Warning!!!
Cerita ini mengunsur typo berlebihan , jadi persiapkan mata kalian untuk membaca cerita ini. Terimakasih.
REVISI SAAT CERITA SELESAI!!
--
Alvin. Anak kepala sekolah yang keras kepala, tak ingin diatur, hidup dengan aturannya sendiri. Sa...
Alvin berdiri dan berkata, "iya cantik, tapi sepatu lo," balas Alvin lalu dia berjalan keluar rumah.
"gak mau ngaku," kata Namira pelan.
"naik!" kata Alvin.
"lo kok jadi tukang ngatur gini? Kesel gue," ucap Namira memajukan bibirnya. Alvin menarik tangan Namira agar mereka berdekatan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cup!
"naik," ucap Alvin setelah mencium bibir Namira.
Namira masih bengong, tidak percaya apa yang terjadi barusan. "kapan perginya kalo lo bengong terus? Atau pengen gue cium lagi?" tanya Alvin.
Namira tersadar lalu segera menaiki motor milik Alvin. "pegangan,"
"yang mana mau gue pegang?" tanya Namira polos. Alvin menarik kedua tangan Namira lalu meletakkannya di pinggang Alvin.
Motor milik Alvin sudah berjalan meninggalkan pekarangan komplek tempat tinggal mereka.
'kalo begini keadaannya, gue bisa jatuh cinta sama Alvin!'
'apa iya gue jatuh cinta?'
--
"Alvin?" yang mempunyai nama menoleh.
"lo kenapa cium gue?" tanya Namira hati2.
"kenapa? Lo mau gue cium lagi?" tanya Alvin. Dengan cepat Namira menggeleng dan menutup mulutnya.
Alvin menarik lembut tangan Namira memasuki ruang theater, ya, mereka sedang di bioskop yang ber genre horror.
Namira merasakan ada tangan yang menggenggam tangannya lembut, Namira melirik kearah kirinya, Alvin. Tanpa merasa ada apa2 pandangannya lurus ke layar kaca besar di depannya.