Ghost.9

3.7K 477 11
                                    

"Eomaaaaaa" Lirih gadis itu.

.

.

#Flashback

5 tahun lalu.

Saat Kim seokjin berumur 18 tahun tepat dihari ulang tahunnya Ayah Kim Seokjin mendapat sebuah pesan dan sebuah video yang dikirim sebuah akun sementara. Pesan itu diterimanya setiap tahun tapi dia tidak menghiraukannya pesan yang disangkanya hanya dari orang iseng dan sebuah spam itu bisa bisanya dia menghapus sebuah bukti penting.

"yang benar saja kenapa aku baru menyadarinya sekarang!!!" Pria ini gusar karna kebodohannya.

Ayah Kim Seokjin adalah rekan Ayah Kim Namjoon. Mereka berdua adalah seorang Jaksa. saat itu mereka melakukan penyelidikan sendiri pada sebuah kasus besar 11 tahun lalu. Mereka bekerja keras mencari bukti adanya keterlibatan pejabat di pemerintahan saat itu.

Orang-orang itu melakukan perdagangan illegal, menculik, menjual, membunuh, obat-obatan, korupsi Kejahatan bawah tanah yang di dalangi seorang pejabat pemerintahan. Sayangnya kasus ini terhenti 11 tahun lalu karena Jaksa Kim Ayahnya Kim Namjoon rekan sekaligus sahabat Ayah Jin mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.

Selama ini Ayah Jin sendiri terus mencari bukti untuk mengungkap kasus ini dan kematian sahabatnya itu hingga akhirnya dia menemukan pesan itu.

Jaksa Kim membuka kembali kasus itu dengan bukti yang dimilikinya. Jaksa itu tau orang-orang yang dihadapinya bukan orang biasa mereka memiliki anggota yang sangat banyak dan kuat berani membunuh siapapun yang menghalangi jalan mereka.

.

.

"Selamat ulang tahun sayang" Kecup jaksa itu di dahi putrinya

"ummmhhh ayah aku sudah besar kenapa ayah mencium ku" protes sang anak sambil mengunyah makananya.

"kamu masih milik ayah, bila ada yang berani mengambilmu dari ayah sekarang juga ayah akan menuntutnya"

"ahhh Ayah bagaimana aku bisa memiliki pacar kalo seperti ini" Jin tidak terima

"Sudah-sudah habiskan makanan kalian dulu"
"sayang, apa kau hari ini ada sidang ?" Tanya sang istri melihat suaminya yang berpakaian rapi namun wajah yang sangat khawatir.

"Iya sayang, kau jangan keluar rumah hari ini."

"Ndeee" Nyonya Kim paham betul apa yang dirasakan suaminya ini, dia sangat khawatir dengan istri dan anaknya setiap dia terlibat dengan kasus yang besar.

"jiniee ayah ingin kau mengirimkan sesuatu. Ayah sudah menaruhnya di dalam kotak muik mu disana juga ada alamatnya kau bisakan mengirimkannya ?"

"Didalam kotak musik ? apa bendanya sangat kecil ?" (jadi hantu ga jadi hantu ni anak nanya terus.)

"Tak bisakah kau mengiyakan saja" gumam Nyonya Kim pada anaknya.

"Baiklah appa, tapi.......aku hari ini ada janji dengan teman-teman di café perempatan jalan itu taapakan kalo terlambat?" Jin mengedipkan matanya pada jaksa itu.

"iya sayang" Mendapat ijin dari sanga ayah Jin mengangguk-ngangguk gembira "Tapi jangan kedipkan matamu itu pada laki-laki lain"

"Ahhehehe aku hanya melakukanya ke appa" Jin tersenyyum tipis

.

.

.

Sebelum Jin berangkat kesekolahnya. Gadis cantik itu meninggalkan kotak musik kesayangan nya itu di sebuah loker penitipan barang di stasiun subway.

"Aku simpan disini saja lebih aman" ucap jin, gadis itu khawatir jika kotak musik itu dibawa bersamanya kesekolah bisa-bisa rusak atau pecah.

"Aku akan menjemputmu nanti."

.

.

Hujan turun di kota seoul jalan nampak sepi padahal masih jam 8 malam. Ayah Jin melaju dengan mobilnya menuju kantor polisi. Jaksa Kim tidak memiliki bukti itu ditanganya dia hanya mengalihkan perhati orang-orang jahat itu dari rumahnya dia tau nyawa anak dan istrinya juga terancam.

Jaksa kim terus melaju di jalan licin itu, beberapa mobil terus mengikutinya dari belakang sesekali mobil itu menabrak bagian belakang mobil jaksa kim. Jaksa Kim benar-benar habis akal dengan orang-orang yang tak sedikitpun menghargai hidup seseorang itu.

.

.

Brugghhhh!!!!

Teeeettttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt........

Suara nyaring kelakson terdengar dari luar Café Jin menengok kearah kaca dilihatnya mobil hitam itu menabrak lampu merah di seberang jalan bagian depan mobil itu rusak parah tapi ada apa dengan bagian belakangnya itu.

Matanya membulat seketika Jin bergegas keluar dari café itu memastikan. Dalam hatinya ia masih berharap kalau itu bukan ayahnya kalau pun itu mobil ayahnya setidaknya yang mengendarai itu bukan ayahnya.

Pintu mobil itu terbuka, dengan sisa tenaga yang dimiliki nya jaksa kim mencoba menatap kearah putrinya berharap gadis itu tidak melakukan hal bodoh.

Saat itu juga Jin seperti mendapatkan tembakan tepat dijantungnya Jin melihat darah disekujur tubuh ayahnya. Jin berlari kesebrang jalan tangisnya pecah "appaaaaa!!!!!" Jin berteriak histeris.

Brukkkkkkkkkk

Tubuh gadis itu melambung lalu jatuh terbanting di jalan itu, tubuhnya bergetar sakit luar biasa yang dirasakan gadis itu dinginya aspal dan derasnya hujan membasahi tubuhnya yang mengeluarkan darah membuat genangan merah disana.

Mata jin menatap nanar kearah ayahnya airmata nya menyatu dengan tetesan hujan.

Gelap.

"Cepat telpon ambulan!!" Teriak gadis dengan seragam yang sama seperti Jin.

Pejabat itu merasa aman sekarang dirasa pengganggu nya sudah di bereskan semua, namun bukti itu masih belum ditemukan.

Setelah itu....

#Flashback END😋

Tbc....

Sukaaaaa rambutnya😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sukaaaaa rambutnya😍

An Innoncent Ghost (NamJin/GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang