15. i love you

8.5K 1.6K 66
                                    

Angin berhembus dimalam itu dengan dinginnya. Sedingin suasana yang terjadi diantara kami.

Aku hanya menatap lurus kedepan dengan fikiran yang melayang entah kemana.

Tak ada yang berniat membuka suara sejak sepuluh menit yang lalu. Yang ada hanyalah keheningan yang menyelimuti kami.

Rasa bersalah kembali muncul dalam hatiku saat melihatnya. Seberapa banyak aku menyakitinya aku tak tau.

Aku akui aku sungguh brengsek. Membuatnya mencintaiku lalu menghilang tak ada kabar bak ditelan bumi.

Malam itu sungguh bingung akan perasaan ku sendiri. Disatu sisi aku merasa bersyukur dan bahagia akan kehadirannya disisiku. Tapi disatu sisi aku masih belum bisa melupakan Tzuyu.

3 bulan aku merenung akan perasaan ku sendiri. 3 bulan aku menghilang untuk meyakinkan bahwa aku masih mencintai Tzuyu. Tapi nyatanya, aku sudah mencintainya tanpa aku sadari.

Dan ketika aku ingin memperbaikinya, ia seolah menutup diri....

Aku sudah pernah gagal sebelumnya dan aku tidak ingin gagal untuk yang kedua kalinya.

"Dona" ucapku memecah keheningan. Dia hanya berdehem tanpa ingin melihatku.

"Maafkan aku..."

"Untuk apa?" Jawabnya.


Aku menahan nafas sejenak. Mencoba menormalkan detak jantungku yang menggila. Bahkan disituasi seperti ini, jantung ku berdebar hanya karena nya.


"Segalanya" ucapku lirih.

Dia menoleh dan tersenyum, tapi aku tau itu bukan senyum yang biasa ia tunjukkan padaku. Didalam senyum itu ada rasa kesedihan dan kekecewaan. Dan sialnya, kesedihan dan kekecewaan itu aku sendiri yang membuatnya

"Sudahlah, aku tak apa"


Bohong.

Ingin rasanya aku berkata bahwa aku mencintaimu. Tapi lidahku seolah kelu.

Hembusan angin yang menerbangkan helai-helai rambutnya semakin membuatnya tambah cantik dimataku. Mata bening yang selalu menatapku dengan binar itu tampak tak ada lagi sekarang. Tenggelam bersama rasa sakit dan kecewanya terhadapku


Tubuh kecilnya yang kecil, yang selalu aku bayangkan akan kurengkuh suatu hari terasa jauh dan tak bisa kugapai sekarang. Aku tak tau sedalam apa rasa sakitmu Dona....



"Jika tidak ada yang ingin dibicarakan lagi aku pergi" tidak kumohon jangan pergi lagi. Aku menarik tangannya dan menggenggamnya dengan erat agar ia tak pergi dariku. Biarkan aku jadi egois untuk saat ini... aku terlalu merindukan wanita kecilku

"Aku merindukanmu..." ucapku.

Dia mendongak menatapku dengan mata berkaca-kaca dan aku benci saat menyadari airmata itu keluar karena ulahku, "kenapa ahjussi datang lagi? Aku ingin melupakan mu tapi kenapa ahjussi datang lagi??" Lirihnya


Kumohon jangan menangis.... kau menyakitiku.....


Kutarik tubuh kecilnya lalu kurengkuh erat. Mengabaikan rasa sesak saat dia memukul dadaku kuat.



"Brengsek!" Umpatnya. Ya aku brengsek Dona. Sibrengsek ini mencintaimu hingga menyakitimu begitu dalam


"Kupikir aku masih mencintainya tapi ternyata kau sudah bawa pergi hatiku... lucu sekali"


"Bohong"


"Tidak. Aku bersungguh-sungguh"


"Aku membencimu"



"Aku terima"



"Aku ingin melupakanmu"

Deg


Kujauhkan tubuhnya dari tubuh ku lalu memegang kedua pundaknya erat. Menatap matanya yang terus mengeluarkan liquid bening itu dengan nanar



"jangan pergi saat kau sudah membawa seluruh hatiku" dia membelalakkan matanya lalu kembali menangis tersedu.



"Ah sial, aku ingin menguburmu hidup-hidup" makinya disela tangisan




"Bae Dona"




"......"





"Aku mencintaimu"

Tbc

Ahjussi 🌹Kim Mingyu✔Where stories live. Discover now