[7]

1.2K 174 2
                                    


Foto-foto berserakan yang ada didepannya kini begitu meyakinkan sekaligus mencurigakan. Thale ingin percaya pada Tin yang mengatakan bahwa ia dan orang yang ada difoto itu adalah sama. Namun ia juga merasa takut. Dua tahun hidup bersama nenek Pam membuatnya nyaman. Entah kenapa Thale tidak ingin kembali. Dari foto itu ia bisa melihat dunia yang gemerlapan dan bersinar. Tempat dimana bintang terasa begitu dekat. Namun diantara gemerlapan itu bayangan selalu mengikuti dan membuat siapa saja tak bisa bergerak.

"Bagaimana menurutmu?" Tin yang ada dihadapan Thale bertanya. Sebenarnya ia sangat gugup sekarang. Tadi ia buru-buru mengirim email pada SM entertaiment bahwa ia menemukan Kai. Sekarang ia tidak tahu apa yang harus dilakukan.

"Dia....................tampan, tapi apa benar ini aku?" Thale bertanya pada Tin dengan ragu. Keningnya sedikit berkerut dan ia menggigit bibirnya.

"Ya itu kau".

"Tapi dia tidak seperti aku, aku tidak ingin kembali, disini sangat nyaman".

Tin terdiam. Mendengar perkataan Thale tadi membuatnya kebingungan. Tadi ia sangat syok sehingga langsung memberitahu pihak SM entertaiment bahwa ia menemukan Kai. Ia juga memberikan bukti nyata dengan mengirim foto Kai. Dan sekarang ia mendengar Thale atau Kai tidak mau kembali.

Demi tuhan! siapa yang tidak mau mengurung orang ini ?

Kalau mau mengikuti nafsunya semata, Tin pasti sudah mengikatnya dan membawanya pulang. Sayangnya ia masih berpikir normal. Kai punya kehidupan dan kehidupannya bukan disini. Dengan mengumpulkan akal sehat Tin memulai dengan berani.

"Kau harus kembali!" ujarnya tegas dan langsung dihadiahi tatapan sendu dari Thale.

"Keluarga, teman, passion, bahkan kekasihmu ada disana. Kehidupanmu ada disana".

Lagi-lagi ia ragu, Thale benar-benar ingin percaya bahwa itu memang dirinya. Tapi keraguan itu muncul begitu saja.

"Aku tidak tahu apapun".

"Aku akan memberitahumu semuanya".

"Dan kita juga harus menemui dokter".

***

"Kau bisa menghubunginya?"tanya Chen kini dengan nada khawatir.

Amber menggeleng. Ponselnya masih ia tempelkan ke telinga.

"Kau tahu apartemennya?".

"Tentu saja".

Akhirnya Chen memutuskan untuk pergi ke apartemen Krystal dengan Amber. Mereka sampai ketika matahari hampir terbenam. Gedung apartemen itu tampak sepi. Jadi merekapun tidak takut dicurigai. Mereka memasuki lift dari basement dan berhenti dilantai 9. Apartement Krystal berada di ujung lorong. Amber membunyikan interkom dan memanggil Krystal. Namun tidak ada jawaban apa-apa.

"Apakah dia baik-baik saja?".Chen bertanya pada Amber.

"Biasanya dia baik-baik saja tapi aku rasa dia tidak baik-baik saja".

"Lebih baik kita meminta satpam apartemen untuk membuka pintu ini".

Memang bukan ide bagus untuk membobol rumah orang tapi mereka perlu memastikan keadaan Krystal.Amber sudah menghubungi pengurus apartemen dan dua petugas datang dengan berbagai alat.Pintu itu terbuka setelah kode sandinya dilepas.Amber langsung menerobos masuk dan mencari Krystal.

"Krys!!!!".

Amber menemukan Krystal dikamar tidur. Tertidur dan bergelung dibawah selimutnya.Ia tampak baik-baik saja.Amber menarik nafas lega dan membenarkan selimut Krystal.Tanpa sengaja ia menyentuh wajah Krystal.Saat itulah Amber tahu bahwa Krystal tidak baik-baik saja.Di sekitar tempat tidurnya berserakan tabung-tabung coklat berisi obat penenang.

"Ya tuhan!! Krys bangun!!"Amber menangkup wajah Krystal dan menyadari suhu tubuhnya sangat dingin.

"Kita harus membawanya kerumah sakit"Chen yang baru muncul langsung membopong Krystal.Sementara Amber menelepon ambulan.Amber berlari dan menekan tombol lift.Di dalam lift Amber terus meneriakan nama Krystal dan menyuruhnya untuk bangun.Saat mereka sampai dilantai dan lift terbuka sudah ada perawat yang menunggu.Amber ikut dengan mobil ambulan sedangkan Chen memberitahu orang-orang.Keadaan ribut tidak terkendali.Desas desus terdengar dimana-mana.Chen yang masih berada di lobby bisa mendengar itu dan mengumpat.

"Si bodoh itu membuat pusing kepala saja".

***

"Tampaknya kau mengalami amnesia pasca trauma.Tin memberitahuku kau kecelakaan dua tahun lalu.Seorang nenek menemukanmu lalu membiarkanmu tinggal dengannya.Apa kau mengalami cedera serius saat itu?".

Thale menggeleng.

"Aku hanya bangun dan mendapati nenek Pam berbicara dengan bahasa yang dulu tidak aku pahami"

"Kau mungkin mengalami cedera saat kecelakaan itu,bahkan kemungkinan selamatnya sangat kecil.Seingatku kecelakaan itu menewaskan hampir semua penumpang.Hanya ada 11 orang yang selamat.Kau sangat beruntung,hidupmu adalah keajaiban.Sekarang kau bisa kembali ke keluargamu".

Mendengar kata keluarga entah kenapa dadanya berdebar.Ada orang yang menunggunya pulang sedangkan ia disini masih ragu-ragu untuk menghadapi kenyataan itu.

"Apa ingatanku akan pulih?".

"Ingatanmu akan pulih secara berangsur,karena disini tidak ada yang mengingatkanmu maka ingatanmu tidak kunjung pulih".

"Terimakasih dokter"Thale berdiri lalu menangkupkan kedua tangannya di depan dada dan keluar dari ruangan itu.Tin dan Pai sudah menunggu nya diluar.Tin masih merasa gugup namun ia tidak menyesal sama sekali.Hanya saja Pai menunjukan ekspresi yang berbeda.

"Jadi kau akan pergi?"tanya Pai dengan suara yang mencicit.

Thale menatapnya sebentar.Tidak banyak yang ia ingat dengan cucu nenek Pam ini.Dia gadis yang baik dan bersemangat.Mereka cukup akrab dan kadang mengahabiskan waktu bersama di pantai saat Pai liburan.

"Dia harus pergi Pai"balas Tin.

"Ya kau harus pulang,aku yakin keluargamu menunggu"cicit Pai.Tin bisa mendengar nada aneh di ucapannya.Seakan-akan ia tidak rela Thale pergi.

"Terimakasih aku akan selalu mengingat kalian"

"Aku akan menagihmu suatu hari nanti"Tin meninju dada Thale dengan sedikit keras.Membuat Thale tertawa.

"Tentu"jawabnya dengan senyuman yang entah kenapa bisa ada disana.

"Aku mau berfoto dulu!!"ujar Tin tiba-tiba.Meskipun ia tidak bisa mengurung si seksi itu setidaknya dia bisa memiliki fotonya.Jarang sekali ia bisa berfoto dengan seorang idol.Meskipun ia bukan EXO-L Tin tidak mau melewatkan kesempatan ini.

Ia menarik Pai dan Thale mendekat.Menyiapkan kamera dan berfoto bersama.

***

To be continued........

Hahhahahahhaha

Maafkan kalau ceritanya aneh hehe

Just enjoy^^

LIE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang