Kebangkitan Razor selama ribuan tahun sepertinya tak ada sia-sianya. Perjuangannya sendiri akhirnya membuahkan hasil atas keberhasilannya mendapatkan sobekan dua peta Interminity dari kota Saphriel. Kini saatnya ia membangkitkan para Monster Element dari tidur panjangnya.
Ia pun berhasil sampai di tempat keberadaan makam pertama Monster Element dikubur. Dengan bantuan sihirnya ia lalu memulai mengucap mantranya untuk membangkitkan jiwa monster tersebut dari tempatnya..
"Apa??? Kenapa Monsternya tak kunjung muncul-muncul juga????" - Razor yang sepertinya kebingungan seakan sihirnya tak mampu membangkitkan Monster tersebut.
Ia kembali mencoba mengeluarkan sihirnya untuk kedua kalinya dan sepertinya upaya-nya tak kunjung berhasil. Atas kekesalannya ia pun mulai marah dan menendang sebuah batu di depannya dan mengarah ke sebuah prasasti yang berisi tulisan misterius yang hanya bisa dimengerti oleh peradaban kuno zaman dulu.
Kepenasaran Razor akan prasasti itu membuatnya mulai membaca isi tulisan tersebut dan sepertinya ia dapat memahaminya dengan mudah karna Razor pernah hidup selama ribuan tahun lamanya. Disana tertulis, dibutuhkannya sebuah buku yang bernama Interminity untuk membuka segel Inti Monster tersebut dari makamnya.
Sebuah isi dari prasasti tersebut membuat Razor bertanya kepada Ratu Lisbeth dimana keberadaan Buku tersebut. Namun Lisbeth terdiam dan tak ingin sama sekali memberitahunya. Dengan segala kencaman Razor akhirnya berhasil membuat Lisbeth teperdaya untuk menjawab keberadaan buku tersebut.
"Buku itu telah di bawa oleh kedua anakku" - Ucap dari Lisbeth yang sekarat akibat siksaan dari Razor.
Sepertinya Razor memiliki sebuah rencana untuk kembali merebut tujuannya dengan mengirim salah satu bawahan yang merupakan pengikut setia Aliran Hitam untuk mencari buku tersebut berada.
Sementara itu, kini gelapnya malam telah berganti terangnya matahari pagi. Pemandangan yang kacau dari perjalan membuat Rey dan Reina semakin berlari kencang menjauh dari kekacauan pada malam itu demi menyelamatkan diri.
Namun di tengah perjalan mereka, tiba-tiba Reina jatuh terlemas di tanah dengan tubuhnya yang lemah. Rey memeriksa keadaanya dengan mencoba menyadarkan Reina dan ternyata ia kehabisan tenaga akibat tak dapat istirahat karna sebelumnya ia telah bergadang penuh demi membebaskan Rey dari tahanan.
Rey merasa gelisah dengan keadaan Reina saat ini. Ia pun mencoba melihat sekitar, dan beruntung tak jauh di depan mereka ada sebuah rumah kecil yang sepertinya terawat sangat baik. Karna tak mau membuat keadaan Reina bertambah parah, Rey lalu memangkul tubuh Reina dan mulai beranjak menuju rumah tersebut.
Sesampainya disana, Rey mencoba memanggil seseorang yang ada di dalam rumah. Namun tak ada seorang pun yang merespon geluran Rey. Merasa tubuh Reina yang semakin parah mau tak mau Rey harus mengistirahatkannya masuk tanpa seizin tuan rumah. Sesudahnya memasuki pintu rumah, mereka tak melihat siapapun di dalamnya. Bagaimana bisa sang pemilik membiarkan pintu rumahnya terbuka begitu saja dengan adanya kekacauan saat ini.
Rey lalu menidurkan Reina pada ranjang di sebuah kamar dan mencari sebuah pembalut untuk merendahkan suhu panas pada tubuh Reina. Beruntung di dapur akhirnya Rey menemukan sebuah herbal. Tidak, masih banyak lagi di laci, almari, dan di gentong. Paling tidak ia tak perlu pembalut lagi kalau stok herbalnya sebanyak ini. Sekarang ia hanya butuh air panas. Tak lama kemudian air panasnya telah mendidih dan siap untuk di tuangkan pada herbal.
Namun sesaat baru saja Rey berbalik membawa herbal tersebut, tiba-tiba seorang wanita datang di depannya dengan sambutan penuh kejutan tersebut.
"PIANG!!! Rin? Kau kah itu??" - Saking terkejutnya Rey hingga menjatuhkan Herbalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lord Of Elementals
FantasyAliran Kegelapan yang dulunya telah lama kalah dari peperangan Aliran Cahaya, kini mereka bangkit dari kematian dan kembali berambisi untuk mengambil alih dunia dan menciptakan realitas yang baru dengan bantuan para Roh Element yang akan segera diba...