Jam menunjukkan pukul 6 pagi kurang 15 menit. Suasana rumah minimalis bercat abu muda terdengar sangat riuh di waktu yang terbilang masih pagi ini.
Di halaman depan sudah terpajang beberapa papan ucapan selamat dari orang-orang terdekat dan kerabat.
Ruang tamu yg berukuran 6×4 bercat putih susu, sudah di desain dengan beberapa perlengkapan yang dibutuhkan untuk acara yang akan di gelar beberapa jam lagi. Di sana juga sudah terdapat meja berwarna putih senada dan disemua sisi nya terdapat kursi kursi berwarna sama.Di belakang kursi yang telah di susun berdampingan, terdapat sofa panjang dan beberapa kursi di sisi kiri dan kanan nya. Sedangkan di sudut kanan dan kiri belakang sofa terdapat rangkaian bunga perpaduan warna putih dan pink. Lampu hias juga sudah terpajang disana, membuat dekorasi di ruang tamu ini terlihat lebih manis walaupun sengaja di desain se-simple mungkin.
Semua perlengkapan di ruangan ini memang sengaja di desain bernuansa putih.Yang mana, warna putih memang di kenal dengan lambang kesucian, bersih dan sakral.
Disisi lain, terdengar suara riuh piring dan gelas sedang diatur untuk segera di letakkan di meja hidang. Beberapa orang tampak berlalu lalang menyiapkan beberapa keperluan. Beberapa orang yang lain juga tampak mondar mandir membawa barang yang biasa di sebut "seserahan" ke dalam kamar.
Bau khas wewangian juga sangat tercium di seluruh penjuru rumah. Bahkan, beberapa orang yang masih berada diluar rumah sudah bisa mencium aromanya.
Terasa lembut dan menyegarkan. Persis aroma khas pernikahan.
Naya duduk di kursi rias sambil menyentuh pelan rambutnya yang baru saja selesai di tata beberapa menit yang lalu. Ia tersenyum sedikit, terasa hambar pikirnya.
Namun ia paksakan untuk tersenyum lagi, menampakkan deretan gigi nya yang putih. Lalu ia berdiri untuk sekedar membenarkan kebaya nya sambil memandang pantulan dirinya dicermin.Sesekali Naya menghela nafas, mencoba berfikir dan mungkin juga mengikhlaskan sesuatu yang akan terjadi hari ini.
Perasaannya sekarang benar benar sulit untuk di deskripsikan.
Mungkin ia merasa senang, namun di sisi lain ia juga merasa bimbang dan galau.
"Senyum Nay, senyum!!!" ucapnya mencoba tersenyum lagi, seraya duduk kembali di kursi riasnya.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
YES : You Can Hold My Hand
ChickLit"Lo suka nonton bioskop? gue suka. Apalagi pas detik detik lampunya mulai redup. Pas film nya udah mau dimulai. Gatau kenapa jantung gue selalu deg degan. Trus gue excited sendiri. Rasanya tuh nyaman dan bikin tenang. Kalo lo gimana?" "Saya ga terla...