[08]

2.4K 87 2
                                    


berulang-ulang kau menyakitiku
tapi tidak mengurangi rasa cintaku padamu.

-Rasilma Aura Azalea

______________________________

Ia menghapus air mata Rara, walaupun ia tak tau apa penyebabnya. Tak lama kemudian, mereka pulang. Lala dan Edo pamitan terlebih dahulu. Reno dan Rara pulang setelah menenangkan Rara yang tadi menangis.

****

Rara tidur jam 2dini hari, akibatnya matanya bengkak tak karuan. Rara sekolah seperti biasanya. Namun Rara kali ini hanya berada di dalam kelas sambil memakai headsetnya dan mendengarkan lagu BTS kesukaannya.

Kayla sudah menyuruh Rasilma untuk pergi kekantin namun Rasilma tetap tak mau. Kayla pun membeli donat untuk Rara namun ia tak mau makan. Kayla memanggil Reno untuk menyuapi Rara. Namun Reno berpikir tidak akan berhasil, ia mencari Devan yang berada di bangkunya berkumpul dengan teman temannya.

"Van, lo ikut gue bentar" paksa Reno. "Kemana?" "kelas gue, paksa Rara buat makan, dia belum makan sedari tadi, cuman lo yang bisa buat Rara seneng" Ya, Reno memang sengaja mengatakan hal itu.

Devan berjalan sambil mengerutkan dahinya mencoba untuk mengartikan perkataan Reno.

Devan melirik Rara yang memakai headset dan menengadahkan wajahnya di tekukan kedua tangannya di atas meja dan terdapat 2donat rasa greantea dan strawberry.

Rara suka donat? gumamnya merasa bersalah atas kejadian kemaren.

Rara merasa ada seseorang di sebelahnya. Ia merasa bahwa itu adalah Lala, namun tidak, ia merasa dia adalah orang lain.

Rara mendongak. Ia bangun dan gugup. "uda gue bilang, lo harus makan dan lo gaboleh bantah gue ngerti?" ucap Devan dengan wajah datarnya dan menyuap donat pada Rara.

Rara menolak keras. "gue gamau, gue kenyang" ucapnya sambil mendorong donat menjauh dari mulutnya

"LO GAMAU MAKAN? GUE AKAN BATALIN KENCAN GUE SAMA ALENA HARI INI!!!" ucap Devan setengah membentak

Rara menutup mulutnya dengan kedua tangannya kaget, "Tapi.."

"uda lo makan dulu, lo gamakan gue bakalan gamau out bareng lo lagi" ucap Devan memotong perkataan Rara.

"udah nih lo makan, gue ke kelas" Devan berdiri dan keluar, aduh kenapa gue batalin kencan sama Alena nih, gue bodo astaga, gumam Devan sambil berjalan menuju kelasnya.

di sisi lain, Alena berada di depan kelasnya, XIPA3 bersama teman"nya. Devan menghampirinya dan duduk disebelahnya. Teman" Alena pergi meninggalkan mereka berdua.

"Nantik jadi kan?"ucap Alena tersenyum bahagia. "Gue batalin, maafin gue"

"hahhhh? kenapa jugak lo batalin sih?" ucap Alena membentak. Devan hanya menunduk menyesal.

"oke gppa, gue pergi dulu" lanjut Alena tak membentak, namun sedikit membentak karena kekesalannya.

Semua murid disekitar menoleh Alena dan Devan, setelah Alena pergi, mereka tak berani melirik Alena yang memang dia adalah anak Kepsek yang hatinya seperti batu.

Rara dan Lala menetap dikelas, Devan pergi ke kelasnya, dan Reno dan Atha pergi ke taman belakang.

Tak sengaja ketika Reno dn Atha duduk di taman belakang bermain spiner dan rubik nya, mereka mendengar ada suara Alena cs.

"hahahahahhhh akting mu bagus sekali Len" ucap Dera. "Yaa kalik Devan bisa beliin gue barang barang yg mewah lagi"

Reno yang mendengar itu langsung menoleh Atha, ternyata Atha pun mendengar hal itu. Reno dan Atha mendekat ke sumber suara itu.

AFFECTATION [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang