Kaisoo - Unexpected

1.9K 177 11
                                    

Kyungsoo tau ini bukan pagi yang baik, sama seperti pagi lalu ketika Ibunya masih berteriak didepan pintu.

"KYUNGSOO INI SUDAH JAM 7. KAU MAU MENDAPAT SURAT PERINGATAN LAGI?!"

Dan Kyungsoo masih tetap sama...

"Iyaaa Bu. Aku bangun!!!!"

...
...
...

Yang tadi bukan tipuan pertama tapi Ibunya selalu berhasil, meski itu trick basi .

Ini bukan jam 7 pagi dan tidak ada surat paringatan sama sekali. Ini pukul 6.15... demi dewa...

"Besok-besok aku tidak akan termakan omongan Ibu lagi! Titik.!"

Dan itu selalu menjadi kalimat pertama tiap kali Ia keluar dari pagar rumah berjalan ke halte bus.

Selalu seperti ini...

Subuh sekali Ibunya akan berteriak Ia terlambat

Nyatanya matahari masih bermesraan di negara lain

Setelahnya Kyungsoo akan berjalan sendiri, pagi pagi buta ke halte bus

Menunggu 15 menit hingga bus tujuannya tiba

Dan sampai di sekolah paling awal

Itu siklusnya. Selalu begitu.

Brummmm....

Jika saja motor besar dengan merek asing yang tidak begitu Kyungsoo paham, tidak berhenti di depannya, yang sedang asik mengayunkan kaki di kursi halte, mungkin pagi itu masih sama bosannya.

Tapi ini beda...

Kyungsoo kenal motor itu. Kenal pemiliknya.

"Jongin-shi?" Tapi tidak ingin berharap banyak.

Helm berkaca hitam itu terbuka.

Benar itu Dia.

"Akhirnya aku datang cukup pagi kali ini"

Seringaian itu... tolonglah Kim Jongin ini masih terlalu pagi untuk Kyungsoo olahraga jantung.

"Jadi... apa kali ini kau-" Jongin menghentikan kalimatnya, melepas helm sepenuhnya dengan helaian rambut hitam berantakan tanpa perduli seseorang yang lain merasa sesak napas seketika "-bersedia ku bonceng?"

Tidak tau. Ini bukan bentuk phobia atau apa... tapi serius... berdekatan dengan pria ini, pria yang tampannya tidak di takar, hanya akan membuat Kyungsoo berkahir dengan konyol.

Maksudnya... mereka tidak sedekat itu -seingat Kyungsoo- untuk sebuah ajakan berbonceng-ria yang sudah terulang kedua kalinya.

Mereka mungkin berada di kelas yang sama sepanjang masa SMA, tapi kenyataan itu tidak membenarkan bahwa mereka dekat. Tidak sedekat itu. Kyungsoo hanya menjalankan tugas sebagai bendahara kelas dan kesempatan mengobrol dengan pria tan itu hanya Senin pagi, ketika jadwal penarikan uang kas rutin. Selebihnya, Kyungsoo hanya akan mencuri pandang sedikit dan berakhir dengan semu merah karena Jongin -yang anehnya- selalu berhasil mengkap basah dirinya sedang melempar tatapan damba.

Meski ini bukan ajakan menumpang yang pertama kali -lebih tepatnya ini tawaran yang kedua kali- tapi menemukan Jongin berada di kawasan kompleknya sepagi ini merupakan teka teki karena jalan rumah mereka tidak searah.

SLUTETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang