S - Problem.

4.4K 224 1
                                    

Happy reading.💗

Disini bakal lebih banyak narasi. Maybe.

"Mam, alyn berangkat dulu ya"
"Iya hati-hati"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"

#SKIP SEKOLAH.

Alyn menelusuri koridor sekolah dengan gontai, ia merasa tidak ada semangat untuk hari ini dan mungkin untuk beberapa hari kedepan.

"Hai lyn" sapa rafly tapi alyn tidak menyahuti, ia masih tetap menatap lurus kedepan, ia tidak menyadari kedatangan rafly.
"Lyn, segitu beratnya ya masalah lo"
"Eh— fly, sejak kapan lo disini?" tanya Alyn yg baru menyadari keberadaan rafly.
"Sejak lo lahir disini"
"Apaan si fly, receh" cetus alyn, alyn masuk kedalam kelas dan mendaratkan pantatnya dikursinya. Rafly yang berbeda kelas dengan alyn tapi mengikuti alyn sampai tempatnya.

"Eh fly, kelas lu kan disebelah kok malah ngikuti gue sih" tanya alyn heran.
"Gua? Ngikuti lu, astaga lyn. Ini kelas gua, kelas lo yg disebelah"
"Astaga! Fly, kenapa lo gak bilang dari tadi sih". Alyn langsung keluar kelas rafly dan masuk kedalam kelasnya.

TRING...TRING..

Bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas menuju kantin, tapi tidak dengan alyn. Sedari tadi alym hanya terdiam lesu, tidak ada semangat.
"Lyn..udah dong gue kangen alyn yang dulu" kata diva.
"Alyn yang bawel, cerewet, pecicilan" tambah jua.
"Im oke guys, mungkin hari ini gue kurang enak badan" alibi alyn seraya tersenyum kecut.fake.
"Lo ada apa-apanya lyn, emang si'dini apain lo, apa aca yang ngapain lo?" tanya diva.
"Gakpapa, udah kalian sana kekantin nanti jamnya habis lo, gak usah khawatirin gue, gue gpp" ujar alyn meyakini kedua sahabatnya.

Mau tidak mau, jua dan diva pergi kekantin tanpa alyn, dan disepanjang perjalanan jua mendumel tentang Dini, sampai mereka duduk ditempat kantin.

"Pokoknya gue mau bejek-bejek mukanya sidini kalau ketemu" geram jua seraya mengepalkan tangannya
"Udah lah ju, liat tangan lo ampe merah, skrng mending lo line aca, bilang alyn gk baik-baik aja" saran diva. Jua mengeluarkan iphonenya dan membuka aplikasi Line.

(Pc jua - aca.)

Nadzwa
Caaaa

Aca
Iya ju?

Nadzwa
Lo lagi dimna?

Aca
Msh disklh, knp gtu?

Nadzwa
Ca, alyn pucet, dia dari pertama dtng diem aja, tdi gue ajakin ke kantin kga mau, ca plis bujuk dia, gue takut dia kenapa-kenapa.

Aca
Serius? Ju, dari kmrin sore dia gak mau baca line gua, tlfn gue gak dia angkat.

Nadzwa
Lo bikin mslh?

Aca
Kga ju, gua cuma coba ngeyakini dia kalau dini gak salah dimshl ini.

Nadzwa
Lo bego apa tolol si ca! Justru penyebab kalian brantem itu dini, dan lo malah coba yakini alyn kalau dini gak salah? Cukup tau ca!

Aca
Kok lo samanya ju, tolong ju percaya sama gua dini gak salah, dan lo tau kan gua sama dini udah berteman lama, gua knl dia ju.read
Jua plis percaya sama gua. Read
Ju jangan di R doang, keadaan alyn gimna?.read
Oke. Blik sklh gua ke sklh lo.read

--------------------------------------------

Bel pulang sudah berbunyi dari 5menit yang lalu, tapi jua, diva dan alyn masih berada didalam kelas, tidak hanya mereka, rafly nayya pun berada dikelas alyn.

Mereka sedang membujuk alyn agar ia cerita pada mereka. Bukan, bukan alyn yang tidak ingin pulang, tapi teman-temannya lah yang melarang dia pulang sebelum ia cerita pda mereka.
"Ayolah lyn, lo anggap kita sahabat gak sih? Kalau lo anggap kita sabahat ayo cerita" desak nayya
"Gak ada apa apa dan gak ada yang perlu kalian khawatirkan" ucap alyn perlahan, ia kelihatan sangat lemas.
"Lyn, kontrol diri lo. Liat lo pucet, lo pasti belum makan dari pagi" tambah rafly.
"Udah deh, kalian pada gak usah lebay, gue gak papa, kalau digituin sakit gue malah manja. Awas ah gue mau balik" sahut alyn bangkit dari tempat duduknya dan mencoba untuk keluar dari lingkaran teman-temannya. Tapi sialnya, alyn terlalu lemas, nayya berhasil mendudukan alyn kembali ketempat sebelumnya.

"Oke, kalau lo tetep gak mau cerita sama kita gpp, tapi biarin rafly yang nganter lo balik" kata jua.
"Gak usah, gue udah pesen grab car kok" sahut alyn.
"Gak usah bohong, sedari tadi lo gak megang hp, itu artinya lo belum pesen grab car" sambar diav. Sial ketauan.
"Udah pokoknya lo gak boleh nolak lagi, ini yg terbaik buat lo, fly gua minta tolong anterin alyn ke rumahnya" ujar nayya
"Sip, tanpa lo suruh tadinya gua mau nawarin pulang bareng, yuk lyn kita pulang gua gak tega liat lo udah pucet bgt" ujar rafly dan menuntun alyn bangun

Mau tidak mau, alyn tidak bisa menolak lagi, tangan rafly bertengger dibahu alyn untuk membantu alyn berjalan, karna alyn sangat lemas akibatnya berjalan dengan sempoyongan.

"Fly, makasih ya udah mau nganterin gue"
"Sans alyn, kitakan sahabat" sahut rafly, ia membantu alyn masuk kedalam mobilnya.

Mobil rafly berhenti sempurna didepan gerbang rumah alyn.
"Thanks lagi ya fly, lo mau mampir dulu?" tawar alyn
"Samasama lyn, gak usah lo kan harus istirahat, pokonya abis lo masuk lo harus ganti baju, makn terus minum obat, tidur ya"
"Iya bu guru" sahut alyn yang nadanya dibuat seperti anak kecil.
Rafly mengacak-ngacak kecil rambut alyn.
"Yodah sana gih istirahat."
"Yodah gue masuk dulu ya fly, thanks" setelah rafly menjawab alyn turun dari mobil rafly, dan tidak lama mobil rafly menjauh dari rumah alyn. Alyn membukakan pintu gerbang, baru beberapa langkah dari pintu gerbang ia berhenti karna seseorang memanggilnya.

"Lyn.." suara yang tidak asing ditelinga alyn membuat alyn sedikit ragu untuk menengok. Perlahan alyn memutarkan badannya.
"Lo!" lirih alyn.
"Astaga yank, kamu pucet banget" kata aca seraya menghampiri alyn, aca mengusap pipi alyn.
"LEPAS, JANGAN SENTUH GUE" Kata alyn penuh penekanan seraya menepis tangan aca.
"Lyn, plis dengerin g—"
"Gak ada yg mesti gue denger lagi, kemarin gue kan minta kita buat masing-masing. Jadi please, lo pergi dari rumah gue" sahut alyn dengan air mata yang sudah membasahi wajah pucetnya.
"Oke, gua bakal balik, tapi setelah gua anter lo masuk kedalam kamar lo"
"Mau apa?! Udah sanah pergi, gue benci lo!" teriak alyn dengan nada yang sudah ditenggorokan, dengan tenanga seadanya alyn mendorong tubuh aca. Tapi sialnya ia malah masuk kedalam pelukan aca.

"Alyn sayang, dengerin gua. Gua sayang sama lo, gua cinta sama lo. Please jangan berfikir buat masing-masing, lo tenang gua bak— astaga lyn, alyn bangun!" alyn terkulai lemah dipelukan aca, matanya terpejam. Alyn pingsan dalam pelukan aca. Aca membopong alyn masuk kedalam rumahnya.

"Tan..tante, siapapun tolong" teriak aca yang membopong alyn
"Siap— asataga alyn sayang, ini alyn kenapa?" tanya Mamanya alyn panik
"Alyn pingsan tante, nanti aca ceritain, sekarang mending kita bawa alyn kerumah sakit."
"Tidak usah, alyn punya dokter pribadi, tante mau telfon dokternya dulu, kamu bawa alyn kekamarnya, bi..biiyah"
"Geh nyonya?"
"Anter temen alyn kemarnya"
"Geh nyonya, mari den" biiyah dan aca menaiki anak tangga menuju kamar alyn.

Ket—

#tbc

[2].Stalker//Medsos // TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang