Chapter 15

8.6K 614 117
                                    

1 month later.

12.00 AM

"Yoon, apa kau merasa sakit? didaerah rahim?". Ucap BamBam.

YoonGi sekarang berada di ruang rawat VIP, sekarang bulan kesembilannya.

"Kepala mereka mulai mendorong-dorong di rahimku, itu sangat akhhh sakit". YoonGi memegang perutnya yang sakit.

"Itu artinya mereka sedang membuka jalan keluar, karna kau namja jadi kau melahirkan mereka dengan normal tetapi lewat anusmu. anus seorang namja biasa dan istimewa itu berbeda, anus namja biasa sangat lah tidak elastis dan anus namja istimewa sangat mirip dengan vagina, rahim mu terhubung pada anusmu. perlu kau ketahui bahwa vagina sangatlah elastis, kepala manusia dewasa bisa masuk namun secara perlahan". Jelas BamBam, YoonGi hanya mengangguk.

"Sekarang kau masih pembukaan sembilan, beberapa jam selanjutnya kau akan melahirkan. Harus kau tau jika yeoja juga mengalami pembukaan dari satu sampai sepuluh, itu memang menyakitkan dan aku sudah mengalaminya".

Memakai baju pasien, tangan kiri dipasang infus, berselimut.

Lalu dimana JiMin? ia sedang mengurus kantornya. biasanya ia akan pulang awal—

"Annyeong!". JiMin masuk dengan riangnya dan menghampiri istrinya, mencium bibir YoonGi.

"Nado annyeong". Jawab YoonGi dan BamBam dihiasi senyum.

"YoonGi, saat perutmu terasa sangat-sangat sakit sampai kau menangis kau harus memencet tombol merah ini. jika kau biarkan rasa sakit itu sampai ketubannya pecah, bayinya bisa masuk inkubator. jika tidak dimasukan ke dalam inkubator, bayinya tidak akan selamat. mengerti?".

"Ne, Hyung!". YoonGi tersenyum.

"Baiklah aku akan—".

"Eomma!". Suara anak kecil, anak kecil itu menghampiri BamBam.

"Ne Justin?". BamBam mencium kening putranya.

"Eomma, Appa cimana? jat-in cidak beltemu Appa". Bibir merah mungilnya mengerucut.

"Ah Appa—".

Klek.

"Ada yang mencariku hm?".

"Appa!". Justin menghampiri namja itu; Appanya, Mark Tuan.

"Wah jagoan Appa disini rupanya, tadi Appa mencarimu diruangan Appa tidak ada". Mark menggendong Justin dan mencium hidungnya.

"Cadi jut-in cudah kecempat Appa, capi Appa cidak ada".

"Kkk mianhe, Appa tadi ada urusan sebentar". Mark terkekeh.

"Ekhm". BamBam berdehem, Mark segera tersenyum dan menghampiri istrinya.

"Sawadhikap, chagiya". Mark mencium sekilas bibir istrinya.

"Nado, baiklah JiMin YoonGi aku tinggal dulu. ayo". BamBam menggandeng tangan Mark, Mark melemparkan senyum pada MinYoon.

.

"BamBam dan Mark romantis ya". YoonGi memakan cookiesnya.

"Ya, kita juga ". JiMin terkekeh, ia berbaring diranjang rawat king size YoonGi.

"Hmm". YoonGi bergumam, JiMin mendekatkan tubuhnya pada YoonGi.

Chup, satu kecupan dibibir YoonGi.

"Apa kau sudah berfikir tentang siapa nama baby kita?". JiMin mengelus kepala YoonGi.

"Sudah!". YoonGi menampakkan gummy smilenya sambil mendongak menatap JiMin.

Hurt Me ;minyoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang