[02]

5.3K 203 4
                                    

Segerombolan cowo datang menghampiri bangku Kayla dan Rasilma.

"Hai Ra, nama gue Reno. Lo udah punya pacar gak sih?" ucap Reno yang tiba-tiba duduk di samping badan Rara.

"Apaan sih gue dulu Ren" ujar salah satu murid sambil menarik badan Reno agar tidak duduk disebelah Rara, sehingga cowo tersebut yang menggantikan tempat Reno. Wajah Reno berubah masam dan akhirnya ia mengalah.

"Kenalin nama gue Atha" ujarnya sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Jangan dengerin Atha Ra, kenalin nama gue Vano" ujar salah satu murid di belakang Reno.

Lala yang berada disisi kiri Rara, melihat Rara yang bermuka masam karna didekati para cowo dan Lala terhimpit antara badan Rara dan dinding.

"Eh kalian minggir semua dong, gue sesak disini, minggir gak? Kalo nggak gue hajar lo semua" ucap Lala sedikit kesal.

"Duh tuh si macan uda kumat lagi, udahlah kita pergi aja, bye Ra" ujar Reno. Reno dan teman-temannya pun pergi.

"Huhhh lega gue" ujar Rara yang sedang menggeser tubuhnya ke kanan.

"Lo kenapa diem aja tadi?" Ujar lala melirik rara.

"Gue gaenak gitu" Ujar Rara sedikit senyum kepada Lala.

"Yaudah lah 5 menit lagi bel istirahat, kantin yuk gue laper" ujar Lala sambil berdiri menuju keluar bangku.

Kringg.. kringg...

Bel berbunyi menandakan istirahat, mereka menuju kantin karena Lala sangat lapar.

***

Kantin SMA Cakrawala memang luas, sangat sangat luas. Semua mata menuju pada anak baru, Rara. Rara sedang melihat-lihat makanan yang ingin dia beli.

Rara merasa ada segerombolan cewe duduk di pojok depan melihatnya dan membicarakannya.

"La ada yg merhatiin gue nih" ujar Rara sambil sengaja tak melihat segerombolan cewe di pojok tersebut.

"Aa.. biarin kali mungkin dia masih baru tau kalo ada anak baru. Gue laper nih, lo duduk disini aja dulu. Lo mau pesen apa?"

"Hm iyadeh. Ada donat gak?" Ya, Rara pecinta donat, apalagi donat greentea. Walaupun teman-teman lainnya bilang kalo greantea pahit, tapi ia tetap suka.

"Ada kok, beli berapa? Rasa apa?"
ketika Lala mengatakan itu, Lala dan Rara menoleh pada segerombolan ciwi ciwi yang tadi memerhatikan Rara.

"Pengumuman!! kalian boleh beli apapun yang kalian mau, kita ditraktir oleh anak baru, Rara anak XIPA2" Ucap salah satu siswa yg berdiri dekat kursi pojok depan.

Rara berdiri menahan emosi sedangkan Lala yang mengetahui hal tersebut langsung berlari menuju segerombolan ciwi ciwi yang tak punya hati.

"Eh lo Alena Azahra,.." ucap Lala sambil mendorong tubuh Alena

"Mentang mentang lo anak kepala sekolah lo jadi bertingkah seenak hati, oh ya gue lupa, lo kan manusia yang gak punya hati,.." ucap Lala kesal sambil menatap Alena.

"Pergi yok gaes gak guna kita disini, bukannya dengerin lagu tapi dengerin anak sampah" Ucap Alena sambil mengibaskan rambutnya yg sok cantik itu dan berjalan menjauhi Lala. Rara diam mematung, ia memang suka termenung daripada melabrak seperti Lala.

"Lo takut sama gue ya? hahahah murid gapinter aja sombong, sok cantik lagi" Ucap Lala sedikit pelan karena Alena sudah menjauh.

Semua siswa tak peduli dengan mereka yang beradu mulut, mereka masih menikmati makanan yang dipesan.

Lala melihat Rara yang sedikit menunduk, akhirnya Lala datang menghampiri temannya.

"Ra lo gappa kan?" ucap Lala yang duduk di sebelah Rara sambil memegang pundak Rara.

"Hm gue gppa kok La"ucap Rara sambil menoleh ke sisi lain tidak melihat muka Lala.

"Eh lo nangis ya?" ucap Lala khawatir

"Udah gppa lo nangis aja gausa ditahan gitu, keluarkan aja emosi lo lewat tangisan itu, gue akan jadi sahabat lo yang selalu ada setiap lo senang ataupun sedih" ucap Lala menenangkan Rara yang sedang menangis.

"La, Rara gappa tuh?" ucap Reno yang tiba tiba ada di sebelah Lala.

"Lo diem dulu" ucap lala kesal menoleh Reno.

"Udah gue aja yang nenangin, lo beli air dulu sono." ujar Reno yang sepertinya berbeda dari biasanya.

"Hm yaudah deh lo jagain dia" ujar Lala yang berdiri dari tempat duduknya.

"La lo disini aja gue gak apa-apa kok" kata Rara sambil menghapus air matanya.

"Lo juga Reno balik gih ke kelas ntar lagi masuk" kata Rara fake smile ke Reno.

"Yaudah kalo ada apa apa panggil gue aja Ra, gue temen lo kan, gue ke kelas dulu" ucap Reno sambil pergi ke kelas.

Setelah Reno pergi, bel tanda masuk kelas berbunyi.

Rara dan Lala pergi ke kasir. Ya, sekolah elite ini punya kasir.

Mereka masih menunggu totalan jumlah semua yg harus dibayar.

"Ini non, semuanya 184 ribu, non anak baru ya? maafin bi ijah non gabisa bantuin non, soalnya nona Alena anak kepala sekolah, nanti kalau bi ijah tidak menuruti nona Alena, bi ijah akan dipecat" jujur bi ijah

Tiba-tiba Rara merasa ada seseorang yang berada di sisi kanannya. Lala? bukan, lala berada di sisi kirinya.

"Ini bi, 184 ribu" suara berat yang berada di sebelah kanan Rara. Rara merasa tak asing dengan sura tersebut.

Suara berat
Suara yang tak asing lagi
Dia baik
Siapa sih
batin Rara

kemudian Rara menoleh, bertubuh tinggi besar, berwajah lumayan.

__________________

Jangan lupa vote dan koment

Follow ig @rahmarmd_

Happy reading

AFFECTATION [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang