four

364 31 2
                                    

Author POV

Sepanjang malam Kim Dana terus menggeliat di tempat tidurnya, tidak ada posisi yang dapat membuatnya terlelap tidur.
Ia terus memikirkan kejadian petang tadi, ia masih ingat betul betapa cepat detak jantungnya berdetak, darah yang berdesir kuat dan tubuh yang seketika membeku. Semua itu terjadi saat Dana di peluk oleh orang yang telah membuatnya jatuh Cinta.

Ia terus tersenyum dan menggeliat tidak karuan saat momen itu terulang lagi di otaknya, ia tidak menyangka hari seperti ini akan hadir di hidupnya.

Keesokan harinya ada yang berbeda dengan Kim Dana, sebuah hal yang langka di lakukan yeoja itu, ia bangun sangat pagi tidak seperti biasa. Kali ini eomma Dana tidak perlu bentrok dengan putrinya karena ia yang pertama kali duduk di meja makan.
Dana sudah terlihat siap, ia sudah mandi, seragam sekolah yang lengkap dan rapi melekat di tubuh mungilnya tidak lupa tas punggung merah juga ia kenakan

Ada sebuah pikiran balas dendam saat ia melihat kakak laki-lakinya turun dari lantai atas.

" Donghan Oppa kau ini malas sekali, ini sudah jam berapa eohh! "

Ia membalas perkataan Oppanya saat ia sedang bangun terlambat.Namja yang semarga dengan Dana itu terlihat tidak percaya dengan hal yang dilihatnya.

" tumben sekali kau bangun pagi ? "

Dana tampak tertawa bangga melihat ekspresi kakak laki-lakinya. Tapi tiba-tiba muncul senyuman misterius dari wajah Donghan.

" yaak!, aku tau mengapa kau begitu semangat pagi ini "

Dana nampak tidak peduli dengan apa yang akan di katakan Donghan.

" kau bangun pagi karena bersemangat akan bertemu Guan Lin kan!! "

Seketika pupil Dana membesar dan  pipinya memerah.

" yaak Oppa kau ini sok tau sekali!! "

Karena gemas Donghan mencubit pipi  adiknya itu, dan mulai berbicara dengan volume yang dikecilkan.

" kemarin aku mengintipmu ketika kau sedang berpelukan di depan rumah Guan Lin "

Ekspresi kaget tergambar jelas di wajah Dana.

" Apa kau bersama Seonho, saat itu "

Donghan menjawab dengan santai.

" anniya ia ada di rumah, saat itu aku akan keluar membeli soda "

Dana tampak menggigit bibir bawahnya.

" jadi kau sedang berkencan dengan Guan Lin "

Sontak Dana membekap mulut Donghan.

" pelankan suaramu Oppa!!, tentu saja  tidak, mana mungkin orang sedingin dia bisa menyukaiku "

Donghan hanya mengangguk.

" lantas yang kemarin itu apa? "

Dana menjawab sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

" entahlah, mungkin pelukan persahabatan "

Donghan hanya terkekeh mendengar jawaban adiknya.

" tetapi sepertinya kau yang menyukai Guan Lin "

Mendengar perkataan Donghan seketika membuat Dana terdiam dan mengguratkan senyuman tipis di wajahnya.

" selama ini aku terus mengamati mu Kim Dana, saat kalian bertiga sedang berkumpul bersama kau sering mencuri pandang ke arah Guan Lin "

Mendengar semua hal yang di ungkapkan kakanya ia hanya terdiam sambil memainkan ujung roknya. Tangan Donghan bergerak mengacak-acak rambut adiknya.

ClarityHeartbeat(Wanna One )ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang