NIHILISM - DOUBLE B/B.IBOBBY

NIHILISM PT.6

"Hyung!" Hanbin sedikit berlari ketika melihat Jinhwan.

"Ada apa dengan wajahmu?" Tanyanya kaget.

Jinhwan, lelaki itu sedang dalam keadaan mengenaskan dengan luka di sana sini.

"Siapa yang melakukan ini padamu?"

Jinhwan tak menjawab. Ia merintih menahan sakit.

"Hyung!" Suara Hanbin naik satu oktaf.

"Kenapa kau tak menjawabku, eoh?"

"I wish u not here."

Hanbin mengerenyitkan keningnya. "Wae? Mana mungkin aku tidak datang ketika mendengar kau dipukuli anak sekolah lain, hyung?"

Jinhwan hanya tersenyum meremehkan. "Kaulah penyebab ini semua! Jika kau menuruti semua perkataanku, aku takkan pernah terluka seperti ini."

"What do you mean?"

"Untuk kesekian kalinya, ku mohon jangan dekati Yunhyeong lagi. Jangan kau berkaitan dengan orang-orang yang berhubungan dengan lelaki itu."

Dahi Hanbin mengerut. "Why?" Tanyanya pelan.

Jinhwan menghela nafas. "Adiknya tadi datang ke sini."

"Jiwon?" Tanya Hanbin.

Ah, tapi kan sedari tadi ia bersama namja tan itu.

Jinhwan menggeleng. "She's a girl. She look like bad girls dengan banyak lelaki di sekelilingnya."

Mendengarnya, sontak mata Hanbin membulat. "M-maksudmu, Kim Minzy?"

"Yap." Jinhwan mengangguk.

"Para lelaki itu memukulku. Dan kau tahu apa yang wanita itu katakan?"

"What?" Tanya Hanbin.

Ia melihat sorot mana Jinhwan, sepupunya menatapnya serius. Intens.

"She will make you---"

Nafas Jinhwan serasa berat. "Dia akan membuatmu merasakan apa yang adiknya rasakan."

Deg

Deg

Deg

Kim Minzy, apa wanita itu ingin balas dendam karena kecelakaan yang menimpa Yunhyeong, adiknya?

"Please, Hanbin." Jinhwan menatap sepupunya khawatir.

"Jangan dekati Jiwon lagi, jangan dekati mereka lagi. Aku tidak ingin kau terluka---"

"Aku tidak ingin kau terluka, Hanbin. Please?"

Hanbin tak menjawab. Namja berdimple itu hanya tersenyum kecil. "Ayo ke uks, hyung! Akan ku obati lukamu."

"Hanbin, jangan mengalihkan pembicaraan!"

"Ayo hyung, berdiri. Atau kau ingin ku gendong? Di punggung atau dimana---"

"Hanbin, stop it! Please." Ujar Jinhwan lirih.

Hanbin menghela nafas. "Biarkan saja dia melakukan apa yang dia inginkan. Aku pantas menerimanya, hyung."

"That's all is my fault.  I'm guilty."

***

Mino tersenyum ketika sambungan terhubung.

"Yeobseyo?"

"Eum"

"What happend, hyung?"