NIHILISM PT.14

1.2K 111 16
                                    

"Kau benar. Dan aku lah yang menjadi monsternya." Ujar Mino lirih.

"Aku tak tahu ingin berkata apa, hyung. Melihat bagaimana kau sangat peduli terhadap Hanbin, aku bahkan tak percaya kau melakukan hal sebrengsek itu terhadap kekasihnya." Ujar Jiwon.

Mino semakin menundukan kepalanya.

He is a monster.

"Im sorry."

Jiwon berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu kamar rawat Hanbin.

Melihat dengan nanar pemandangan yang terlihat dari kaca kecil dari pintu berwarna putih itu.

Yunhyeong yang tengah mengelus lembut surai Hanbin.

Hati Jiwon terasa terbakar. Tapi, ia bisa apa?

Siapa dia yang dengan berani-berani nya mencemburui kakaknya sendiri, huh?

"Mino Hyung." Panggil Jiwon.

Mino mendongkak. "Ya?"

"Bagaimana caranya kau menjadi monster, hyung?"

Mino menatap lelaki tan di depannya dengan sorot mata bingung.

"Aku---" Ucapan Jiwon terhenti.

"Aku takut aku akan menjadi monster juga."

***

Yunhyeong tersenyum saat jemari yang ia genggam bergerak-gerak kecil diiringi kedua kelopak mata yang terbuka secara perlahan.

"Baby, syukurlah kau sudah bangun."

"-Ji-iwon-"

Deg

Yunhyeong mengatupkan bibirnya yang tiba-tiba terasa kelu itu.

Tangannya bergerak untuk mengelus kening Hanbin lembut. "Tunggu sebentar. Aku akan memanggil Dokter dulu." Ujarnya.

Hanbin mengangguk kecil.

Yunhyeong kemudian keluar dari ruangan dengan langkah gontai. Hatinya sesak.

Dapat ia lihat ada dua orang lain yang begitu mengkhawatirkan Hanbin sama dengannya.

"Ah, kau di sini." Ujar Yunhyeong pada Mino yang sedari tadi menundukkan kepalanya itu.

"Hm---ya." Jawab Mino seadanya.

Ia bahkan merasa hina meski hanya menjawab seperti itu.

"No, aku akan memanggil Dokter. Kau ingin ikut?"

Mino mendongkak dengan dahi mengerenyit. "Kenapa---"

"Ah, kau ingin ku kaleng?"

Mino menggeleng. Yunhyeong kenapa, huh?

"Okay. Kalau begitu, Jiwon-ah. Tolong kau jaga Hanbin dulu, ya! Kami akan memanggil Dokter dulu."

Jiwon menganggukkan kepalanya. "Ya, hyung." Jawabnya.

Kemudian, Yunhyeong pergi dengan tangan di pundak Mino. Sedikit menyeret lelaki tan yang masih dilanda kebingungan itu.

Jiwon dengan segera memasuki kamar rawat Hanbin. Senyumnya tersemat kala mendapati bahwa lelaki yang ia puja itu tengah tersenyum menatapnya.

"I miss you."

Langkah Jiwon terhenti. "What?" Ujarnya kaget.

I miss you?

Hanbin berkata I miss you? Padanya? Ia sedang tak salah dengar, kan.

"I miss you." Ulang Hanbin.

NIHILISM - DOUBLE B/B.IBOBBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang