24Hour-FOUR

28 5 4
                                    

"Aku bahagia melihat kamu berdua dengannya. Karena cinta yang tulus ga pernah butuh balasan."

======================

Tiffany berjalan dengan langkah gontai melewati koridor sekolah. Dia merasa bahwa dia telah salah mencintai seseorang yang bahkan ga pernah meresponnya. Akhirnya dia memutuskan untuk menyerah saja dan membiarkan rasa cintanya memendam dalam hati. Karena tidak fokus berjalan, tiba-tiba dia merasa menabrak seseorang.
   
        "Sorry-sorry, gue ga sengaja." kata Tiffany sambil merapikan buku yang dibawa oleh seseorang yang ada didepannya.
 
       "Gapapa." kata cowok itu.

Karena merasa familier dengan suara bass milik cowok itu. Akhirnya Tiffany mendongakkan kepalanya. Dan betapa terkejutnya dia, bahwa yang ia tabrak tadi adalah cowok yang selama ini mengganggu pikirannya. Dia Varrel.

      "Maaf ya buku lo jadi berantakan" kata Tiffany sambil menunjukkan rasa bersalahnya.

Varrel hanya mengangguk sambil tersenyum. Lalu dia berjalan melewati Tiffany yang sedang menatapnya intens. Seketika bel masuk berbunyi. Dengan langkah terburu-buru Tiffany masuk ke dalam kelasnya.

Bel istirahat berbunyi.......

     "Tiff, yuk ke kantin. Laper gue" kata Thalia dan Della yang ada sampingnya.

     "Iya elah daripada lo bengong mulu daritadi mending ke kantin dah." cibir Della.

Akhirnya mereka bertiga langsung pergi ke kantin. Sampainya di kantin, Della langsung pergi mengantri untuk memesan pesanan mereka. Lalu Thalia mulai bercerita.

       "Tiff, gue mau curhat nih" kata Thalia

      "Yaudah curhat ajasih elah" jawab Tiffany agak malas karena memang dia lagi badmood.

       "Kemarin, Fikri line gue. Dia tanya-tanya gue lagi ngapain. Trus malemnya gue diajak keluar sama dia. Ya cuma jalan jalan aja sih. Tapi perlakuan dia sweet banget tau gak. Gue jadi deg degan kalo deket dia" kata Thalia dengan mata berbinar-binar.

      "Oh.. lo lagi deket sama Fikri. Cie enak dong, tapi gue liatin semenjak kita dianter pulang sama Varrel dkk, si Fikri emang liatin lo terus deh. Cepet jadian aja deh ya" kata Tiffany menggoda.

Della langsung datang dengan 3 mangkok bakso dan 3 es teh gelas.

     "Eh tai, gila tau gak. Tadi ada adekelas yang ga sengaja nyiram saus baksonya ke seragam gue. Untung tadi ada Ryan yang lewat wah seneng banget gue. Adekelas itu langsung masang muka cemberut tau gak sih. Jijik banget gue." kata Della sambil duduk.

Tiffany dan Thalia hanya saling pandang tidak mengerti.
Akhirnya mereka mulai makan pesanan masing-masing mengabaikan celoteh Della. Ketika bel jam ke-4 berbunyi. Mereka langsung masuk kelas.

Tiffany's POV

Gawat, sekarang pelajarannya Bu Neny, dan gue lupa ga bawa tugas. Aduh gue bingung. Mau nyalin tugasnya si Della ntar malah keburu gurunya dateng. Yaudahlah gue pasrah aja.

      "Kumpulkan tugas kalian di meja saya. Sekarang! Yang ga bawa tugas maju ke depan." kata Bu Neny sambil masang tampang jutek.

Gue langsung maju aja. Gue kira banyak yang gak ngerjain tugas. Ternyata cuma gue doang yang gak ngerjain. Thalia sama Della cuma ketawa liat gue maju ke depan.

      "Tiffany. Kenapa kamu gak ngerjain tugas dari saya? Kamu ga butuh nilai ya!" bentak Bu Neny.

    "Udah saya kerjain kok bu. Tapi ketinggalan" kataku sambil grogi

    "Saya gabutuh alasan kayak gitu. Sekarang kamu ke perpustakaan dan bersihkan buku-buku yang ada disana sampai bersih" kata Bu Neny tajam.

Yaelah ini guru udah jutek, kejam lagi. Ga kasian apa sama muridnya, udah belajar, disuruh bersihin perpustakaan. Emang gue office girl apa. Akhirnya gue keluar dari kelas dan langsung menuju perpustakaan.

Author POV

Untungnya di perpustakaan jam segini sepi. Jadi Tiffany bisa leluasa membersihkan buku. Ketika Tiffany mau ngambil buku yang berada diatas rak. Tiba -tiba ada tangan cowok yang mengambil buku itu. Ketika Tiffany berbalik yang diliatnya mata coklat hazel yang tidak asing. Mata itu milik seseorang yang disukai oleh Tiffany. Dia Varrel.

      "Makanya kalo pendek ya pendek aja. Gausa sok-sok tinggi mau ngambil buku yang ada diatas. Untung ada gue." kata Varrel tanpa melihat ke arah Tiffany.

Tiffany hanya diam sambil melihat Varrel membersihkan buku yang ada diatas.

     "Gue tau gue ganteng, gausah diliatin lama-lama ntar lo naksir lagi sama gue."

    "Yee banyak gaya banget lo rel. Udah ah, ngapain lo disini." kata Tiffany sambil berbalik untuk membersihkan buku yang ada dibawahnya.

    "Gue lupa ga bawa tugas. Jadi ya gue disuruh kesini. Untungnya ada elo, gue jadi ga ngerasa sepi aja."

Mendengar itu pipi Tiffany serasa memanas. Dia harap, dia bisa terus berduaan dengan Varrel seperti ini.
Setelah selesai membersihkan buku. Tiffany dan Varrel duduk berhadapan.

     "Lo haus gak? Ke kantin yuk. Capek gue" kata Varrel sambil mengipaskan buku.

    "Kita kan gaboleh keluar dulu. Sekarang masih jam pelajaran."

Akhirnya mereka berdua diam. Tiba-tiba suasana menjadi awkward. Tiffany yang gak menyukai suasana seperti ini akhirnya memutuskan untuk bertanya.

    "Lo...." kata mereka barengan.
    
    "Lo duluan aja deh" kata Tiffany.

    "Ladies first" sambung Varrel.

     "Ga penting. Lo aja" saut Tiffany.

     "Gue boleh minta id line lo gak?" Kata Varrel sambil senyum.

     "Boleh. Id gue @tiffanyvale"
   
     "Addback ya." Kata Varrel mengakhiri.

Akhirnya mereka memutuskan untuk keluar dari perpustakaan. Tetapi sebelum mereka berpisah. Tiba-tiba Varrel menghampirinya.

      "Ntar pulang sekolah bareng gue aja ya. Gue tunggu di parkiran. Bye" pinta Varrel.

Tiffany yang mendengarnya hanya tersenyum tidak percaya. Akhirnya dia bisa sedekat ini dengan Varrel. Andai lo tau rel, gue sayang banget sama lo. Gue ga rela jika kehilangan lo. Tolong jangan pergi, batin Tiffany.

Dia akhirnya berjalan ke kelas dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

Dia bahagia..

Sangat bahagia..

=======================

Di part ini banyak adegan antara Tiffany dan Varrel. Aku harap kalian suka❤

Jangan lupa vote yaaaa:) maaf masih banyak typo✌

24HourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang