Sembilan

45 22 35
                                    

"Mungkin saja kita kan tidak tahu cinta datang dan pergi semaunya. Pokoknya kalau kakak sampai jatuh cinta pada Bimo aku akan membencimu seumur hidupku!"

"J-jangan bicara seperti itu aku mohon, kalau kau membenciku aku pasti akan merasa kehilangan sekali. Kau kan saudara ku satu-satunya dan aku sangat sayang padamu."

"Kalau kau sayang padaku jangan biarkan dirimu mencintai pria yang lebih dulu aku cintai."

"Iya aku janji aku akan berusaha agar aku tidah jatuh cinta padanya."

∆∆∆∆∆

"Kau mau pesan apa?" Tanya Anisa dingin,

"Kau kenapa dingin sekali sepertinya? Oh iya, Hanifa dimana biasanya dia antusias sekali kalau aku datang?" Ucap Bimo basa-basi.

"Dia sedang belanja di super market, sudahlah cepat kau mau pesan apa."

"Pie keju ukuran besar 5,"

"5???" Pekik Anisa.

Bimo mengangguk-angguk.

"Apa kau sanggup memakan itu semua sendirian?"

"Menurutumu sendiri bagaimana?"

"Kurasa tidak."

"Ya memang, aku memesan pie sebanyak itu karna aku akan mengadakan pesta kecil-kecilan dalam rangka ulang tahun ku."

"Jadi hari ini adalah hari ulang tahunmu? Kalau begitu selamat ya." Anisa mengulurkan tangannya dan dengan senang hati Bimo menjabat tangan gadis itu.

Krining..

Lagi-lagi terjadi kesalah pahaman antara Hanifa, Anisa dan Bimo. Api cemburu Hanifa langsung meledak begitu ia melihat kakaknya sedang menggenggam tangan Bimo. Seperti tidak terjadi apa-apa Hanifa langsung masuk kedalam dan meluapkan emosinya sejadi-jadinya.

Dengan segera Anisa melepas jabatannya dengan Bimo.

"Dia kenapa ya, Sepertinya marah ya?"

"Aku tidak tahu biar aku bicara padanya," pergelangan tangan Anida langsung dicekal oleh Bimo.

"Aku belum selesai denganmu."

"Kau mau apa lagi?""Aku ingin mengundang mu nanti malam sebagai pasangan dansa ku, bagaimana kau mau kan?" Anisa menggigit bibir bawahnya ragu, sebenarnya dia ingin menerima tawaran Bimo namun dia tidak boleh egois dia harus memikirkan dan mementingkan perasaan adiknya.

"Maaf nanti malam aku ada acara tapi aku bisa meminta Hanifa untuk menemanimu kok, dia tidak ada acara malam ini."

"Ah ayolah aku inginkan kau bukan Hanifa, anggap saja kehadiran mu adalah kado yang kau berikan untukku."

"T-tapi aku benar-benar tidak bisa aku ada urusan lain apa kau mengerti? Aku akan mentraktirmu selama 3 hari sebagai kado dari ku untuk mu. Tapi kumohon kau undang Hanifa ya?"

"Aku tidak mau aku hanya ingin kau."

"Baiklah, bagaimana kalau 5 hari?"

"Tidak." Bimo tetap bersikeras dengan pendiriannya,

"Kumohon mengertilah aku benar-benar ada urusan yang lebih penting dan tidak bisa ditunda-tunda."

"Huh baiklah aku tidak bisa memaksamu lagi."

"Terimakasih atas pengertiannya. Soal pesananmu sore nanti akan kuantar kau tinggal kasih saja alamatmu padaku."

"Baiklah aku minta kertas untuk kutulis alamatku disana."

Coffee Love Story ♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang