Empat

70 37 17
                                    

Rafa's POV's on:

Aku memang tidak ada bayangan buruk apapun tentang apa yang akan terjadi padamu dimasa depan, tapi hatiku tergerak sendiri untuk menghentikan langkahmu, takut akan terjadi hal yang buruk padamu.

Tidak.
Aku tidak ingin kehilangan lagi. Aku tidak ingin sendiri lagi. Aku tidak ingin murung kembali. Aku tidak ingin meninggalkan dan melupakan semua ini. Aku tidak ingin kehilangannya.

Oh tidak! Aku-aku sudah berdosa. Aku mengingkari janji suciku dulu dengannya. Ap-apa yang sudah aku lakukan? Aku mengkhianatinya, d-dia pasti sedang menatapku dengan tatapan amarahnya dari surga sana. Aku memang kotor. Aku penuh dosa. Aku hampir melupakan dia yang senantiasa selalu mengawasiku dari surga sana.

Aku harus berdoa dan memohon pengampunan kepada yang maha Esa. Aku harus minta pengampunan yang banyak atas semua dosa-dosa ku yang sudah sangat menumpuk. Maafkan aku, aku tidak sengaja memiliki perasaan ini untuknya, aku tidak bisa dan tidak mau menahan perasaan ini dia sangat mirip denganmu, hanya dia orang yang dapat mengerti aku sama halnya dirimu dulu.

Aku merasakan dirimu hadir dan lahir kembali didunia ini saat aku mengenalnya. Aku merasa lengkap kembali dengan adanya dirinya sebagai ganti dirimu. Aku tidak merasakan sendirian lagi saat dia ada didekatku. Semua perasaan ku padamu aku rasakan pula kepada dirinya.

Aku tidak memintamu untuk merelakan aku berpaling darimu ke dirinya, tapi tolong mengerti. Aku sangat kehilangan dirimu, aku kehilangan perhatian darimu, aku kehilangan pengertian darimu, aku kehilangan kehangatan pelukanmu, aku kehilangan sosokmu dan aku kehilangan kebahagiaan ku.

Aku tidak tahan menjalani hidup penuh kehampaan seperti ini, aku masih butuh kasih sayang, aku masih butuh pelukan hangat, aku masih butuh perhatian dan pengertian dari seseorang. Dan aku menemukan sosok seperti mu didalam dirinya.

Aku tahu tadi itu hanya peringatan darimu agar aku selalu ingat dan tidak melupakan mu dengan kejadian itu bukan? Aku hargai kecemburuan mu, justru aku senang jika kau cemburu artinya kau masih sayang dan cinta padaku walaupun dengan cara yang sedikit menyakitkan ku. Namun adakah cara lain yang lebih lembut? Kenapa kau selalu menyerang kepalaku untuk mengingatmu dan kejadian itu? Kau harus percaya aku tidak akan pernah melupakan mu sampai kapanpun dan cintaku akan tetap utuh untukmu walau pada akhirnya aku juga luluh dengannya.

Kumohon restui aku jika memang dia adalah penggantimu yang sengaja diturunkan oleh tuhan untuk ku. Dan kumohonrelakan lah kalau memang cintaku harus terbagi dua.

Rafa's POV's off.

"Tapi aku harus mengurus para pelangganku diluar sana, kasihan kan kalau mereka butuh bantuan akunya tidak ada."

"Aku takut sendiri. Dia yang disana pasti terus menatapku dengan tatapan marah." Anisa menautkan alisnya,

"Dia siapa?"

"Dia disana."

"Iya, dia itu siapa?"

"Kalau aku tidak mau mengatakannya apa kau terus memaksa?"

"Tidak, aku hanya bertanya dan jika kau tidak ingin memberitahuku juga tidak masalah."

"Jangan tinggalkan aku sendiri."

"Tapi Rafa aku tidak bisa menemanimu, aku kan harus melayani pelanggan aku. Disini tidak ada apa-apa kok, kau tidak perlu khawatir ya?"

"Apa kau tidak mengerti? Dia yang disana sedang menatapku dengan penuh amarah. Aku takut sekali."

"Baiklah-baiklah aku akan menemani mu tetapi setelah semua pelanggan ku pulang ya?"

"Tidak! Aku maunya sekarang!"

Coffee Love Story ♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang