"Udah selesai pinjam HP-nya, sini balikin."
Udah selesai? Ketiban setan Luh kak! Tuh mata gak pernah dibersihkan! Kalau belum pernah, gue bersihkan deh pake air kobokan.
Gua gak ngerti sama Agam, sensitif banget ya sama adiknya? Woy setan, iblis, drakula, vampire, serigala, kelalawar, darah suci! Sedari tadi gue itu ngelamun tentang Sora dan gak nemuin jawabannya dan gue itu cuma pegang doang tuh HP, emang ada aibnya tuh HP!? Dasar pelit!
"Oke, sekarang kalian percayakan, kalau gue itu punya pacar?"
Terserah deh yang ngomong, pasrah aja sama takdir Tuhan.
"Gue mah percaya aja dah" sahut Kevin dengan mudahnya terpengaruh dengan omongan setan.
Tinggal Sora memberikan jawabannya, rencana kakakku berhasil, itu mah terlalu sukses.
"Gue sama sekali gak percaya kalau itu cewek loh" sambil menyenderkan punggungnya ke kursi. "Sumpah gue kenal sama tuh cewek, tapi dimana ya? Hei kau kenal aku kan"
Anjing siapa sih ini, kok nyasar di kafe, tolong yang punya ini anjing, tolong dikondisikan ya mulutnya! Heran deh gue, gue nyari ingatan loh, dan loh nyari ingatan gue! What the hell!
"Sor, loh kesurupan setan apa hah?" Tanya Agam dengan tatapan mengintimidasi dan suara yang terdengar cukup emosi. "Jelas-jelas ini tuh cewek gue, kalau naksir tuh ngomong, gak usah banyak bacot dah Sor!"
Agam yang pintar akting atau Agam itu benar-benar marah?
"Gue benerin nih kata loh, dia itu bukan cewek loh" kini punggungnya tidak bersenderan dengan kursinya dan tatapannya yang tajam melihat kearah Agam.
"Bukan cewek gue!!!" Emosinya mulai meluap-luap, dan siap-siap memukul meja berbentuk kotak. "Kalau bukan cewek gue! Terus ini siapa hah!" Sambil berdiri memandang tatapan Sora dan menunjuk-nunjuk kearah adiknya.
Tenang kak gue ada disamping kok, gak usah ketakutan gitu dong, kalau boleh saran, pukul aja tuh mulut, biar tahu rasa!
"Sudah selesai bertengkarnya? Kalau belum, lanjutin aja" ucap Kevin dengan tangannya yang dilipat di dadanya, sambil melihat muka Agam.
Ya gak jadi dong, acara pukul-pukulan.
Canggung
Haduh kak? Dia itu gak bohong kak? Kita itu gak pacaran dan kita itu adik-kakak, apa salahnya sih kalau kakak jujur? Gak ada ruginya kak!
Sudah lebih dari 3 menit, tidak ada seorang pun yang mau berbicara, entah setan apa yang merasuki pikiran Kevin, suasana canggung menjadi lebih mainstream.
"Sor, kenapa kamu ngeyel banget sih kalau Shinta itu bukan pacar Agam?"
"Gak salah lagi, dia itu adiknya Agam"
Mampus nih gue, penyamaran gue pasti ketahuan. Gue penasaran, nih anak belajarnya dimana ya? Hongkong kali ya?
"Hah!! Loh tahu dari mana kampret, yang bener dia itu adiknya?"
"Gue mau nerusin cerita, asalkan si Shinta, ngaku kalau dia itu adiknya Agam"
Malah ngelunjak nih orang, gue harus gimana dong? Gara-gara dia, gue jadi gak bisa mutusin, pengen tuh mulut berkata 'benar' tapi gue ragu. Kulihat wajah Agam dan memberikan sebuah kode, tapi ia gak ngerespon, takut salah ngomong nih gue?
"Oke loh menang, dia bener adik gue" jelas Agam dengan muka frustasi.
Itu suara Agam? Yang bener itu suara Agam? Dewi Fortuna memihak ku, sebuah mukjizat kalau kakak ku berkata seperti itu. Good choices. "Tapi nama gue itu Shina bukan Shinta" terangku memecahkan suasana yang canggung.
"Gue mau beli sesuatu, Shin loh disini dulu ya" sambil mengangkat bokongnya yang menempel di kursi dan bergegas menuju mobilnya. "Bentar kok, gak lama" terangnya sebelum pergi.
Sudah gini doang? Gak ada marah-marahan lagi? Wow sifatnya berubah drastis.
Setelah kakak ku pergi, dua orang ini malah ketawa-tawa gak jelas, tragis sekali hidupku, aku hanya diam menjadi pendengar yang baik.
"Eh Shin, kamu kok mau aja jadi pacar bohongnya Agam? Jangan-jangan kalian berdua ini siscon"
"Sorry, gue bukan siscon yang kalian pikirkan! Apa kalian gak peka? Sedari tadi aku itu haus kakak?" Gue dikiranya siscon, enak aja, dan sekarang lihatlah, bentar lagi kalian akan jadi pembantuku.
"Mau minum apa sih? Gue pesenin ya" tanya Kevin.
"Milkshake strawberry aja deh, tapi gue gak bawa sepersen pun uang loh" pintaku.
"It's okay, aku yang bayarin" sambil berjalan menuju pelayan.
Manjur juga perkataan ku, tapi cuma satu orang ini yang gak berkutik sama sekali saat aku ngomong, aku baru ingat, daripada mengingat-ingat nama Sora, mending ke orangnya aja, lebih terpercaya.
"Kak, kakak kenal aku, aku rasa, aku juga kenal sama kakak?" Tanyaku.
"Mungkin, tapi gue, gak tahu pasti sih kebenarannya" terangnya sambil merogoh saku celananya yang didapati HP-nya. "By the way kamu itu cantik ya, persis kayak kakak mu versi cewek" sambil ketawa pelan.
Baru ketiga ini ada orang yang mengatakan ku cantik, bukan sok cantik loh ya. "Makasih, kak"
"Kamu tahu gak? Kamu itu jadi korban yang ketiga dari kebohongan kakakmu" terangnya sambil memainkan HP-nya.
What the hell! Are you fucking kidding me ? Jadi ini sudah ketiga kalinya, sudah tiga kali Agam gak ngaku, kenapa sih ini orang! Perasaan sih, Agam gak punya masa lalu yang suram tentang percintaan? Tapi kenapa !?
Gua kan korban ketiga, tapi siapa ya yang jadi korban pertama dan yang kedua? Ah, ngapain sih aku ngurusin Agam, gak penting! Buang-buang waktu!
Kok aku yang begok gini sih, kakak yang selalu tahu tentang aku, pengertian, perhatian, selalu menjagaku, tapi gue sebagai adiknya gak pernah membalasnya, malahan membuatnya menjadi lebih buruk.
Mungkin aku akan membalasnya dengan kasih sayang yang tulus melebihi siapapun.
"Emang siapa aja kak?" Tanyaku sambil berpindah kursi disebelahnya, gak sopan kalau ngobrol dengan jarak yang berjauhan.
Tadi itu gue duduk disampingnya Agam, tapi Agamnya pergi, didepan gue itu Kevin, terus Kevin kan, gue suruh, disebelah Kevin itu Sora, untuk menghindari kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan, makanya gue pindah disampingnya Sora, lebih tepatnya pindah di kursi Kevin.
"Mau tau?" Tanyanya, dan aku menjawabnya dengan satu anggukan." Gue gak akan nyebutin namanya, soalnya gue juga lupa" katanya sambil tertawa. "Pasang telinga baik-baik, jangan sampai ada yang terlewatkan, karena gue gak akan mengulanginya"
Oke ku tarik kata-kata ku, Sora sama sekali bukan tipe pendiam. "Iya kak, kapan ceritanya kalau basa-basi gini"
"Oke, kamu pernah dengar gak pacar sewaan?" Aku mengangguk "mungkin kamu ngerti yang aku maksud, Agam itu nyewa pacar selama 1 Minggu" Hah 1 Minggu, kurang belaian nih orang "dan si ceweknya ini, kepincut sama kegantengan kakakmu" gue dan Sora tertawa terbahak-bahak mendengar hal tersebut, tanpa kusadari ada tawa lain yang lebih keras di belakang ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Hope Is Lost
Teen FictionWaktu takkan pernah berubah, jika kalian tidak melakukan sesuatu, ya aku ingin merubah nasib buruk ini menjadi sesuatu yang indah bagi hidupku, tapi itu semua tidak akan pernah terjadi, aku hanya berangan-angan itu semua dan berharap ini akan menjad...