Disini semua yang ngomong sama MagCon boys pake Bahasa Inggris tapi, karena inggris gue berantakan dan malah jadi indo-inggris jadi di translate gitu ke Indo HAHA
80 menit dikelas itu kayak lo lagi nungguin emak-emak belanja! Lama banget, mengingat tadi seseorang meminta iMessage gue! Okay, tidak ada sinyal!!! Gue sudah kesana, kesini, turun ke kantin, naik lagi ke atas. Ke perpus, ke Lab Komputer dan yang gue dapat hanya sinyal bertulisan "E" dan juga Wi-Fi dengan koneksi yang sangat-sangat lambat! Gue frustasi dan kembali ke kelas agama.
"Ne, pinjem hape lo ya!" gue langsung mengambil ponsel Anne.
"Chi!!!!!"
"Please, Ne! Gue beliin apa gitu pokoknya bilang aja yang murah-murah jangan yang mahal!" gue teriak dan kembali merebut ponsel Anne dan langsung duduk manis.
Gue mencari-cari logo Twitter, nah! Ketemu!! Gue langsung sign in dan melihat DM.
"Sorry, Chiara? Hapeku low! Nanti aku akan iMess kamu," itulah DM yang dikirimkan Cam kepadaku
"It's okay Cam!! Good night!" ucap gue dan dengan tangan yang gemetar langsung mengklik "send" dan saat itu juga. Ponsel Anne sudah direbut lagi olehnya dan aku habiskan lima belas menit waktu istirahat habiskan buat bermain Flappy Bird.
"Woy! Main mulu lo, galau ya? Gara-gara nggak dapet George bukan?"
"Kampret!" Teriak gue. Dia, Angelique kalau agama dia selalu duduk dibelakang gue.
"Udah masuk emang?" tanyaku tidak percaya.
"Yap."
"Oke," gue langsung menyimpan ponsel gue di kantong rok.
Delapan puluh menit lagi aku harus mendengarkan guru gue berceramah tentang agama yang gue anut. Sangat bosan? Memang! Tetapi, kalau aku mengingat Cameron yang akan meng-iMessage gue nanti gue langsung tersenyum terbayang-bayang mukanya itu.
"Chiara!" tegur guru gue.
"Eh ya? Maaf bu," kataku.
"Sebutkan Hukum Cinta Kasih," katanya. Gue gak tau apa-apa tiba-tiba disuruh sebutin aja. Gue langsung senyam senyum aja, dan gue langsung fokus dan tidak berani bayangin muka Cameron lagi.
Kelas agamapun bubar. Dilanjutkan lagi pelajaran selanjutnya, gue sempat mengecheck ponsel gue saat itu. Tetapi sama sekali nggak ada apapun disana.
"Chi, udah dibales sama Cameron belom?" tanya Clarissa. Dengan tampang sedih, gue geleng-geleng kepala yang berarti belum.
"Miss Stella nggak masuk, free time!!" kata Sharen, ketua kelas annoying! Dia dan Anne, ke guru BP dan gue sih bodo amat. Dibelakang ada space buat kita berempat (gue, Clarissa, Delia, sama Valen) buat tidur-tiduran. Sebelumnya kita ngambil hape siap-siap kelas menjadi ajang nyanyi kita berempat. Gue yang nyender ke Clarissa, dan Delia yang tiduran di paha gue dan Valen yang tiduran pake tas itu sama-sama buka hapenya.
"What would I do without your smart mouth?" nyanyi Clarissa.
"Drawing me in, and you kicking me out," lanjut Valen.
"You've got my head spinninggg," lanjut gue dan kawan-kawan karena nadanya tinggi jadi kita teriak.
"Nooo kidding, I can't pin you down," lanjut Delia dan kita sambil mukul-mukul meja bikin instrumen sendiri.
"What's going on in that beautiful mind?" nyanyi gue. Tapi kok hape gue geter ya? Pas gue check....
"Cam iMessage gue woy! Astagaaaa!! woyy!" kata gue, pas gue baca. Sayangnya cuman hi, tapi gak apa-apa.
"Chiara Bones:
Hey! Aku udah nungguin. It's late, kenapa kamu masih bangun?" tanya gue.
"Cameron Dallas:
Aku tau, janji adalah janji, Chiara,"
"Ugghh, Sweet!!" kata Delia.
