ada yang memiliki hambatan ganda seperti hiperaktif atau autis.

Setelah satu jam berada di SLB, rombongan KKL mengunjungi SLB B (khusus untuk tunarungu) yang ada di Bandung. Tidak butuh waktu lama untuk sampai disini, karena letaknya hanya berdekatan. Panitia dari sekolah menyarankan mahasiswa untuk membagi ke dalam 10 kelompok yang beranggotakan 8 orang. Meli dan Lena satu kelompok, sudah pasti. Andra juga berada dalam kelompok yang sama dengan Meli. Mereka mengelilingi setiap kelas yang ada.

"Mel ... lo gak sakit kan?" Andra menyajarkan jalannya pada Meli yang sejak tadi ada di depan Andra.

"Enggak." Jawab Meli ketus, kemudian mencoba untuk maju ke depan menyamai langkah guru kelas yang menjadi tour guide di kelompoknya. Tapi tangan Andra dengan sigap mencegah Meli untuk maju dengan menggenggam tangan Meli dengan erat.

"Sama gue aja." Paksa Andra pada Meli. Meli mencoba melepas genggaman Andra tapi gagal. Lena? Mana Lena? Meli baru sadar jika Lena sedang di kamar mandi. Meli hanya pasrah berjalan berdampingan dengan Andra. Asalkan Andra tidak berbuat lebih jauh lagi selain menggenggam tangannya. Mahasiswa yang lain sudah mulai terbiasa melihat ulah Andra dan Meli yang sebagai korbannya, sepertinya. Mereka bisa apa? Toh mereka tidak peduli.

"Awas aja kalo lo buat aneh-aneh sama gue." Ancam Meli dengan tangannya yang masih dipegang erat Andra.

"Eh ... eh .... Lo soak, lepasin tangan lo dari Meli. Gak liat ya ini di SLB. Gue bilangin bu Tutik lo abis nanti." Untungnya Lena cepat datang. Tidak jauh dari Lena, ada bu Tutik yang sedang berjalan ke arah mereka. Andra yang tahu langsung melepaskan genggamannya ke Meli.

"Awas ya lo. Sekali lagi jauhin Meli." Andra mengancam Lena. Sorot mata Andra terlihat bersungguh-sungguh, Lena menyadari itu. Sejujurnya Lena mulai takut dengan ancaman Andra, tapi keadaan sahabatnya baginya adalah lebih penting.

"Jaga omongan lo, An. Kalo lo ngapa-ngapain orang yang gue sayang, gue bakal pergi jauh dari lo." Ya. Akhirnya Meli membuat ancaman yang membuat Andra terkejut mendengarnya.

"Kalo lo pergi, gue bakal cari lo sampe ketemu, Mel karena gue cinta sama lo. Dan kita harus sama-sama terus."

∞∞∞

Apasih ini? Dari kemarin belum ada ide untuk nerusinlagi hihi. Padahal ini inspirasinya dari pengalaman dulu-dulu..hhmm serem wkwk. Terimakasih yang sudah membaca ceritaku. Voment dan vote, akutunggu.. ^.^ 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I know you were troubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang