Raffa

5.1K 46 1
                                    

Aku langsung update dua part nih biar cepet pengenalan karakternya. Happy Reading

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Rafa Faustine. Atau biasa dipanggil Rafa. Pewaris utama Brings Company rambutnya yang hitam pekat yang dibuat terbelah tengah dengan coolnya, bibirnya yang merah tipis, rahangnya yang kokoh dan bola matanya yang coklat yang selalu bisa menghipnotis setiap orang melihat matanya yang indah itu.

Pria tampan itu memiliki seorang sahabat bernama Kenzie Alexis Berta yang biasa dipanggil Alex. Alex adalah sahabatnya dari kecil. Mereka berdua sering kali menghabiskan waktunya ditempat – tempat seperti night club.

Siapa yang tidak kenal dengan pria tampan yang akan mewarisi Brings Company. Pria itu cukup dikenal banyak orang terutama gadis -gadis sebayanya. Dan terkenal juga dilingkungan sekolahnya SMA Universal.

Pagi itu Rafa yang baru turun dari mobil mewahnya, dengan langkah santainya Rafa menerusuri koridor dan menuju kekelasnya banyak mata yang tertuju pada dirinya. Dengan wajah tampannya dia selalu memasang ekspresi – ekspresi nakal untuk menggoda gadis – gadis disekolahnya. Sesekali Rafa merapikan rambutnya dengan jari – jari panjangnya.

Sesampainya dikelas dia langsung menghapiri sahabatnya yaitu Alex "yoo what's up bro ?? tumbenan amat lu udah sampe jam segini" dengan menepukin tangan sahabatnya itu dia duduk dikursi sebelah Alex. "Bokap gua dirumah jadi gua harus keliatan rajin lah Raf hahaha" Jelas Alex sambil tersenyum – senyum memainkan handphonenya. "Busuk lu jadi anak hahaha" Rafa menabok jidat Alex.

Pelajaran sudah dimulai jam pertama adalah matematika hal yang paling dibenci oleh Rafa. Rafa menacari sesuatu yang ada di tasnya dia mengambil sesuatu ya dia keluarkan headset dari dalam tasnya dan memasangkan di kedua telinganya.

Sambil menikmati lagu yang diputernya di memperhatikan yang dijelaskan didepan walau dia tidak sama sekali mendengar apa yang diterangkan oleh Pak Reksa didepan namun agar dia tidak kena omelan dari gurunya dia tetap memperhatikan.

"Wiiihhh gila Nadine lewat broh"

"Mimpi apa gua pagi pagi gini udah liat bidadari lewat"

"Nadine emang bisa bikin gila satu kelas ya Raf?" Alex yang berbicara sambil melihat keluar jendela melihat Nadine lewat depan kelasnya. Rafa yang mendengar suara samar – samar namanya disebut oleh Alex melepaskan satu headset dari telinganya "lu ngomong sama gua Lex?" Rafa yang menatap Alex yang sedang melihat gadis yang lewat depan kelasnya itu "siapa sih tuh woy? biasa aja apa lu pada liatinnya" Rafa yang ngedumel ditanggapi oleh Alex sinis "Lu gak kenal dia Raf?? Wah wah lu gila Raf. dia Nadine Thalitha salah satu cewe cantic di sekolah kita" dengan menaruh telapak tangannya ke dahi Rafa. Alex memeriksa bahwa temannya memang gila tidak mengenali Nadine.

"Gua gak pernah mau tau cewe – cewe disekolah ini secantik apapun dia hahaha" dengan bersender kursi duduknya dan menaikin satu alisnya sambil menggerak gerakan kakinya yang sedang menikmati music yang dia denger diheadsetnya. "Lu jangan munafik Raf cewe – cewe disini gak kalah sexy sama cewe – cewe di Amerika" cengirnya Alex yang sedang menjelaskan kepada Rafa

............

Bel istirahat akhirnya bunyi yang ditunggu Rafa dari tadi "Yeeeeyyyyy Pak udah bel!!!!" teriaknya membuat satu kelas memperhatikannya "Rafa gentian bel kamu denger ya" decak Pak Reksa sambil merapikan meja ngajarnya.

"Kantin yuk Lex laper gua" sambil melepas almamater yang dipakainya menyisakan rompi dan kemeja putih panjang yang membuat badan sexy Rafa terlihat jelas. Digulungnya lengan kemeja tersebut hingga setengah lengan dan memperlihatkan jam tangan mahalnya yang diproduksi oleh perusahaan milik ayahnya sendiri.

Dengan santainya sambil menuruni anak tangga, kelasnya berada di lantai dua. Rafa mengambil permen karet dari saku celananya dan memberikan sebagian kepada Alex. Dan Rafa tidak sengaja menjatuhkan bungkusnya di samping sepatu converse all star hitam putih yang dia pakai dan sedikit tertendang kedapan oleh kakinya "Rafa! Ayo ambil bungkus permen karetnya" tegur seorang guru cantic dengan body yang sangat sexy "Aduh Bu Sissy maaf saya gak sengaja ibu cantic ehehhe" sambil mengambil bungkus permen karet yang berada didepan kakinya Rafa meninggalkan senyuman nakalnya kepada Bu Sissy lalu bergegas pergi.

"Raf lu liat kan tuh 4 cewe yang dilagi makan bakso itu" Alex sambil meminum jus jeruknya mengisyaratkannya dengan memanyunkan bibirnya "iya emang kenapa ?" jawab singkat Rafa dengan memperhatikan 4 kumpulan cewe – cewe yang sedang ketawa – tawa. "nah iya itu geng nya Nadine namanya FFY mereka itu cewe – cewe bisa dibilang high nya SMA Universal belom ada yang ngalahin tingkatan mereka" Jelas Alex dengan menaruh kedua telapak tangannya didagu dan memandangin 4 kumpulan cewe – cewe disana "Ooohhh mereka" singkat padat ngeselin jawaban Rafa pikir Alex "itu Nadine yang lagi megang kaca dia emang yang paling suka dandan tapi ya cantic Raf, terus itu yang lagi mainin handphone namanya Lena dia punya pacar anak dari Jendral angkatan darat makanya walaupun cantik gak ada yang berani gangguin dia, nah kalo yang lagi minum susu itu namanya Sonia dia yang paling baik setau gua sih, terus yang tinggi itu namanya Bianca suara dia bagus banget Raf dia pernah menang di lomba – lomba nyanyi tingkat Nasional" Perjelas Alex kepada Rafa agar temannya itu sedikit tau tentang sekolahnya.

"Fuck maaan udah masukaja, gua gak kenyang. Gua dengerin omongan lu doang disini Lex hahaha" gerutunyasambil menghabiskan minumannya "gua duluan ya Raf gua mau ke toilet dulu" Alexbergegas bangun dari duduknya dan menuju toilet "yeee bocah beser hahaha"dengan cengiran mematiakannya dia meninggalkan tempat duduknya, santai berjalanmeninggalkan kantin padahal dia melihat Pak Bambang guru kesiswaan merekasedang menuju kearah kantin.    

--------------------------------Thanks For Reading------------------------------

Please Coment ya aku ga minta banyak kok cuma minta saran kalian aja yang baca

Friendship With BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang