Suara ketukan pintu terus terdengar tak berhenti. Nata berdecak sebal. Dengan langkah terpaksa ia berjalan membukakan pintu. Ia menatap gadis di depannya itu dengan datar.
"Ada apa?" tanyanya.
Linka langsung meloncat memeluk Nata dengan bahagia. Namun dengan cepat lelaki itu menghindar. Linka mendelik sinis lalu melangkah masuk dengan angkuh bak pemilik rumah. Nata hanya menatap tajam gadis itu, tetapi Linka tidak peduli. Sudah biasa.
Nata meraih keripik kentangnya kemudian kembali duduk bersila menonton TV. Tidak mengacuhkan Linka yang tiba tiba merangkulnya sekaligus merampas kripik kentangnya. Tak habis akal, gadis itu terus merecoki ketenangan Nata dengan menghalangi pandangan lelaki itu menonton TV, namun tetap tak ada respon yang ia harapkan..
"Lo tega banget sih. Gue baru pulang dari Lombok setelah berhari-hari, dan sambutan lo kaya gini? Lo gak kangen gue?" air mukanya berubah cemberut. Nata hanya menatapnya sekilas lalu kembali menatap layar TV.
Linka memutar bola matanya. Melihat Nata sinis. "Lo kok jahat sih?" Linka menggerutu. Dan lagi-lagi tetap tidak dihiraukan. Gadis itu semakin jengkel dengan batu berparas manusia di depannya ini.
"Nih oleh-oleh buat lo." Masih dengan wajah sebal ia menaruh kantong yang ia bawa sedari tadi, lalu meninggalkan rumah yang berpenghuni batu di dalamnya.
▲▼▲
Sore ini, Nata dan Linka sedang beristirahat di salah satu bangku taman kompleks. Sudah 1 jam mereka mengitari jalanan kompleks dengan mengendarai sepeda.
Tadi Linka datang ke rumah Nata dengan penuh perjuangan setelah dikejar oleh anjing tetangganya. Dan sungguh keajaiban ketika Linka mengajak Nata untuk bersepeda dan langsung dianggukan oleh lelaki itu.
"Lo beliin minum dong. Sana tuh sana," suruh Linka. Nata lalu beranjak membeli minum.
Sore ini lumayan ramai, mungkin karena hari libur. Udaranya sejuk dan menenangkan. Nata membeli 2 kaleng soft drink pada salah satu pedagang asongan di taman.
Bruk.
"Shit." Nata mengumpat kesal.
Ia menatap tajam orang yang menabraknya. Berniat ingin memaki, tetapi orang itu terus berlari dan hanya berteriak "Sorry" tanpa menoleh ke arah Nata. Untungnya minuman yang ia beli tidak sampai terjatuh. Nata berdecak kesal lalu berjalan menuju Linka.
"Kenapa lo?" Linka menerima minuman yang disodorkan Nata. Nata tak menjawab Linka.
"Gue ngeliat lo ditabrak tadi," Nata hanya memberikan tatapan 'terus kenapa lo nanya tadi?'
Linka mengedikkan bahu. "Mungkin dia emang gak ngeliat, atau gak sengaja, atau dia salah fokus, atau dia kira lo patung, atau mungkin emang sengaja." Gadis itu terkekeh dengan hipotesisnya yang tidak jelas.
Lagi-lagi Nata hanya menatapnya tajam.
Nata meneguk soft drink yang dari tadi hanya ia genggam hingga tandas. Lalu melempar kaleng itu ke tempat sampah yang berjarak kisaran 8 meter.
Dan.
Plup.
Masuk.
Linka yang juga telah meneguk habis isi kaleng minumannya menyerahkan kepadanya. Nata sudah bersiap membuangnya.
Dan.
"Aw.."

KAMU SEDANG MEMBACA
Space
Novela JuvenilNamaku Netaza. Aku tidak suka berhutang budi ▲▼▲ Namaku Greyson Mahardinata. Aku tidak pernah sesibuk ini saat tak mengenalnya ... ©Copyright 2017, by zahara