24Hour-TWO

25 6 1
                                    

"Aku ga peduli kamu jodohku atau bukan. Karena diluar tentang semua itu. Kamu adalah apa yang selalu aku perjuangkan."
                              -Tiffany Valentina

=============

           
        Siang itu, Tiffany dan Thalia sedang nongkrong di D'Lights Cafe. Mereka sering pergi ke sini hanya untuk sekedar menghilangkan beban pikiran yang terlalu banyak. Ketika itu, Tiffany sedang mengobrol dengan Thalia, datang segerombolan cowok dari arah pintu masuk. Ternyata itu Varrel dan teman-temannya. Tiffany yang melihat itu pun langsung menunduk malu.

Tiffany's POV

Gue lihat Varrel dan temannya juga masuk ke cafe yang sama. Gue langsung nunduk begitu mata gue sama Varrel bertemu. Tetapi hanya sebentar karena Varrel langsung mengalihkan pandangannya.

      "Eh gawat gimana dong ini. Varrel ada disini, gue deg degan banget ini anjir." Kata gue sambil menghadap Thalia.

       "Selow aja kali, dia gabakal ke sini lagian. Btw, gue mau tau sih. Sejak kapan lo naksir sama si Varrel. Secara kan dia pacarnya banyak Tiff. Lo gak sakit hati apa ngeliat dia jalan sama banyak cewek." kata Thalia sambil ngeliat ke arah Varrel.

     "Gue bingung thal. Gue udah suka sama Varrel semenjak kelas X. Gue udah coba move on tapi tetep aja gabisa. Gua sayang banget sama dia." kata gue lirih.

Gue lihat ke arah Varrel dan temannya. Varrel sedang menghisap rokok sementara teman-temannya banyak yang ngobrol. Tetapi gue lihat salah satu temannya Varrel yang gue tau bernama Fikri juga ngeliat ke arah gue dan Thalia. Apa mungkin perasaan gue aja kali ya.

Fikri's POV

Ketika masuk di cafe ini. Gue langsung menangkap bayangan seseorang. Seseorang yang udah lama gue suka, tapi gue malu buat ngungkapinnya. Dia Thalia Ayunda. Udah dari kelas X gue suka sama dia. Tapi entah kenapa gue ga pernah nyoba untuk ngedeketin dia. Gue liat dia juga sedang bersama seseorang. Yang gue tau namanya Tiffany.

         "Lo mau makan apa, pesen aja ntar gue traktir" kata Varrel, sahabat gue dari masih orok.

       "Selow aja, ntar gue pesen"  kata gue masih sambil melihat ke arah Thalia. Gue perhatiin si Tiffany dari tadi juga ngelihat ke arah sini. Lihatnya sih ke arah Varrel. Tapi apa cuma perasaan gue aja kali ya. Setelah itu gue mencoba ngobrol sama temen-temen gue.

Author's POV

Jam menunjukkan hampir jam 5 sore. Tiffany dan Thalia segera pulang. Begitu juga Varrel dan teman-temannya.
Ketika sampe di depan, Tiffany dan Thalia menunggu taksi yang akan lewat. Tetapi setelah setengah jam menunggu tetep aja ga ada taksi yang mau lewat. Hingga suara seseorang terdengar memanggil mereka berdua.

       "Hei. Elo thalia kan? Kenalin gue Fikri. Elo lagi ngapain disini."  Kata Fikri.
      
      "Iya, kok lo tau sih. Gue lagi nunggu taksi nih. Oh iya kenalin juga ini temen gue Tiffany." Kata Thalia sambil berjabat tangan. Tiffany pun mengikuti apa yang dilakukan thalia.

     "Gaakan ada taksi yang lewat daerah sini jam segini. Mendingan lo gue anterin pulang." kata Fikri.

    "Lah entar Tiffany sama siapa dong?" kata Thalia sambil melihat ke arah Tiffany.

    "Gampang itu mah." Fikri pun memanggil salah seorang temennya. Yang kebetulan dia adalah Varrel.

   "Rel, gue minta tolong nih. Anterin temen gue pulang. Gue mau anterin si Thalia. Nah lo anterin Tiffany pulang. Kasian dia." kata Fikri menjelaskan.
 
    "Oh oke beres."

Akhirnya, thalia pun pulang dibonceng Fikri. Dan Tiffany pulang diantar Varrel.

===================

Segini dulu ya, plis jangan lupa vote juga. Biar aku semangat buat nulisnya.
See u💜

  

24HourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang