Kepadanya yang selalu menghantui hati,
Aku tahu, terkadang cinta datang dan hilang.
Seperti tak punya perasaan, namun Ia hadir karena perasaan.
Memberikan sedikit keindahan, dan banyak sekali kekecewaan.
Aku pun pernah mengecewakan mu, bahkan tak terhitung lagi jumlah nya.
Berusaha agar kau tidak tahu dan menutupi semuanya dengan kata-kata gombal.
Dan kau pun mempercayai itu, lalu melupakan semuanya.
Aku tersenyum lega, memandang mu, dan tertawa dalam hati.
Duniaku sebelum duniamu hanyalah monokrom hitam putih yang tidak terbentuk.
Aku tidak tahu warna mentari dan tidak tahu seindah apakah dia,
Walau berbahaya jika didekati, tetapi menyimpan banyak misteri.
Lalu tanpa permisi duniamu melewatinya dengan penuh warna-warni.
Mengecoh kan segala semesta duniaku, dengan senyum indah seperti malaikat.
Mengacaukan pikiranku tentang segala hitam putih duniaku yang datar tanpa ekspresi.
Saat itulah, satu per satu monokrom berganti warna di duniaku.
Duniaku mulai mengenal jatuh cinta, cinta pada duniamu.
Memilikimu sudah lebih dari cukup untuk melengkapi puzzle yang hilang.
Walau terkadang, aku masih saja dengan sengaja menghilangkan bagian nya.
Namun, percayalah. Aku tak menginginkan dunia monokrom seperti kemarin.
Aku hanya gemar membuat mu kesal, aku membutuhkan nya untuk dapatkan perhatianmu.
Memang, jatuh cinta takkan bisa memilih harus dengan siapa.
Tuhan lah yang menentukan lewat takdir yang memiliki cara tersendiri.
Aku dan kamu hanyalah korban dari skenario-Nya, dipertemukan tak sengaja.
Dan rasa kecewa dari cinta itu hukuman, sedangkan bahagia nya itu bonus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musim Senja(END)
PoetrySajak-sajak yang sempat terpendam, namun tak sempat terungkap. Hanya bisa menjadi rangkaian aksara, yang lama kelamaan sirna.