Langit,
Di antara riak dan tenang ku
Aku memerhatikan mu.
Di bagian terendah perairan
Sang binar menengadah pada mu.
Biru pantulan mu beri ketiadaan warna diri menjadi hadir
Memukau
Layaknya biru yang ada pada mu
Menggugah.
Langit,
Kita saling berhadap
Namun jarak tak pernah menyempit
Kau dan aku diam di tempat
Aku dan kau pun tiada bersenda
Bahkan senandung senja yang telah mengukir prasasti,
Lapuk
Bawa pergi peradaban yang pernah ada.
Tinggalkan makna,
Aku,
Sang laut yang memandang langit,
Lebih dari langit memandang ku.
Tertanda,
Laut yang haru.
Membiru sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Hati
PuisiHanya kalimat hati yang pernah aku tulis dalam sebuah buku. Tentang kau. Tentang dia. Tentang kita. Tentang kami yang terikat dengan untaian pertemuan.