Mysterious Girl

74 3 3
                                    

Sekarang aku hanya tinggal seorang diri, sehingga aku harus ulet bekerja guna membiayai kehidupan. Seperti biasa aku menjaga kebun dan memberi pakan ternak di rumah. Ah, rasanya aku ingin mengembalakan sapi-sapi sambil bersantai dengan siulan seruling indahku. Namun jadwal kerja sampinganku hari ini adalah menebang kayu di hutan.

Bergegas, tak lupa ku ambil perkakas dari gudang lalu menaiki gerobak kereta kuda yang telah kusiapkan di depan rumah dan melihat awan di pagi hari sambil berkata Cuaca yang cerah untuk mengawali kegiatan. Sebaiknya aku pergi sebelum hari mulai siang.

Setiap kali di perjalan, sapaan selalu menyambutku dari warga desa yang sedang melintas. Bagi mereka aku cukup populer. Mungkin karena aku sempat menyelamatkan desa waktu itu? Seketika aku teringat saat kebakaran besar akibat topan api yang terjadi di desa sekitar setahun lalu.

Flasback

Aku mendapatkan banyak sanjungan dari semua warga yang ku selamatkan dan mereka memberiku gelar sebagai penyelamat desa hingga aku dihadiahi sebuah tempat tinggal sederhana itu. Semenjak hari itu, semua orang sangat ramah dan berbaik hati padaku hingga lebih dari keluarga mereka sendiri.

Flasback off

Yaampun, tak terasa aku telah sampai di hutan. Bergegas ku ambil kembali perkakas yang telahku bawa tadi dan langsung memulai penebangan kayu yang cocok untuk dijual nanti. Dengan ayunan kuatku, perlahan pohon yang kutebang telah mencapai klimaks dan segera tumbang dari akarnya.

Akhirnya, pohon yang ku tebang pun jatuh. Kini saatnya memotong dan membaginya untuk dimasukan ke kereta.

Saat baru saja aku ingin menaruh kayu-kayu hasil potongan yang telah dibagi, tiba-tiba aku mendengar sebuah langkah kaki-kaki kuda dari arah belakang.

"Drap.. Drap.. Drap.." para pengawal kerajaan datang menghampiriku dengan kuda mereka lalu bertanya..

"Salam, namaku Guren. Apakah kau melihat seorang Putri istana mengarah kemari? Tanya pemimpin mereka dengan tegasnya

"Putri? Aku dari tadi tak melihat seorang pun disini. Memangnya ada ingin apa Putri kemari?" Aku tanya balik sambil kebingungan

"Begitu ya, ia kabur dari istana tanpa ada sepengetahuan kami dan saat ini ia masih belum sama sekali kembali ke istana. Kalau begitu, kami undur pamit, terima kasih atas petunjuknya tuan" jawabnya sambil melanjutkan pencarian bersama kawanannya.

Untuk pertama kalinya aku melihat gagahnya para pengawal istana di kerajaan ini. Namun ketatnya pengawalan, bagaimana bisa seorang putri yang seharusnya dijaga sebaik mungkin bisa kabur dari istana.?

Begitu bingungnya sampai aku lupa terhadap pekerjaanku yang seharusnya ku selesaikan ini. Aku pun mengambil kembali kapak dan melanjutkan penebangan.

Saat baru saja ayunan pertama kapak-ku ke batang pohon, tiba-tiba..

"BLUUUGGGGHH!!"

Suara itu jatuh tepat disampingku. Secara sontak aku pun terkejut atas tergeletaknya seseorang dengan memakai kerudung bewarna biru gelap itu jatuh dari atas pohon lalu menanyainya apa ia baik-baik saja?

Seorang itu pun masih tak merespon apapun dariku. Atas penasaran yang ada dipikiranku, secara perlahan mendekatkan diri kepadanya dan membalikkan tubuhnya..

Eh! Ternyata ia adalah seorang gadis yang sangat cantik rupawan. Aku pun tambah panik melihatnya yang penuh luka tersebut.

"Apa sebaiknya aku lari saja ya? Ah tidak! Siapa yang tega membiarkan gadis secantik ini di hutan sendirian, nanti malah ada orang yang memumutnya lagi. Apa sebaiknya aku kembalikan keatas pohon lagi ya? Ah tidak! tidak!! tidak!!! Lebih aman jika aku bawa ia ke rumah"

Aku pun mulai mengangkat tubuhnya dan aku yang awalnya sangat panik tiba-tiba jantungku berdegup begitu kencangnya saat menggendongnya ke kereta.

Perlahan 'ku taruh dirinya di dalam kereta. Sepertinya aku tak bisa membiarkan gadis ini di dalam kereta dengan penuh luka tersebut di tubuhnya, aku pun pulang lebih awal dari biasanya setelah kejadian ajaib hari ini dan menunda jadwal kerja sampingan kali ini.

Sesampai di rumah aku langsung mengobati luka di wajah serta lengannya dengan obat herbal seadanya yang dicampur air hangat. Entah bagaimana jadinya meninggalkan gadis secantik ini sendirian.

Rambut panjangnya yang indah, lekuk bibirnya yang manis, serta kulit putih yang mulus, sehingga membuktikan ia adalah gadis kalangan atas. Ketika aku ingin membersihkan rambutnya dengan air hangat, rasanya aku ingin..

Argh! apa yang kupikirkan? Bukan berarti begitu, aku sama sekali tak tertarik. Tapi semasih ia belum sadar, sebaiknya harus cepat mengobatinya.

Dan tiba-tiba...

"PLAK!!! Apa yang kau lakukan??? Menjauhlah dariku dasar cabul!!!" Ia terbangun dan menampar serta menendangku dengan kerasnya sehingga aku terpental jatuh ke lantai.

Aku membuatnya terkejut hingga raut pipinya menjadi merah. Aku pun menenangkannya dengan menjelaskan secara rinci bahwa ini adalah kesalah pahaman.

Mulai dari cerita kejadian yang telah dialaminya hari ini saat aku menemukannya tergeletak jatuh dari atas pohon. Dan sepertinya ia sangat malu setelah mendengarkan cerita tentang karena kesalah pahaman ini..

"Be-benarkah??? Aku benar-benar minta maaf apa yang telah kuperbuat barusan. Tapi, jangan kau ulangi lagi dan terima kasih telah menolongku" Ia pun segera meminta maaf padaku dengan sedikit judesnya.

"Heheh.. tidak, tidak. bagiku setelah mengobatimu seharian sudah cukup bagiku" jawabku dengan egoisnya.

"PLAK!!! Sialan, dasar cabul!! Aku merasa tak rela ditolong olehmu!!!" Ia kembali menamparku dengan emosinya.

Setelah asyiknya berbincang-bincang, sampai lupa memperkenalkan diri..

"Salam kenal, namaku Rey Martien. senang bisa menolongmu" dengan gagahnya aku memperkenalkan diri kepadanya.

Saat aku baru menanyakan namanya dan alasan ia bisa jatuh dari atas pohon, seketika ia langsung hening terdiam lalu menyentuh keningnya sambil berkata kepalanya sakit. Sepertinya ia telah mengalami cedera di kepala sehingga ia belum mampu mengingat apa yang ku tanyakan tadi.

Seharusnya ia tak boleh diganggu terus dan harus kembali istirahat yang cukup untuk memulihkan tubuh serta ingatannya lagi.

Aku yang merasa telah menggangunya segera beranjak pergi lalu mematikan lilin disampingnya dan perlahan menutup pintu kamarnya sambil kembali menatap wajah cantiknya saat istirahat.

Di sebuah suasana malam yang begitu dingin, dengan menggunakan Element Blaze, ku hidupkan perapian yang kosong lalu membuka pakaian untuk menghangatkan diri pada sofa yang empuk sambil memikirkan gadis tersebut.

Aku masih penasaran siapa sebenarnya gadia itu. Meski merasa kasihan, sepertinya aku tak rela bila ia terus tinggal di rumah ini. cepat atau lambat ia harus segera pergi sebelum ada orang sekitar tahu jika aku sedang menyembunyikan gadis misterius ini.

~¤~

The Lord Of Elementals Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang