Chapter 15

3.9K 454 52
                                    

Namjoon datang ke kantor terbesar itu dengan wajah mesem-mesem masih ingat kegiatan panasnya dirumah dengan Seokjin.

Merasa ada yang aneh Namjoon melihat jeli sekitarnya tidak ada bodyguard yang biasanya menjaga pintu masuk kantor, pegawai juga tidak banyak yang lalu-lalang.

"Ini berarti khusus untuk ku" namjoon melangkah cepat measuk ke lift. Pintu lift tertutup Namjoon menyeringai.

Tengggg

Pintu lift terbuka di sepanjang jalan menuju ruang Direktur Jeon pun tak nampak satupun bodyguard yang berjaga.

Tok...tok...tok...

Kretttttttt

Namjoon melangkah masuk keruang yang sama seperti sebelumnya ruang Direktur jeon. Masih diambang pintu kepala Namjoon sudah ditodong dua pistol sekaligus.

Prok...prok...prok...

Suara tepuk tangan seorang dari balik meja kerja itu ya tentu saja itu direktur Jeon.

"Kau memang bodoh seperti ayahmu itu" Direktur Jeon berdiri mendekat kearah Namjoon.

"Dimana bukti itu huh?! Aku tau kau memilikinya"

"Maaf Direktur Jeon aku tidak mengerti apa yang kau maksud dengan bukti"

Crack....

Satu lagi pistol mengarah ke kepala Namjoon. Kali ini pistol langsung dari tangan Direktur Jeon.

"Apa sekarang kau sudah mengerti" Tatapnya tajam karah Namjoon

Namjoon mngeluarkan flashdisk dari kantong celananya dan langsung di rebut oleh salah satu bodyguard direktur jeon.

Memberikan flashdisk itu "Coba dari kemarin-kemarin kau menjadi anak baik seperti ini, aku bisa langsung menghabisimu"

Direktur Jeon kembali duduk memasukan Flashdisk itu ke computer yang ada di depannya, Saiko satu itu tertawa melihat video nya sendiri.

"Sayang sekali ayahmu harus mati karena mengambil rekaman iini. Ah, betapa bodohnya Jaksa itu" Ucap Direktur jeon itu santai membuat Namjoon menatapnya tajam.

"Aku mengerti saat kau bertanya yang mana aku di foto lawas itu. Untuk ini kan ? untuk membuktikan apakah orang di video yang sangat tampan itu adalah aku." Narsisnya cihhhhh

Tawa direktur Jeon itu menggelegar seakan di telah menang. Mendapatkan bukti yang selama 16 tahun mengusik hidupnya.

"Sekarang tinggal memberesekanmu, seperti kedua Jaksa dan seorang gadis itu juga"Ucap Direktur Jeon mengarahkan pistolnya lagi kearah Namjoon.

"Aish...kalian terlalu lama" Namjoon tersenyum miring

Bruuukkk....

Namjoon memutar lengan kedua Bodyguard yang menodong nya itu tubuh besar bodyguard itu terbanting kelantai tak dapat bergerak setelah kepala mereka terbentur keras.

Namjoon mengabil pistol dibalik jas hitamnya mengarahkan pistol tepat kearah direktur Jeon yang Kaget.

Semua Bodyguard direktur Jeon membidik Namjoon.

'kami semua siap'

"Masuk!! Lindungi warga sipil jangan sampai ada yang terluka" Namjoon bicara pada alat penghubung di telinganya.

"apa-apaan ini dari mana kau dapat pistol itu" Ucap direktur Jeon yang sedikit khawatir karena kepalanya menjadi sasaran.

"Ini memang milikku" Jawab Namjoon datar

An Innoncent Ghost (NamJin/GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang