[20]

5.5K 134 20
                                    


Kenaikan kelas.

Ralessia dan Devan hari ini akan menuju bandara dengan tujuan Bandung. Kayla Bintang dan Alena Atha masih tetap di SMA Cakrawala. Rara pun masih tetal di sini. Reno. ia ada acara keluarga di Makassar. Reno, Ralessia, dan Devan akan berangkat hari ini. Rara kali ini membaca buku novelnya sambil duduk di ruang tunggu. sementara Reno, Ralessia, dan Devan sudah berdiri berpamitan kepada 4sahabat lainnya.

Ralessia dan Devan menghampiri Rara untuk berpamitan. Reno masih asik dengan 4sahabatnya itu.

"Rara baca novel tuh, gasenyum sama sekali mulai tadi" ucap Ralessia yang tengah membicarakan Rasilma sambil bergerombol kecuali Rara.

Reno menghampiri Rara. "bagus ya novel yang gue beli?" tanya Reno yang duduk di samping Rara dan berusaha membangkitkan semangatnya tanpa Reno.

"hm" singkat Rara. Reno menarik buku itu dan tidak berhasil membuat Rara menoleh. ia mengeluarkan handphone dan memainkannya. Reno mengambil handphone Rara.

"Ra.." lirih Reno sambil tersenyum dan berdiri didepan Rara.

Rara meneteskan airmata dan memeluk Reno hangat. "gue tau lo tahan airmata lo buat netes" ucap Reno sambil mendongakkan kepala Rara

"gue gamau nangis didepan lo Ren" ucap Rara sambil memejamkan mata. Reno memeluk Rara erat.

Terasa hambar jika tak ada Reno. ia tau ini hanya 2minggu, namun ia tak bisa menahan kerinduannya nanti. Tangisan Rara semakin menjadi ketika suara pemberitahuan pesawat tujuan Makassar dan Bandung 5menit akan berangkat.

Rara melepas pelukan Reno. Reno menghapus jejak airmata yang mengalir di pipi Rara.

"jangan lupa sholat, kabarin gue kalo lo uda sampe, jangan berani deketin cewe disana, inget janji gue sama lo" ucap Rara sambil tersenyum

"lo juga, gue tau lo pulang nanti gabakalan mau makan, setidaknya lo mau makan demi gue, gue punya banyak mata mata, jadi gue tau semua yang lo lakuin. kalo lo makan, gue juga makan" ucap Reno lalu mencubit pipi Rara dan pergi.

Kayla dan Alena datang menghampiri Rara. "Rara yang dulunya jagoan kok jadi cengeng sih?" "udah dek gausa nangis, yuk pulang"

"palingan Kayla sama Bintang langsung jalan jalan, kakak anterin aku pulang terus jalan jalan sama Atha. yaudah deh, gue telpon kak Dito aja"

***

Rara saat ini tengah makan bersama keluarga dan kakak ipar, Atha. Ia tiba tiba tersedak dan tanpa sengaja, gelas yang ia minum pun jatuh.

Terdengar suara ketukan pintu. Alena membukakan pintu. Kayla dan Bintang kali ini.

"Ra, gue barusan liat berita. handphone lo mati. gue telpon berulang kali jadi.."

"to the point La" ucap Bintang

"Pesawat Reno kecelakaan.."

Lutut Rara lemas dan tiba tiba keseimbangan Rara menurun. pandangan memburam seketika.

***

Renoo.. Reno.. gumam Rara sedari tadi.

Dito, Atha, dan Bintang tengah mencari keberadaan lokasi jatuhnya pesawat Reno. Alena, Kayla, dan mommy nya menjaga Rara. Papanya masih diluarkota.

Badan Rara demam. 10menit kemudian, Dito, Atha, dan Bintang datang. Namun mereka membawa berita buruk. Reno belum ditemukan. Rara bangun dari tidurnya.

"Reno, Reno mana?" ucap Rara sambil menangis dan memeluk mommy nya. ia bangun dengan segera, Dito ditarik Rara menuju mobil. Dito mengerti maksud Rara, ia ingin mencari Reno. Dito pun tau dengan sikap Rara. keras kepala. dan Rara juga tidak akan tenang jika ia tidak mencari.

Sesampai dilokasi, Rara mencari Reno. Ntah kenapa, Rara tiba tiba berada di pinggir lautan. ia melihat seseorang yang tengah tertidur di sana. Rara menghampiri orang tersebut. ternyata ia adalah orang yang dicari. Dengan segera Rara menelpon Dito dan menyuruh tim datang menghampiri dan menyelamatkan seseorang itu. Dito pun datang. Tim datang dan memeriksa.

"maaf, ia sudah tak bernyawa lagi"

Tangisan Rara menjadi. Orang yang sangat ia cintai tak bernyawa. Rara merasa bahwa ini hanyalah mimpi. namun tidak. Semua ini sungguh real.

"ini.. ada sebuah kotak dari kantung nya" ucap salah satu tim dan Rara mulai membuka kotak.

Teruntuk kamu,
Rasilma Aura Azalea

Terdapat sebuah kalung liontin yang memang Rara inginkan dari dulu. Rara masih mengingat kejadian satu persatu bersama dengan Reno. Tempat tempat bersama Reno. Donat makanan kesukaan Reno dan Reno pun jadi menyukai makanan favorit Rara. Tawanya bersama Reno. Pelukan terhangat dari Reno. semua Rara masih mengingat.

Mereka membawa Reno untuk dikubur di pemakaman dekat rumah Reno. itupun tidak jauh dari rumah Rasilma. Rara pergi dari pemakaman lebih cepat, karena ia tau, Rara sedih di pemakaman, jiwa Reno pun tak bisa pergi karena kesedihan Rara.

Rara saat ini berada di kamar. termenung mengingat kejadian kejadian bersama orang yang dulunya menyebalkan bagi Rara. Rara saat ini menerima kenyataan.

Entah siapa yang akan ia temui dan ia cintai nanti. Tak ada yang tau kecuali sang pencipta.

Kita sebagai manusia tidak ada yang tau akhir cerita yang sudah sang pencipta buat, yang terpenting dua manusia ini sama sama menjadikan pertemuan ini menjadi kenangan terindah dan sebuah pembelajaran.

Pembelajaran untuk bisa menerima kenyataan

____ END ____

moral value udah gue pahami dari sebuah kisah.

gue bakalan jadiin ini sebagai pelajaran dan gue gaakan marah sama lo

thanks


____________

Assalamualaikum


author bakal ngabulin permintaan part2 kalo yang minta lebih dari 1k

salam,

Rahma Romadona Ayu Riswanti

AFFECTATION [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang