Kembali ke hotel dan memandangi keluar jendela seorang diri. Kai merasa begitu pengecut tapi juga lemah. Ia ingat setiap detail kejadian menakutkan itu. Sekuat mungkin ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia ingin pulang, tapi ketakutan itu selalu muncul begitu saja. Setiap teriakan dan benturan seakan terulang. Hanya ada ketakutan dan ketakutan yang lainnya juga.
"Jangan terlalu tegang, aku bisa mengerti posisimu"
Kai menoleh mendapati Han yooseok yang menenteng kantung plastik bening berisi buah-buahan.
"Makanlah ini!" tuturnya lagi. Lalu ia keluar kamar itu.
Kai hanya menatap buah dalam plastik itu tanpa minat. Ia tidak lapar sama sekali, tapi makan buah untuk memulihkan diri mungkin baik juga. Lalu dengan langkah diseret ia duduk di atas ranjang setelah mengambil sebuah apel. Tapi bukannya memakan apel itu, Kai malah membaringkan tubuhnya dan terpejam. Di dalam tidurnya ia mendengar suara teriakan. Tapi bukan teriakan ketakutan. Yang ia dengar adalah teriakan kesal seorang gadis yang menatapnya dengan tatapan membunuh.
Berhenti berbohong Kim jongin!!!
Kalau kau membohongiku lagi aku akan membunuhmu!!
Terus terulang begitu hingga Kai terbangun dengan keringat bercucuran. Mimpi tadi terasa begitu nyata dan semuanya terasa seperti dejavu, seakann ia tahu siapa dan keadaan apa yang membuatnya bermimpi seperti itu. Kai beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi. Ia menutup pintu perlahan dan langsung berdiri di depan cermin. Ia memerhatikan keseluruhan wajahnya lalu memejamkan mata. Ada kelegaan disana, hanya saja ia bingung kelegaan itu untuk apa. Ingatannya masih kosong. Masih belum ada apa-apa yang jelas tentang masa lalunya.
Kai menyisir rambutnya yang memanjang. Sejak sadar dan hidup dengan nenek Pai ia tidak pernah memotong rambutnya itu. Yang ia ingat hanyalah bau lautan yang selama ini menemaninya dan sebuah ingatan pada suatu sore ketika dia berharap agar bisa mengingat keseluruhan cerita masa lalunya. Menggengenggamnya kembali seperti kala itu ia menggenggam matahari yang hendak terbenam. Namun, sama seperti keabstrakan tentang menggenggam matahari, ia yakin mendapatkan kembali ingatannnya adalah hal yang abstrak pula.
Kai masih tidak mengerti bahkan tidak percaya. Ia mengalami kecelakaan pesawat dan berhasil selamat tanpa luka berarti. Meskipun ia kehilangan seluruh ingatan masalalunya ia yakin tubuhnya tidak sakit sedikitpun. Bisa dikatakan ini adalah sebuah keajaiban. Dan keajaiban ada karena Tuhan menghendakinya. Nenek Pai sering mengoceh tiba-tiba tentang kematian anak tunggalnya. Dan juga tentang cucunya yang hidup sampai detik ini. Secara logika orang yang tenggelam dalam air selama lebih dari dua puluh menit akan bertemu dengan ajalnya. Ya, kedua orang tua Pin meninggal saat keduanya tenggelam di sebuah danau yang terletak di pinggir jalan dengan kedalaman 3M. Pin kecil yang saat itu baru berusia 3 tahun ikut tenggelam juga. Di dalam mobil yang tergelincir dan masuk ke danau itu sebuah keajaiban terjadi. Kedua orang tua Pin meninggal di tempat karena tidak bisa berenang keluar sedangkan Pin malah tertawa senang saat ia diangkat dari air. Semua orang tercengang. Keajaiban terjadi.
"Aku percaya keajaiban terjadi karena ada suatu alasan, mungkin keajaiban yang terjadi padamu juga ada alasannya"
Entah berapa kali nenek Pai mengulang cerita dan kata-kata itu. Saat itu Kai hanya menganggapnya ocehan saja. Namun sekarang perkataan itu terus berlarian di kepalanya. Dan sebuah pertanyaan muncul.
"Jika benar aku hidup karena keajaiban, untuk apa aku hidup?".
Dan jawaban pertanyaan yang sebenarnya sangat mudah untuk dijawab itu sebenarnya sedang menunggunya. Dingin dan diselimuti kegelapan.
![](https://img.wattpad.com/cover/98861389-288-k769726.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LIE [COMPLETED]
FanficKai dan Krystal seperti kucing dan anjing. Mereka bertengkar sepanjang waktu jika mereka bertemu. Kai-situkang bohong dan Krystal-yang selalu dibohongi akhirnya mencetuskan perang. Sialnya Kai- si tukang bohong malah menepati janjinya. poster by Ata...