Chapter 3

9.2K 972 157
                                    

Seminggu untuk persiapan pernikahan JiMin usai sudah.

Hari ini mereka akan mengikatkan janji suci mereka.

YoonGi tengah berada diruang rias, wajahnya yang manis dibuat lebih manis dengan polesan make up yang tidak terlalu mencolok. natural.

Coordi noona memasang wajah tersenyum saat memolesi wajah YoonGi dengan make up.

"Kenapa kau tersenyum ?". Tanya YoonGi pada coordi noonanya.

"Ani, aku hanya terpesona dengan wajahmu. YoonGi-ssi, selesai". Sang coordi noona membereskan alat make upnya, ia memasangkan silver crown kecil diatas kepala YoonGi dengan kain transparan yang menutupi wajah cantiknya.

YoonGi berdiri berjalan keluar, menemui JongDae.

JongDae, Appa YoonGi menggandeng tangan YoonGi. mereka berjalan menuju pintu gereja.

JongDae menggandeng erat tangan putranya, mereka berjalan ke atas altar.

Tempat YoonGi dan JiMin mengucapkan janji suci.

YoonGi telah sampai pada tangan yang seharusnya, tangan JiMin.

JongDae tersenyum pada JiMin, JiMin membalasnya dengan senyuman.

JiMin dan YoonGi pun menghadap pada sang pastur.

"Park Ji Min, apakah kau mau menerima Min Yoon Gi sebagai istrimu. mencintai, menyayangi dan mengasihi YoonGi selalu diatas suka maupun duka, selalu bersama, tidak membuat YoonGi sakit ?".

"Saya Park Ji Min menerima Min Yoon Gi menjadi istri saya, saya akan mencintai, menyayangi dan mengasihi YoonGi selalu diatas suka maupun duka, selalu bersama, tidak membuat YoonGi sakit fisik maupun mental".

Sang pastur menatap YoonGi.

"Min Yoon Gi, apakah kau menerima Park Ji Min sebagai suamimu dan mengganti margamu dengan marga 'Park'. mencintai, menyayangi dan mengasihi JiMin selalu diatas suka maupun duka, selalu bersama, tidak membuat JiMin sakit dan mendukung perkerjaannya ?".

"Saya Min Yoon Gi menerima Park Ji Min sebagai suami saya dan mengganti marga saya menjadi Park Yoon Gi. mencintai, menyayangi dan mengasihi JiMin selalu diatas suka maupun duka, selalu bersama, tidak membuat JiMin sakit fisik dan mental dan mendukung perkerjaannya".

Kedua mempelai menghadap ke depan, memandangi para jemaat gereja yang menyaksikan pernikahan kedua mempelai tersebut.

Sang pastur menggandengkan kedua tangan mereka.

Mereka saling berhadapan.

"Dihadapan Bapa Allah, Putera, Roh Kudus dan para jemaat, kedua mempelai dinyatakan sebagai suami-istri. amin".

Para jemaat bersorak ria, jemaat itu hanyalah keluarga dan saudara JiMin-YoonGi.

"Baiklah, kedua mempelai boleh berciuman".

Akhir sang pastur meninggalkan altar.

Tangan JiMin terangkat membuka kain transparan yang menutupi wajah YoonGi.

Wajah yang akan dia buat menangis dan bersedih.

JiMin menatap YoonGi lekat.

Cantik, baik.

Dua kata itu JiMin mengungkapkannya, dalam hati.

YoonGi yang ditatap pun menundukkan kepala, JiMin mengangkat dagunya.

Bibir tebal JiMin menempel pada bibir cherry YoonGi, melumatnya pelan... JiMin menggigit bibir bawah YoonGi hingga darah menetes, mereka menyudahi ciuman itu. YoonGi mengelap darah dibibir cherrynya itu.

Hurt Me ;minyoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang