Chapter 1

3.2K 251 38
                                    

Dia, dia yang selalu menuh-menuhin ponsel gue. Dia, Cameron Dallas!

Ah ya, gue lupa mengenalkan nama gue. Nama gue, Chiara Bones aneh? Ya, dahulu disaat gue lahir tulang rusuk gue patah dan itu yang membuat gue diberi nama Bones.

"Clar! Gue tau nih liriknya Cameron Dallas song," ucap Delia

"Apa woy?" tanya Clarissa.

"Oh his teeth, oh his hair oh I love his hair his face, is so perfect. And i just want him in my bed tonight. 1, 2, 3, 4. Cameron Dallas is my boyfriend oh I love him so. You can't have him 'cause it's all my own, it's Cameron Dallas," nyanyi Delia.

"OH CAMERON DALLAS IS MY BOYFRIEND!" kata Valen.

"Tidak, tidak! Dia punya gue!" kata gue.

"Lu Shawn aja!" Valen marah.

"Cameron Dallas!!" kataku.

"Ya sudah, gue Shawn Mednes!"

"Gue Matthew Lee Espinosa," kata Clarissa.

"Okay, terima kasih atas Nash Grier," sambung Delia.

"Deal ya?" tanya Clarissa.

"Iya!" Jawab kita bersamaan.

"Chi," kata Anne.

"Apa lu?" tanya gue.

"Ulangan agama!" Anne mengingatkan.

"SUMPAH DEMI APA IH KOK LO GA KASIH TAU IH IH IH!!!! SOLID HARUS," gue heboh.

"Salah terus gue ye, Chi," katanya.

"Weh? Padahal salah ya, Ne," banyak bahasa-bahasa yang diciptakan oleh sekolah ini.

"Cameron Dallas Follow Spree, Chi!!" teriak Valen. Aku langsung membuka Twitterku, dan benar! Dia follow spree dan aku ikut. 

"Okay, Cam. Follow me as simple as I love you #FollowMeCam," tahu nggak? Beberapa menit kemudian, notification dari ponsel gue muncul dan tulisannya Cameron Dallas is following you! Gue langsung teriak dengan gembira. 

"Lihat!" kataku menunjukkan notification itu ke teman-teman gue. 

"Sialan! Kok bisaa?!!! Coba DM!" kata Clarissa.

"Duh, nih ah lo aja gue nggak bisa Bahasa Inggris!" kata gue.

"Bilang apa?" Clarissa langsung merebut ponsel gue.

"Makasih udah ngefollow, terus suruh capture berapa pesen batre hapenya," kataku. Entah bagaimana pertanyaan itu muncul dengan sendirinya.

"OMG! Chiara! Chi, Chi! Lo harus liat ini, woy!" Delia dengan semangat langsung memberikan ponselku kehadapan gue.

"You're welcome, here we go. And, can I get your iMessage? Xx," aku membacanya. 

"Kasih woy kasih! Kasih!!!" aku langsung mengetikkan iMessage gue. Seorang Cameron Dallas memfollowku, dan menanyakan iMessage gue!! Tak lama, bel masuk berbunyi dan aku langsung mensilent ponsel gue dan memasukkannya kedalam saku.

Oke, gue tau ini aneh banget dan nggak layak dibaca. Sumpah gue bingung sama alurnya... 

VineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang