Hari ini Lexi telah kembali bekerja dan mendapati tumpukan berkas yang menumpuk di atas meja kerjanya, dia sedikit menghela nafas sebelum kembali berjalan menuju meja kantornya.
Meski dia tahu hal ini akan terjadi kalau dia cuti bekerja selama beberapa hari, tapi dia tidak menyangka kalau berkasnya akan sebanyak itu.
" Ya....namanya juga perusahaan besar. " Ucap Lexi yang berusaha menyemangati dirinya sendiri dan mulai memeriksa berkas-berkas itu dengan semangat.
Mike menatap pintu di hadapannya dengan sedikit ragu, sebelum memilih untuk mengetuknya beberapa kali lalu masuk setelah mendengar suara dari dalam yang memperbolehkannya untuk masuk.
" Apa aku mengganggumu? " Tanya Mike yang melihat Lexi sedang sibuk memeriksa beberapa berkas.
Aktivitas Lexi sontak terhenti ketika mendengar suara bariton dan aroma mint yang begitu membuatnya nyaman, kedua hal itu saja sudah cukup membuat Lexi tahu siapa pemilik suara itu yang tidak lain adalah suaminya sendiri, Mike. Meskipun dia tahu bahwa kini Mike tidak lagi mengingatnya sebagai seorang istri.
" Tentu saja tidak, Mike. " Jawab Lexi yang kemudian berjalan dan ikut duduk bersama Mike dengan membawa dua cangkir teh yang baru saja dibuatnya. " Silahkan. "
" Thanks. "
" Your welcome. "
" Jadi...bagaimana keadaan temanmu itu? "
" Sudah lebih baik. "
" Tapi kurasa tidak untukmu, Xia. Kau terlihat pucat. "
" Eh? Pucat? "
" Jangan harap kau bisa menyembunyikan wajah pucatmu itu dengan make up. " Ucap Mike lagi yang membuat Lexi tersenyum malu.
" Kamu benar, Mike. Sepintar apapun aku berbohong, kamu pasti akan menyadarinya. " Lirih Lexi dengan tatapan menerawang.
Mike tertegun selama beberapa saat, sedangkan dia bertanya-tanya kenapa Lexi berkata seolah dia mengetahui semua tentang diri gadis tu.
" Aku akan bertanya sekali lagi padamu hanya untuk memastikan sesuatu, Xia. Apa kita pernah bertemu dan memiliki hubungan sebelumnya? Tepatnya 2 tahun yang lalu, mungkin? "
Kedua mata coklat Lexi melebar dan dengan cepat menggeleng. " Tidak, kita tidak pernah bertemu 2 tahun yang lalu, Mike. "
" Lalu kenapa saat pertama kali kita bertemu di restoran itu kau terlihat seolah telah mengenalku begitu lama? Bahkan kau terlihat begitu terkejut dan bertanya seakan-akan aku adalah orang yang seharusnya telah meninggal bertahun-tahun yang lalu? "
" ..... "
" Answer me, Alexia Larendee. " Ucap Mike lagi, kali ini dengan nada dinginnya yang menusuk. " Jika kau benar-benar tahu sesuatu tentang diriku, maka katakanlah...jangan buat aku seperti orang bodoh karena tidak bisa mengingat diriku sendiri. "
" Pertama kali....aku bertemu denganmu..aku merasa terkejut juga bahagia disaat yang bersamaan. Kupikir kamu adalah seseorang yang selama ini kuanggap telah tiada sejak 2 tahun yang lalu. Tapi...ketika kamu sama sekali tidak mengingatku, saat itu aku sadar bahwa pria yang selama ini kucintai memang telah pergi sejak 2 tahun yang lalu. Karena itu, aku minta maaf karena telah salah mengiramu sebagai pria yang kucintai, Mike. "
" ....tapi bagaimana jika pria itu adalah diriku yang telah kehilangan ingatan? "
Lexi kembali tercekat dan semakin resah, seharusnya dia senang jika Mike terlihat seperti ingin menggali memorinya yang telah hilang. Tapi....bagaimana dengan perjanjiannya yang dimilikinya bersama dengan Miranda? Juga kemungkinan bahwa Mike akan kembali tersiksa?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Chance
RomanceKesempatan kedua? Akankah kalian berpikir bahwa kesempatan kedua akan datang kembali, ketika hubungan kalian telah lama berakhir? Dan bisakah kesempatan kedua akan menjadi akhir dari segalanya, akhir dari segala penderitaan yang pernah kalian alami...