Rainnata pov's
Hari ini adalah hari senin,seperti biasa aku sangat malas untuk pergi kesekolah seperti siswa pada umumnya.
Sudah 5 hari ini aku tidak pernah bertemu kak Rey,mungkin benar ia akan pindah keluar negeri.
Setelah aku turun dari mobil aku tak langsung menuju kelas karena yang aku tahu tidak ada pelajaran. Aku langsung menuju taman belakang dengan membawa novel-novelku."Rain" panggil seseorang. Aku langsung menoleh kebelakang
"Apaan??" tanyaku
" ihh pagi pagi udah jutek aja lu,nanti cantik lo berkurang!"
"Ya bodo amatlah emang gue kagak cantik kan!!"
"Hmm suka-suka lo dah rain"
"Oh ya rain gue lupa" sambung Jesi.
"Lupa apa?" tanyaku bingung
"Eh rain ijinin ya gue hari ini nggak bakal masuk." ucap jesi gugup.
"Yaelah, Jesica Nathalia!!! Kapan lo tobat???"
"Emm kapan-kapan deh"
"Emang lo mau ngapain sih jes?"
"Biasa lah gue mau ngedate, yaudah ya bye.." pamit jesi. Namun tak kupedulikan dan aku menuju taman belakang.
Disana aku duduk-duduk dikursi taman. Tiba-tiba ada yang mengagetkanku. Bukan ngagetin sihh tapi aku yang kaget.
" Hy" ucap salah satu pria yang sepertinya teman satu kelas kak rey. Ganteng sih tinggi juga kok.
"Iya?" Jawabku
"Kamu kelas X ipa 1 kan??"
"Iya kak ada apa?"
"Boleh saya duduk disini?" tanyanya
" boleh kok" jawabku mempersilahkan dan sedikit tersenyum.
" Boleh kenalan?" Tanyanya yang membuatku kaget sekali.
"Boleh!!" jawabku sedikit gugup. Dan dia langsung menjulurkan tangannya padaku.
"Kenalin nama aku, Rafael Putra mahardika. Biasanya dipanggil rafael aja" ucapnya sambil tersenyum, menatapku dan masih memegang tanganku
" Alexandra Rainnata Stefhanie" ucapku sambil melepaskan tangan dari genggamannya.
" Oh ya mau ke kantin nggak?"
"Enggak sih kak"
"Ohh yaudah" ucapnya masih duduk disebelahku
"Loh kak katanya mau ke kantin?" tanyaku
"Tadi kan aku ngeajak kamu,berhubung kamu nggak mau yaudah aku disini aja"
"Ohh"
"Oh ya panggilan kamu siapa?" tanyanya lagi
"Rainnata" jawabku singkat padat dan jelas pastinya. " Oh ya kak hari ini pulang jam berapa? Aku tanya kakak karena sepertinya kakak osis deh!"
Tanyaku"Emmm mungkin sekitar jam 9 mungkin." aku spontan melirik ke arah jam tangan biruku
"Hahh jam 9 kan sekarang udah setengah sembilan??"
"Iya berarti habis ini pulang tunggu bel aja" jawabnya
"Kamu naik apa kesekolah?" tanyanya
"Naik mobil kak"
"Lah sekarang umur kamu berapa?"
"16 kak " jawabku sedikit ragu
"Haaa berarti ngelanggar dong??"
"Iya sih tapi mau gimana lagi?,lagian disekolah juga boleh kan?? Hehehe"
"Iya juga ya. Aku dulu juga bawa sepeda motor kok hehehe"
"Iya kak" lalu aku kembali membaca novelku. Dan setelah 20 menit aku membaca kak rafael ini masih berada disampingku dan emm sepertinya memperhatikanku.
"Kak udah kurang 3 menit nih masa nggak di bel si??" tanyaku agar ia tak mengawasiku lagi.
"Emm.." kata-katanya terhenti karena ad suara bel
"Yasudah ya kak aku pulang dulu." ucapku sambil berdiri
"Hati-hati ya!! Jaga hati juga!!" ucapnya membuatku bingung. Tapi aku tak peduli dan langsung menuju parkiran.
*Dirumah
"Assalamualaikum" salamku kepada entah siapa.
"Walaikum salam" jawab mommy. Aku segera mencari keberadaan mommy karena tak biasanya mommy dirumah.
"Loh mommy kok dirumah?" tanyaku
"Gimana sih rain kan mommy mau berangkatnya jam 10 kalau hari senin."
"Oh iya lupa"
"Eh rain mommy boleh minta tolong nggak ?"
"Minta tolong apa?"
"Jemput feli ya nanti jam 2. Soalnya nanti jam 1 mommy mau meeting"
"Ohhh iya mom gapapa kok" jawabku senang hati.
"Kalau kamu lapar kamu beli aja ya rain soalnya mbak nia nggak masuk, ibunya sakit"
"Iya mom"
" Oh ya ini uangnya nanti feli ajak juga ya terserah mau beli dimana aja" ucap mommy sambil menyerahkan 2 lembar uang 100 ribuan
"What?? Kok cuma segini mom"
"Lha mau berapa? Masak kamu mau makan sampai 300k ?"
"Iya udah deh"
"Yaudah mommy berangkat dulu ya.."
Ucap mommy dan aku menyalimi tangan mommy"Assala
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior And Junior Class
Novela JuvenilAlexandra Rainnata Stefhanie atau yang kerap disapa Rainnata adalah seorang primadona disekolahnya. ketika Ujian ia terus memikirkan teman sebangkunya itu,kakak kelasnya. Seiring berjalannya waktu ia perlahan tidak memikirkan lagi. Tapi karena kejad...