Chapter 3

2.2K 188 8
                                    

Kamfret, tulang belakang gue sakit. Pasti gara-gara semalem mandi malem, kamfret emang!

Hape gue bunyi lagi dari siapa nih aduh, ngantuk lagi semalem begadang gara-gara nggak bisa tidur terus Snapchat-an sama Cameron.

Snapchat

from Camerondallas. Mata gue langsung terbuka lebar dan rasa kantuk itu hilang.

"Wake up! Time to school!" dia kirim itu jam 5 pagi, kok dia tau ya haha. Sweet! Gue foto pake seragam dan kirim ke dia.

"Hahaha, love you," kata gue di captionnya dan pake emoji kiss. Bagi kalian, emang gue kayak genit banget. Tapi ya, kalian pikir aja kapan coba kita bisa lagi kayak gitu? Pas dimobil, dia smapchat gue terus. Banyak cerita tentang semuanyaa, tentang Nash, Magcon, penggemarnya banyak pokoknya. Pas sampe sekolah, gue kasih tau kalo gue mau sekolah dulu dan dia bilang suruh jangan main mulu disekolahan. Gue iya-iya aja, anak-anak kayak biasanya ini baru jam 7.40 dan masih ada beberapa bangku yang kosong. Delia, Anne, sama Valen belom dateng. Gue WA, katanya mereka udah deket, kampretnya mereka masih jauh, dasar anak-anak gak niat sekolah!

"Lama banget lo anjir," omel gue ke Valen.

"Di Madang macet, Chi. Kesel banget gue, akhirnya gue lewat Victoria itu," katanya. Sekolah kita dekat dengan Pasar Indah Madang, PIM-nya Madang kata anak-anak. Victoria itu adalah perumahan, perumahan didekat PIM.

"Chi, liat Chi!" kata Clarissa. 

"LOH?!? Foto gue kok dimasukkin sama Cam," kata gue bego. Selama ini, mereka nggak tau kalo gue sama Cam snapchat-an.

"Jangan bilang lo Snapchat-an sama dia?" kata Delia.

"Hehehehe," gue cuman bales ketawa aja. 

"Bego! Kalo lo gak Snapchat-an sama dia gak akan dimasukkin!! Chiara bego!" omel Valen.

"Chiara selalu salah," kata gue dengan lugu.

"Ih emang," kata Clarissa.

"Jahaaaaaat!" kata gue, emang sih kesannya kayak childish. Gue langsung duduk dan naro tas gue, terus main hape lagi.

"Chi! Gue juga mau dong Snapchat-an sama Cameron," kata Dyntya, ato biasa dipanggil Tya.

"Eh, em, Camnya udah tidur," kata gue bohong. Dia fake friends gue.

"Oh, ya udah. Gue titip salam ya buat dia," katanya. Iya, gue akuin dia cantik, banget! Tapi sayang, sifatnya itu loh..

"Iya, iya," kata gue dan langsung terpaku lagi kebuku pelajaran. Gak lama, bel dan masuk aduh males banget sumpah!!

"Chiara!" tegur guru gue lagi. Bu, saya lagi bayangin Cameron, jangan ganggu please.

"Ya, bu!!" kata gue dengan nada yang males.

"Cuci muka dulu sana!!" katanya. Emang muka gue keliatannya lagi ngantuk ya? Orang lagi jatuh cinta gini, eh salah... Gue cuci muka, tapi abis itu gue nyari kesempatan buat masuk ke Toilet dan nyapa Cameron, udah tidur belom ya? Mending Snapchat-an aja, lumayan nambah score juga. 

"Hey! Aku dihukum"  kata gue difoto itu. Nggak  lama dibales.

"Don't think about me too much!" dia foto itu sambil senyum, manis banget.

"Kenapa gak tidur? Aku masuk kelas dulu ya," kata gue dan keluar dari kamar mandi. Gak lama, dibales, dan gue masih di kamar mandi.

"because thinking about you making me wide awake," katanya dan bikin gue senyam senyum sendiri masuk kelas. Karena kelamaan di toilet, gak nyangka kalo udah jam 9.20 artinya istirahat. 

VineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang