Alhamdulillah bosque, presentasi tadi saya lancar🙏 ya walaupun rada macet-macet ngomongnya😂😂😂 terima kasih untuk doa dan dukungannya. Ini lah dia hadiahnya😂😂 happy reading!!OH IYA AKU LUPA BUAT YANG DINO STAN HARAP MAMPIR KE LAPAKKU ADA CERITA BARU MAIN CAST NYA DINO. TRIMS❤✉
Jessi menganga tak percaya mendengar penuturan gadis didepannya tadi.
Sementara yang diliat cuman nyengir lalu menutup kembali wajahnya yang terasa kembali memanas
"Seriusan ih! Beneran kau dibeliin buku sama si ceo kim?" Tanya Jessi lagi. Wanita dengan darah amerika-korea itu nampak benar-benar terkejut dengan penuturan Dona. Dia sungguh tak percaya bahwa temannya mendapat keberuntungan seperti itu
Dona mengangguk malu lalu merogoh tasnya, menunjukkan sebuah novel yang masih terbungkus rapi didepan wajah Jessi. Dari depan saja Jessi yakin buku itu belum dibuka sama sekali.
"Dia kasih aku ini! Katanya sebagai tanda terima kasih" ujar dona sembari menatap novel ditangannya.
Matanya menatap novel itu dengan binar-binar, seolah yang dipandangannya saat ini adalah kim mingyu.
Jessi berdecak kagum "wah wah, emangnya kau ngelakuin apa sampai si mingyu berterima kasih padamu?"
Dona nampak mengingat kembali ucapan Mingyu 2 hari yang lalu ditoko buku "dia bilang makasih karena aku udah nemenin dia waktu itu" jawab dona sambil menopang wajahnya dengan telapak tangannya
"Kau emang nya nemenin dia ngapain?"
"Aku waktu itu ngeliat dia ditaman sendirian. Kayanya sih lagi banyak pikiran. Jadi aku nyamperin terus tanya apa dia punya hari yang berat. Setelah itu kita ngobrol-ngobrol ringan" ucap Dona dengan wajah yang semakin berseri. Pertemuan keduanya dengan Mingyu menurutnya sungguh tak terduga dan indah.
"wah daebak!"
"Eh tapi apa katamu? Dia seperti memgalami hari yang berat?" Dona mengangguk
"Mungkinkah dia berantem dengan tzuyu? Soalnya waktu pembukaan butik baru nya di Gangnam, Mingyu gak ada disana" Tebak Jessi. Dona menyerngit
"Tzuyu siapa?" Tanyanya dengan wajah polosnya. Jessi berdecak malas
"Masa kau gak tau? Dia itu pacarnya Mingyu!"
DEG
Dona langsung membeku ditempat. Pegangannya pada novel miliknya menguat hingga menimbulkan beberapa kerutan di novel itu
"H-ha?"
"Chou tzuyu. Masa kau gak tau? Dia itu pemilik brand clothing. Bisnisnya udah menyebar luas. Cantik, pint---"
"Bukan itu! Tadi apa katamu? Pacaranya?"
Jessi mengangguk. Dia membuka handphonenya lalu menunjukkan 1 foto yang membuat jantung Dona serasa diremas kuat
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(IYA DIA CANTIK. KALO GUE BEDIRI SEBELAHAN, DIA BAGAIKAN BUNGA MAWAR DAN GUE BAGAIKAN BUNGA RAFLESIA. ANJENG)
"O-oh.. gi-gitu ya...." jawab Dona lesu
Sadar perubahan suasana hati milik sahabatnya, Jessi menepuk bahu Dona lalu berucap
"Kalo jodoh gak kemana kok" hiburnya. Dona tersenyum tipis lalu menghambur memeluk pinggang Jessi.
"Jatuh cinta itu kaya coklat. Ada yang manis, ada juga yang pahit" ujar Jessi sambil menepuk punggung Dona. Dona mangut-mangut lalu mendongakkan kepalanya mentaap Jessi
"Kak Josh mana?" Tanya Dona
"AH IYA! Dia lagi diluar, ayo kita kuras isi dompetnya! Kau mau makan apa?" Tanya Jessi setelah bangkit dari duduknya, gadis itu berjalan ke arah telepon rumah lalu menekan beberapa nomor
Dona tersenyum lebar. Benar kata Jessi, jatuh cinta itu seperti makan coklat. Ada yang rasanya manis ada juga yang pahit. Mungkin sekarang dia lagi makan coklat pahit. Hehe
