Nadine

9.9K 84 0
                                    

Part pertama agak sedikit sih maklumin ya aku baru pertama kali buat cerita. selamat dibaca happy reading.

----------------------------------------------------------------

"Nadine Talitha!!!!" seorang guru fisika yang sedang megajar didepan kelas dengan spidol ditangannya dan penghapus yang akan siap dilempar kearah seorang siswi yang dia teriaki namanya itu siswi itu ketahuan sedang berdandan diri didalam kelas.

"iyaa bu saya hadir" jawab Nadine dengan wajah polosnya yang menggambarkan dia tidak merasa bersalah
"kamu sudah berkali - kali saya bilang jangan pernah bawa alat make up ke sekolah, ikut saya ke ruang BP sekarang".

"Ayo cepetan jalan" dengan tatapan tajam wajah seremnya Bu Eni itu Nadine pun segera mengikuti langkah Bu Eni dari belakang dia sangat sebal dengan guru yang satu ini menurutnya guru ini selalu mengatur kehidupan orang lain.

Nadine berjalan dikoridor sekolah dengan lunglai cantiknya dia berjalan melewati kelas XI IPA 5 semua mata tertuju kepadanya melihat wanita cantik yang menjadi idaman para pria disekolah itu yang mengenakan rok span yang membentuk setengah badannya dari pinggang hingga bawah dan ditambah rambutnya dikuncir setengah dengan poni kedepan sangat rapi yang membuat dirinya semakin terlihat cantik.

"Ada masalah apa Bu?" Bu Putri dengan suara lembutnya itu bertanya kepada Bu Eni yang sudah ada dihadapannya

"Nadine Talitha lagi - lagi dia melanggar peraturan yang tidak diperbolehkan membawa make up ke sekolah dan lagi - lagi dia berdandan dikelas!" tegas Bu Eni menjelaskan kesalahan yang dibuat oleh Nadine

"oke baiklah biarkan saya yang menyelesaikan masalah ini" kata seorang guru BP yang cantic bak seorang putri yang sebenarnya tidak pantas mengajar menjadi seorang guru. Dengan kacamata bulat yang dipakainya dan mengeluarkan senyuman cantiknya itu Nadine pun selalu mengagumi kecantikan guru yang satu ini walau dia yang sering membuatkannya laporan panggilan orang tua untuknya.

"Nadine, begini ya ibu udah sering bertemu kamu disini dengan kasus yang sama hmm ibu gak bisa marah kamu taukan itu. Dan pasti kalau ibu nasihatin kamu, kamu pasti bakal sama jawabannya dari sebelumnya jadi kita bikin kesepakatan aja gimana?" menatap dengan senyuman tipis yang membuat bibir indah Bu Putri menjadi terlihat lebih manis

"hmm kesepakatan kayak gimana Bu?" tanya Nadine dengan memutarkan bola matanya yang merasa takut dengan kesepakatan yang akan dibuat oleh Bu Putri

"okee... Jadi gini khusus buat kamu ibu perbolehin kamu membawa make up tapi make up yang sewajarnya aja tapi dengan satu catatan kamu gak boleh memakai make up itu didalam kelas, setuju ?" Tanya Bu Putri sambil membenarkan kaca matanya yang sedikit miring.

Nadine meletakan telunjuk dan ibu jarinya di dagu yang seakan - akan dia sedang berfikir. "Hmm..... oke baiklah saya setuju!" Dengan cengiran yang keluar dari wajahnya yang terlihat senang. Nadine mengangkat dagu dengan telunjuknya yang masih menempel di dagu panjangnya, Nadine bangkit dari duduknya dan bergegas pergi.

................

Alisnya yang tebal, bibirnya yang tipis, dagunya yang panjang dan bola mata hitamnya yang membuat siswi - siswi disana iri padanya. Dengan gayanya yang fashionable membuat mempesona pria - pria disekolahnya tak sedikit pria ingin menjadi pacarnya namun banyak juga yang dia tolak karna tidak cocok dengannya.

Dengan santainya dia berjalan menusuri setiap koridor disekolahnya dan menuruni beberapa anak tangga untuk menuju kantin menemui ketiga sahabatnya yang sedari tadi sudah mengirim pesan ke dia untuk segera menyusul mereka dikantin. Sesekali Nadine melihat jam tangan channelnya yang didapat dari kakaknya sebagai hadiah ulang tahunnya bulan lalu, dia melihat waktu istirahatnya terbuang hanya untuk duduk diruang BP sialan itu tapi untungnya kali ini dia tidak ada surat panggilan orang tua lagi.

Sesampainya dia dikantin dia langsung menghampiri sahabat - sahabatnya itu dan langsung menyapa mereka "hay guys!! Aahh sorry ya gua lama. Biasa tuh guru fisika sialan yang selalu buat hidup gua geram" Nadine menggerutu sambil duduk dibangku kantin tempat mereka biasa duduk. Ketiga sahabatnya sudah tidak kaget lagi dengan apa yang diperbuat oleh sahabatnya itu. "Lu mau makan gak??" Tanya Sonia sahabatnya gadis dengan rambut hitam bergelombang dengan kacamata kesayangannya itu menawarkan makanan untuk Nadine yang sepertinya sangat lapar "wiihh son boleh lah pastinya" Nadine menerima dengan senyuman lebar dibibirnya.

"Nad lu liat gak sih tuh cowo yang lagi duduk disana?" Bianca menunjuk dengan jari telunjuknya kearah cowo yang sedang makan di sebrang hadapannya itu "kenapa Bi ? Ivan namanya pinter orangnya dia temen satu ekskul gua dulu pas SMP tapi gua gak begitu deket sama dia" dengan mengunyah bakso yang diberikan oleh Sonia, Nadine memperhatikan Bianca yang sedang senyum - senyum gak jelas. "Gilaaaa!! Lu kenal dia dari SMP lu kenapa gak bilang kalo punya temen ganteng kayak gitu Nad lu mah gak pernah bagi -bagi cogan ke kita kita ya ga gengs?" teriak Bianca sambil melotot tajam kearah Nadine yang hampir membuat Nadine tersendak oleh baksonya "sehh selow aja Bi banyak orang bego!!" Lena dengan menaikan satu alisnya sehingga membuat wajah cubby imutnya itu menjadi seperti boneka teddy.

Bel masuk pun berbunyi bertanda siswa semua masuk untuk melanjutkan pelajaran. Namun 4 sekawan yang mereka sebut FFY gengs itu malas rasanya untuk masuk kekelas untuk melanjutkan pelajaran, mereka masih asik ngobrol dan bercanda.

Dengan santainya seorang pria sambil menaruh kedua tangannya disaku celana dengan tatapan nakalnya berjalan melewati 4 orang cewe yang lagi asik bercanda dikursinya masing - masing itu. Nadine pun melihat tanpa sama sekali mengedipkan matanya "Woy Nad!! Kedip orang mah hahahaha" dengan santainya Bianca berbicara sambil memandangi wajah Nadine yang super jelek kalo lagi tanpa ekspresi begitu.

"Nadine, Sonia, Bianca,Lena!!!! Kamu ngapain masih dikantin kalian tuli ya bel masuk udah bunyi daritadi" nyaringnya suara juragan sapi itu dengan tangannya yang dipinggang danmenatap tajam kearah mereka. "Pak santai aja dong kita juga mau balik kekelasini" Goda Lena dengan senyuman manis handalannya "Udah kalian jangan goda -goda bapak cepat masuk!!".

------------------------------------------------Thanks for Read--------------------------------------

Mohon coment setelah membaca agar aku dapat lebih baik dalam membuat cerita selanjutnya.

tolong saran saran kalian sangat berarti buat aku. terims

Friendship With BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang