Jihyo keluar dari ruang ganti, jihyo benar-benar berubah 180°. Semua pria yang ada di sana bahkan tidak mengedipkan matanya saat melihat jihyo.
Jihyo masuk dalam tim b, sedangkan nayeon berada di tim a. Pertandingan itu seperti milik jihyo, karena semua memperhatikan jihyo. Memperhatikan betapa lincah dan gesitnya jihyo dalam bermain. Semua terkejut karena jihyo yang dulunya sangat gemuk dan bahkan untuk berlari keliling lapangan saja tidak kuat dan kini ia sedang berlari dengan lincahnya.
Akhirnya pertandingan berakhir, pertandingan itu di menangkan oleh tim B, ya tentu saja semua itu berkat jihyo. Hampir semua skor di dapatkan oleh jihyo.
Setelah pertandingan berakhir, jihyo tidak berniat untuk bergabungan dengan yang lain karena ia tau, jika ia bergabung dengan teman seangkatannya itu, ia akan di tanyai habis habisan.
Jihyo langsung mengambil tasnya berganti baju dan pergi meninggalkan gedung lapangan basket itu.
Di liar beruntung jihyo melihat Dahyun dan Momo.
"Dahyun~ah... Momo~ah." teriak jihyo dan yang di panggil langsung berbalik.
Dahyun dan momo tampak mengerutkan dahinya.
"Maaf, kamu siapa?" tanya dahyun bingung.
"Yak!! Kalian melupakan diriku?" tanya jihyo.
"Melupakan? Kami bahkan tidak mengenal mu nona." ucap momo.
"Yak! Aku song jihyo, jihyo! Kalian lupa?" ucap jihyo kesal.
Terlihat wajah terkejut dari dahyun dan momo. "Benarkah ini kau jihyo?"
"Tentu saja dahyun, apa kalian tidak mengenaliku?" tanya jihyo.
"Bagaimana kami mau mengenalimu, kau berubah sekali. Setelah menghilang tanpa kabar selama sebulan, sekarang kau kembali dengan wujud seperti ini." ucap momo panjang lebar.
"Jihyo, kau benar-benar sangat cantik. Jujur aku sampai tidak mengenalimu, dimana pipi tembem mu yang dulu? Bagaimana kau bisa berubah sangat drastis seperti ini?" tanya dahyun.
"Aku mengikuti semua kegiatan olahraga yang ada di amerika, dengan begitu tubuh ku secara otomatis berubah." jawab jihyo bangga.
"Wahh.. Jihyo aku yakin kau bisa mengalahkan nayeon sekarang." ucap dahyun yang mengerti alasan jihyo ingin berubah.
"Hey kami ada kelas hari ini, kami pergi dulu ya." ucap momo yang teringat kalau mereka hari ini ada kelas.
"Baiklah, nanti siang kita pergi k cafe ya." ajak jihyo dan di balas anggukan dari kedua temen yang kini sudah ia anggap sebagai sahabatnya.
****
Setelah kepergian kedua sahabatnya itu, jihyo berjalan mengelilingi kampus, tak lupa ia juga memakai earphone yang menyumpal kedua telinganya. Sungguh ia merindukan kampus ini, walaupun hanya pergi sebulan. Tapi kampus ini merukan impiannya dan ia sangat merindukan kampus ini.
Tiba-tiba, ada seseorang yang melepas aerphone jihyo, lantas jihyo langsung berbalik dan mendapatkan mark ada di sana.
"Hai." sapa mark.
"Kenapa?" jawab jihyo ketus.
"Kau masih marah padaku? Karena aku memarahimu waktu itu?" tanya mark.
"Tidak, toh yang kau katakan juga fakta kan." jawab jihyo cuek.
"Ayolah jihyo, maafkan aku. Aku benar-benar menyesal telah mengatakan itu padamu." ucap mark
"So? Aku juga sudah tidak memperdulikan itu lagi. Dan sunbae bisa mendekati nayeon, tadi aku melihatnya di sekitar sini." ucap jihyo kesal.
"Ehem,, apa kau cemburu karna waktu itu aku membela nayeon." goda mark. Jihyo terdiam mendengar ucapan mark, sebenarnya memang benar.
"Hey, sunbae jangan alas bicara. Kata siapa aku cemburu. Oh yang benar saja." ucap jihyo berusaha menutupi kegugupannya.
"Sudahlah, jujur itu lebih baik." ucap mark masih berusaha menggoda jihyo.
Sedang asik mengobrol bersama ternyata ada sepasang mata yang tampak kesal melihat kedekatan jihyo dan mark.
"Awas saja kau jihyo, aku tidak akan membiarkan dirimu bersama dengan mark oppa begitu juga dengan jin oppa." ucap yeoja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From the Heart (COMPLETED)
Fanfiction"Aku mencintamu Song Ji Hyo. apa adanya, karena aku mencintaimu dari hati." ucap Jin. *Keadaan fisik memang yang paling utama saat mencari pasangan, tapi siapa sangka kalau fisik bisa berubah dengan sangat drastis. jadi jangan memandang orang dari...