"Bales apa nih? Bingung!!" kata gue. Hape gue diambil Clarissa dan dia ngepost di snapchat "dia di iMessage sama Cameron!" karena kita sekolahnya bebas banget jadi ya walaupun udah kenal sama kakak kelas pasti gak akan dilaporin ke guru gitu deh. Pas gue iseng cari username CameronDallas di Snapchat, itu ketemu terus langsung di acceptgitu! Anjir gue seneng banget kapan lagi coba ya kayak gini? Dia snapchat gue, dia shirtless gitu dan pake selimut putih.
"Hey!" gitu captionnya, langsung gue capture dan gue foto bareng temen-temen terus masih pake seragam lagi.
"School sucks:(" caption gue gitu, bayangin perbedaan waktu kita itu dua belas jam dan disana udah jam sebelas malem-an gitu.
"Good luck and have a nice day, bae!" dia kirim snapchat gitu ke gue.
"Kampret, Chiara enak banget!" kata Delia. Gue cuman senyam-senyum sendiri dan, kita lanjut baca cerita Magcon di Wattpad seru banget ya walaupun inggris.
"My head's underwater but I'm breathing fine," gue mulai jenuh dengan bacaan Wattpad.
"You're crazy but I'm out of my mind," nyanyi Clarissa.
"'Cause all of me, loves all of youu. Loves your curves and all your edges, all your perfect imperfection," nyanyi kita bareng-bareng ini karena nggak ada guru jadi kita ya gak jelas gini.
"Give your all to me, I'll give my all to you," nyanyi Valen.
"You're my end and my beginning, even when I lose I'm winning," nyanyi gue sambil nyiumin foto Cameron.
"Chi, jangan ngarep ya," kata Valen. Kita ketawa, dan suasana hening lagi karena kita udah gak jenuh sama Wattpad.
Gue, Valen dan Delia yang punya Wattpad, karena Clarissa males baca katanya sih jadi dia nggak punya Wattpad sendiri.
"Lima belas menit lagi istirahat, Del, ke SD nggak?" tanya gue. Di kantin SMP dibuka hanya dua kantin dan makanannya tidak ada yang berubah, menurut gue enakkan makanan di SD, lebih beragam.
"Iya lah, rame banget kalo di SMP, sumpek!" katanya.
***
Nggak kerasa banget, bel istirahat udah berbunyi dan kita siap-siap karena habis ini pelajaran TIK, jadi harus membawa tas ke Ruangan TIK.
"Haha haha, you mad or nahh?" kata Valen.
"Haha haha, you mad or nah?" Delia ikutin Valen.
"Ngikutin lu! Vampire," ledeknya. Delia ini tidak suka sama sinar matahari, kalau dirumahnya gordennya selalu ditutup dan tidak dibiarkan sinar matahari memasukki kamarnya.
"Sialan! Ayok, Chi!" ajak Delia. Memang, kalau dikelas kita selalu ber-enam, Sharen, gue, Delia, Anne, Clarissa, sama Valen. Kalau diluar itu semua sudah beda, gue yang selalu mengikut Sharen, Delia dan Anne lalu Clarissa yang makan bersama Valen selalu di SMP bersama teman-temannya itu.
Dulu, gue deket banget sama Valen dan temannya, Putry, Clara, dan Prilly, hingga suatu ketika kita kelas 8 semua itu berubah mereka satu persatu semakin menjauh dari gue, nggak ada alesan apapun gue diomongin didepan, gue mau nangis, gue mau marah tapi sama siapa? Nggak ada gunanya.
Sampe akhirnya, sekarang di semester dua ini kita menjadi deket kembali, dulu, gue gabung sama Valen, Clarissa, Putry, Clara, Prilly dan Delia kita selalu bersama-sama hingga aku dijauhi, aku mulai menjauh dari mereka semua. Gue tahu diri, hingga akhirnya gue bertemu dengan Stella, dan Anne, mereka welcome banget sama gue jadinya gue main sama mereka, ngumpul sama mereka. Lama-kelamaan entah kenapa Delia juga udah gak terlalu deket lagi sama mereka, Delia deket sama gue dan apa-apa sama gue kalo Anne gak masuk, kadang ya gue pengen punya temen kayak temen SD gue, walaupun mereka yang gak bisa buat nongkrong tiap hari, buat diajak bandel istilahnya tetapi mereka tulus sahabatan sama gue.
Udah lah, lupain aja kali ya? Udah masa lalu juga, sakit sih kalo diungkit-ungkit lagi. Tapi, sekarang roda pedati itu sudah berputar lagi keatas.