TB - Lamaran

49K 3.4K 38
                                    

Blurred Lines - (Robin Thick)

Entah kenapa beberapa hari ini dua orang remaja yang sedang jatuh cinta itu sering bersama dan tanpa diselingi dengan adu mulut ataupun marahan. Mereka berdua tampak adem ayem dan menikmati hubungan mereka. Dan kini sifat asli Anya itu keluar, Anya memiliki sifat yang sangat manja, hanya kepada Raffa. Tidak pernah membiarkan Raffa berjalan sendiri. Disana ada Raffa pasti disampingnya ada Anya. Agatha saja sampai susah mencari celah antara hubungan mereka.

Hari ini, tepat hari minggu dan merupakan hari kepulangan Raka papa Anya. Dengan sangat senang gadis itu berkeinginan menjemput papanya itu. Gadis itu sudah siap dengan penampilannya hanya tinggal menunggu mamanya dan setelah itu mereka berangkat kebandara.

"Mama udah siap belum?" Anya menemui mamanya di kamar milik orang tuanya itu.

Liora meneloh kepada anaknya, "Udah kok sayang, yaudah berangkat yuk?" ajak Liora dan Anya langsung berjalan mengikuti Liora dari belakang.

Sampainya di mobil Anya langsung mendudukkan pantatnya disamping Liora yang menyetir. Mobil itu berjalan keluar dari halaman rumah Anya. Di jalan Anya terus-terusan tersenyum dengan candaan Raffa lewat ponselnya. Berbeda dengan Anya yang sudah rapi Raffa malah masih bergelung dengan selimut dan tempat tidur.

Menyadari kalau anaknya sejak tadi tertawa sendiri, Liora akhirnya menatap Anya bingung, "Kamu kenapa sayang?" tanya Liora.

Anya menoleh, "Ini Mah Raffa masa kemarin nggak sengaja nendang Ryan eh dia malah nyemplung ke kolam ikan." ucap Anya dengan menahan tawanya.

"Raffa pacar kamukan?" tanya Liora dan diangguki oleh gadis itu.

"Pacar kamu kayaknya baik, udah ganteng bisa buat kamu ketawa lagi." puji Liora.

"Ahh mama bisa aja." ucap Anya dengan memukul pelan lengan Liora.

"Mama muji Raffa, kenapa kamu yang malu-malu gitu?" Liora menatap anaknya bingung.

"Satu hati Mah."

Liora menatap anaknya tertawa, "Ada-ada aja kamu ini,"

"Hehe, mama nanti setelah Papa pulang katanya Raffa mau main ke rumah, boleh nggak?" tanya Anya kepada Liora.

"Kenapa enggak? Emang Raffa mau dateng kapan sayang?" tanya Liora.

"Nanti Anya tanyain Raffanya." jawab Anya antusias.

"Iya sayang," balas Liora dan kemudian mobil kembali hening tapi tak lama kemudian mereka telah sampai di Bandara.

Anya dan Liora langsung memasuki Bandara itu dengan celingak-celingukan. Mereka mencari keberadaan Raka yang ada diruang tunggu.

"Hai Papa." teriak Anya dengan berlari kearah Raka yang sedang duduk itu.

Raka mendongakkan kepalanya keatas saat melihat anaknya juga istrinya, "Hai anak Papa." kemudian Raka memeluk putrinya itu dengan penuh sayang.

"Gimana sama sekolah kamu saat Papa disana?" tanya Raka dengan mengelus rambut putrinya itu.

"Baik Pa." jawab Anya.

"Yaudah sekarang kita pulag yuk sayang. Nanti dilanjut lagi." ucap Liora yang ada dibelakangnya.

Karena sudah meresa capek dan lelah akhirnya keluarga itu memutuskan untuk langsung pulang kerumah agar bisa segera beristirahat.

* * *

Sedangkan di kediaman Raffa, semua orang nampak sibuk karena malam nanti adalah malam dimana prosesi lamaran antara Sherin dan Kenzo. Orang-orang di rumah itu banyak yang mondar-mandir sedang mencari-cari sesuatu tapi Raffa? Laki-laki itu masih setia dengan bantal dan kasurnya. Setelah bertelfonan dengan Anya, bukannya membantu orang di rumah itu Raffa malah enak-enak tidur. Kalau kata Raffa namanya juga cowo. Cowo itu memang ababil.

Troublemaker Boy [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang