-1-

119 6 5
                                    


Meli sedang serius mendengarkan kuliah dari eyang dosen yang sedang menjelaskan pengertian dari anak tunagrahita. Tiba – tiba ponsel yang ia letakkan di samping binder miliknya bergetar dan tampak sebuah pesan dari Andra.

To: Meli

Nanti aku mau ngomong sama kamu. Aku tunggu di taman bawah.

Meli hanya membaca dan mengunci kembali ponsel miliknya. Mungkin Andra butuh bantuan mengerjakan tugas atau sekedar meminta catatan darinya. Meli dan Andra adalah teman sejak SMA. Pertemanan mereka dapat dibilang akrab, karena Andra selalu mengantar jemput Meli saat SMA. Meli juga tidak tahu mengapa mereka bisa akrab sampai sekarang, karena Andra termasuk siswa yang urakan dan Meli benci siswa yang urakan. Mungkin karena Andra tidak memiliki banyak teman dan sikapnya yang tertutup kepada siapapun, tetapi kepada Meli dia menjadi orang yang terbuka.

"Saudara..untuk tugas minggu depan silahkan mencari teori mengenai penyebab utama dan penyebab penyerta dari anak tunagrahita. Kemudian minggu depan kita berdiskusi bersama." Dosen yang Meli sebut eyang itu menyampaikan tugas pertama di semester empat ini.

"Baik bu..." Jawab mahasiswa serempak. Kemudian eyang dosen menutup kuliah sore ini dengan berdoa bersama dan ucapan terimakasih telah sabar mengikuti perkuliahannya. Mahasiswa mulai merapikan alat tulisnya, ada juga yang berteriak karena terlalu mengantuk di kelas.

"Len..temenin aku ketemu sama Andra." Meli sudah berdiri di depan Lena yang sedang asyik mengutak – atik laptopnya. Tetapi Lena tidak menggubrisnya. Sampai Meli menendang tempat duduk Lena dengan keras.

"Mashaallah, MELI!! Kaget tau.. apaan sih, ganggu orang lagi download anime aja."

"Temenin aku ketemu sama Andra." Jawab Meli mengabaikan amarah Lena. Lena merupakan teman terdekat Meli saat kuliah. Mungkin bisa dibilang Meli hanya berteman dengan Lena, karena teman sekelasnya terlalu terkotak – kotak, menurutnya. Lena dan Meli sebenarnya mudah berbaur dengan teman – temannya, tetapi menyangkut privasi mereka tidak ingin dianggap sok akrab.

-----

Andra sudah berada di taman fakultas. Dia duduk di gazebo sambil asyik melihat layar ponselnya. Dari kejauhan Meli dan Lena berjalan kearahnya. Andra terlihat gugup sambil mengusap wajahnya yang tidak gatal.

"Kamu kenapa sama Lena?" andra memulai percakapan. Bukan basa – basi, hanya bertanya apa yang ada dipikirannya sekarang.

"Lah emang kenapa? Bukannya kamu mau minta tolong sama aku. Iya kan?" kata Meli yang duduk di samping Andra. Sedangkan Lena hanya berdiri dan berada di sampingnya.

Andra yang semula duduk kemudian berdiri di hadapan Meli. Meli dan Lena bingung dengan sikap Andra.

"Bukan gitu, Mel." Andra mencoba menyiapkan diri untuk berkata sesuatu hal yang sangat penting baginya. Andra mencoba mengambil tangan kanan Meli.

"Mel..."

"Apaan, ndra.." Meli terkejut dan reflek menarik tangan kanannya. Tetapi ia gagal karena Andra memegang erat tangannya.

"Bentar.. aku mau bilang sesuatu sama kamu. Mel, kamu mau ya jadi pacar aku."

"Lo gila!! Aku kan.."

"Iya aku tau kamu udah pacaran sama Yong. Tapi aku dari SMA udah suka sama kamu. Please, Mel..kamu mau kan jadi pacar aku."

"Enggak. Aku gak bisa, An. Maaf aku ada urusan sama Lena. Aku pamit dulu." Setelah Meli berhasil melepaskan tangannya dari genggaman Andra Meli berdiri dan menarik tangan Lena yang saat itu hanya terkejut melihat Andra. Mereka berdua kemudian berjalan meninggalkan Andra ke arah pintu masuk fakultas. Tiba – tiba Andra berhenti di depan Meli dan memegang pundak Meli dengan kedua tangannya.

I know you were troubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang