Dua hari setelah pernikahan massal TaeKook dan NamJin, hari kelulusan tiba.
"Lulusan Sarjana tiga diberikan kepada keenam mahasiswa lulusan Bangtan High School".
Ya, Bangtan High School adalah sekolah JiMin, YoonGi, TaeHyung, JungKook, SeokJin dan NamJoon.
Tidak hanya mereka berenam, masih banyak murid Bangtan High School di Seoul University. namun hanya mereka berenam;JiMin, YoonGi, TaeHyung, JungKook, SeokJin dan NamJoon yang lulus dengan jalur prestasi.
YoonGi dengan kehamilannya yang memasuki bulan kedelapan sangat resah, ia mengelus perutnya agar agak tenang.
JiMin hanya menatap lantai.
SeokJin dan JungKook resah bercampur bahagia karna mereka berdua sedang mengandung jabang bayi.
TaeHyung dan NamJoon sama seperti kedua uke mereka.
"Sarjana tiga dari jurusan kedokteran... ialah... tiga orang, yaitu.... Park-"
Ucapan kepala sekolah terhenti membuat para mahasiswa yang memakai pakaian wisuda ketar-ketir.
"Yoon Gi, Park Yoon Gi". Suara riuh tepukan membuat YoonGi blank.
JiMin mengecup keningnya.
"Berjalanlah keatas sana, sayang". YoonGi mengangguk, ia berdiri dan berjalan perlahan menuju panggung.
"Baiklah, Kim Jung Kook dan yang terakhir Kim Seok Jin. selamat pada lulusan sarjana tiga jurusan kedokteran! beri tepuk tangan!".
Prok prok prok. SeokJin dan JungKook berjalan bersama menuju panggung dan bersama memeluk YoonGi.
"Dari sarjana tiga jurusan ekonomi yaitu, Kim Tae-
Hyung".
Prok prok prok. TaeHyung dengan bangganya naik ke atas panggung dan mencium JungKook; melumatnya.
"Kedua, Kim- Nam Joon dan Park Ji Min!".
Prok prok prok. Kedua namja tampan beda tinggi badan pun naik ke atas panggung memeluk istri masing-masing.
"Itulah keenam lulusan terbaik saat ini, Min Ho Seok sajangnim bisa memberikan surat kelulusannya. selanjutnya saya akan mengumumkan lulusan terbaik kedua".
HoSeok yang dipanggil pun langsung mengerjakan tugasnya.
.
"YEEEEY!". Teriak keenam namja itu; JiMin, YoonGi, TaeHyung, JungKook, SeokJin dan NamJoon.
Namun raut wajah NamJoon dan SeokJin berubah. sendu.
"Chinguya". Keempat namja (kecuali NamJin) menatap SeokJin.
"Ne?". YoonGi menaikan satu alisnya, bingung.
"Mianhe, aku dan NamJoon akan pindah ke Amerika". SeokJin menatap sendu sahabatnya dengan senyum miris.
"Untuk apa Hyung?". JungKook.
"Aku dan SeokJin akan meneruskan perusahaan orang tua kami, aku KimNam Corporation dan SeokJin KimJin Hospital". Jelas NamJoon, menghela nafas diakhir.
"Em... kapan kalian berangkat?". Tanya JiMin, ia sungguh tak rela jika NamJoon yang sudah ia anggap Hyungnya malah pergi begitu saja.
"Satu jam lagi, mian telat memberitahukannya". SeokJin tersenyum pabo.
"Hmm... jaga diri kalian baik-baik, jangan lupakan kami ne? kita punya grup line jadi bisa tetap berkomunikasi hehe". TaeHyung menyengir dengan cengiran kotaknya.
"Ne, arra- Oh sudah waktunya, sampai jumpa! saranghe!". SeokJin menatap jam tangannya sekilas dan menarik NamJoon.
"Nado saranghe!". Teriak NamJoon dari kejauhan.
JungKook menangis, TaeHyung dan MinYoon melambaikan tangan.
.
"Jim, sekarang kan bulan kedelapan kehamilanku dan sebaiknya kita segera membeli perlengkapan baby". YoonGi dengan cueknya menatap ponsel yang sedang dimainkannya.
"Baiklah sayang jika itu kemauanmu". JiMin tersenyum.
Grrrmm.
Mobil lamborghini silver JiMin dan YoonGi berjalan menuju toko perlengkapan bayi.
.
Kling.
"Annyeong haseyo, ada yang bisa saya bantu?". Tanya sang penjaga toko, ramah.
"Tolong ambil semua perlengkapan baby dengan gender namja, untuk tempat tidurnya yang agak besar karna baby kami kembar dan kereta dorongnya akan ku pilih". Ucap YoonGi dengan dinginnya.
JiMin heran dengan YoonGi yang dingin, namun ia cinta.
Tak hanya dingin, YoonGi pernah mengumpat kepada JiMin dengan ucapan kotor.
Penjaga toko itu mengangguk mengerti dan melakukan tugasnya.
YoonGi dan JiMin menuju tempat dimana kereta dorong bayi berjejer rapi.
Mata YoonGi melirik satu kereta dorong yang double space.
Ya, untuk dua anak kembar.
Warnanya hitam bercampur putih, terlihat keren tapi glamour.
"Aku pilih yang itu!". YoonGi dengan semangatnya mengambil kereta dorong itu. JiMin terkekeh.
Mereka berdua berjalan kekasir.
"Berapa totalnya?".
"Seratus lima puluh juta won".
"Baiklah, saya sudah mengirimnya lewat rekening". JiMin mengetahui nomor rekeningnya dari banner didepan toko.
"Gomapseumnida, barangnya sudah saya angkut ke bagasi mobil anda".
"Ne, cheonmaneyo". JiMin dan YoonGi keluar dari toko itu dan masuk kedalam mobil.
•
•
•
•
TBC.
•
•
•
•
Kena writer block again:") pendek pan.
Jadi eeq pan alurnya :(, ga&ta n ga memuaskan :(.
미안해, 정말... 미안헤😢😄.
Next chap lairan😂.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Me ;minyoon
Fanfiction"Penderitaanmu akan dimulai sayang, tunggu lah". - Park JiMin. Hidup bahagia? Ya, mungkin.