Di Kelas...
Di depan kelas, Amane menarik bajuku, Untung saja bajuku tidak robek, tiba-tiba kepalan tangan Amane mendarat tepat di pipi ku.
Semua orang yang berada dikelas terheran-heran semua, tapi entah kenapa muka mereka terlihat senang saat aku dipukul Amane.
"Apa segitu pukulan seorang pengecut, sekarang giliran ku, ahhhh"
Mulut dan tangan ku tiba-tiba saja berpikiran seperti layaknya orang yang tidak punya sopan santun.
Pertengkaran pun dimulai antara aku dan Amane, tiba-tiba sahabat Amane datang dan akan melaporkan kejadian ini kepada guru, seperti biasa aku selalu di fitnah, tapi itu dulu dan sekarang aku tidak segan-segan melawan mereka semua.
Sebelum sahabat Amane pergi ke ruang guru, aku mengatakan satu hal kepadanya dan seluruh kelas, kalau aku sudah merekam suara mereka kalau aku terbukti tidak salah pada kejadian ini.
Aku putar rekaman tadi ke semua orang yang berada di Kelas saat ini.
"Kau mau melaporkan? itu berarti, kau membunuh temanmu sendiri, kalian semua yang membuat ku jadi begini, jika kalian masih memperlakukanku tidak semena-mena, kalian akan tahu akibatnya"
Dengan beraninya aku melangkah menuju bangku ku, semua orang di Kelas ku tidak percaya, ya karena aku sudah berubah menjadi yang kalian inginkan, tapi dalam hati aku menjerit kesakitan dan ketakutan.
Semua orang menjadi melongo melihat ku, ku keluarkan iPhone ku dan mulai berpose pada kamera iPhone yang ada di genggaman ku, entah kenapa tubuh ku tidak mau lagi bekerja kepadaku.
"Hei kalian semua, lihat apa!! gak ada kerjaan lain apa, cih pergi sana kalian semua, jangan coba-coba melawan ku, kalian semua akan tahu akibatnya"
Semua orang kelihatannya tidak berani kepadaku, jadi semua orang meninggalkan ku sendirian.Aku masih saja berpose sambil menunggu semua orang keluar dari kelas.
Lagi-lagi aku terus memikirkan kejadian tadi, tak sengaja air mataku mengalir, ku ambil tas ku dan mulai memukulinya sebagai pelampiasan ku, sambil menangis tangan ku terus memukuli sampai akhirnya keluar cairan merah kental di tangan ku, hati ini seakan-akan belum puas, aku ingin menjerit kesakitan tapi tubuh ini tidak lagi menuruti perintah ku.
*****
Kediaman keluarga Natsuki...
"Kamu sudah pulang Shin, ehh jangan pergi dulu, wajah kamu tuh kenapa ? kok ada yang bengkak"
Haduh gawat, aku lupa aku habis berantem sama teman, gimana ya jawabnya....
"Baju kamu juga kok kotor sih? ohh Mama tahu, kamu habis jatuh ya, tapi kok aneh ada bekas luka di tanganmu?"
"Eh..ehh iya, aku baru saja jatuh saat pulang sekolah, maaf ya ma, lain kali aku akan lebih hati-hati"sambil berlarian menuju kamar.
Untung saja, Mama bilang "jatuh" kan aku bisa mengarang ceritanya.Oh aku ingat saat dikelas, aku kan lagi foto-foto gak jelas, saat mau menghapus foto-foto gak jelas, eh ternyata aku uploads ke medsos, haduh sial banget hari ini, tapi foto-foto gak jelas itu lumayan bagus kok hasilnya, natural gitu tanpa di-edit, cantiknya tuh sama seperti artis Hollywood.
Tak lama iPhone yang ada di genggaman ku mulai habis baterainya, jadi ku charger dulu, sambil menunggu sampai penuh, aku beranjak mandi dan makan bersama keluarga.
Ruang makan...
"Ternyata muka kamu tuh cantik ya Shin, foto-foto yang kamu uploads, banyak sekali loh yang like kamu"
Haduh gawat, kok kakak tahu foto-foto ku, ehh sebentar-sebentar katanya banyak yang like, haduh kacau balau, otak ku gak berfungsi lagi, kalau banyak like, gimana komentarnya ya, pasti komennya yang ngak nggak gitu.
"Hati-hati kamu dibuntuti sama Stalker loh Shin"
"Banyak like, yang benar kak, ah kakak bercanda nih, gak lucu kak"
"Kamu gak percaya lihat aja sendiri"
Yang bener nih, aku gak percaya sama sekali, aku beranjak ke kamar ku yang terletak di lantai dua, dan mengambil iPhone ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hope Is Lost
Teen FictionWaktu takkan pernah berubah, jika kalian tidak melakukan sesuatu, ya aku ingin merubah nasib buruk ini menjadi sesuatu yang indah bagi hidupku, tapi itu semua tidak akan pernah terjadi, aku hanya berangan-angan itu semua dan berharap ini akan menjad...