5

5.6K 228 3
                                    

Hari ini hari minggu dan pagi ini adalah dua hari setelah kandasnya hubunganku dengan Fajar.

Dan aku masih terlihat sangat lesu dan tidak berdaya. Seusai sholat subuh, aku bergegas mandi dan membereskan rumah dan langsung mengajak Mama ke ruang makan untuk sarapan bersama di ruang makan dengan kursi rodanya.

Pagi ini Mama terlihat pucat, dan terpikirkan olehku mungkin pagi ini adalah saat yang tepat mengatakan pada Mama kalo aku setuju dijodohkan.

Ditengah menyantap sarapan pagi, tiba-tiba Papa menegurku dan disaat aku akan mengatakan semuanya pada mereka.

"Dien, kamu kenapa? Sepertinya tak semangat sama sekali hari ini. Kamu sakit?", Tanya Papa mengagetkan aku. Ku tatap wajah mama yang mengernyitkan dahi, terlihat sedikit khawatirkan pada aku.

"Pa, Ma, Andien baik-baik saja. Justru ada yang ingin Andien bicarakan"

"Ada ada Dien?", Tanya Mama penasaran.

Kutarik nafasku dalam-dalam

"Setelah semalaman aku berfikir ulang kembali, aku memutuskan untuk....menerima tawaran Mama dan Papa. Andien mau dijodohkan Ma, Pa", kataku dengan tampang pura-pura senang yang sebenarnya sakit hati ini memutuskannya. Tapi inilah yang terbaik.

"Andien? Kamu serius? Kamu setuju bukan karena terpaksa kan Dien?", Tanya Mama dengan mata berbinar.

"Iya Ma, Andien serius dan tidak ada rasa terpaksa sedikitpun karena Andien pikir sudah waktunya Andien memulai hidup baru".

Aku telah membohongi perasaan aku sendiri dan sudah membohongi kedua orang tua aku, tapi ini demi Mama, akan aku lakukan apapun untuk membahagiakan Mama.

Apalagi dengan kondisi Mama yang seperti ini. Aku sungguh tak sanggup lagi dengan keadaan ini.

Tapi aku teringat bahwa Allah tidak akan memberikan suatu cobaan kepada hambaNya diluar batas kemampuan hambaNya.

Dan aku teringat pesan guruku sewaktu SMA yang sangat memotivasiku hingga saat ini aku masih ingat.

Kalau Allah sudah mempercayakan cobaan itu padaku, maka aku yakin aku bisa mengatasinya.

Mungkin ini cobaan atas diriku untuk menjadikanku lebih dewasa lagi. Jika aku bisa melewati semua cobaan ini, aku lulus dalam ujianNya.

Dan aku akan selalu berusaha mencinta laki-laki pilihan Mama dan Papa.

Tbc.

Demi MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang