eight

311 30 2
                                    

Kim Dana POV

Sudah 2 Bulan berlalu sejak Lai Guan Lin tidak masuk sekolah, entah kemana ia pergi. Seonho dan ahjuma yang ada di rumahnya mengatakan bahwa Guan Lin pulang ke Taiwan, namun ada yang aneh dengan semua alasan itu, aku merasa ada yang janggal dengan semua perkataan Seonho dan ahjuma tersebut.

Kami bertiga hampir tidak pernah berkumpul bersama sejak Guan Lin pergi. Begitupun dengan Seonho, ia sangat jarang menemuiku maupun untuk sekedar pulang bersamaku.

Hari ini langit kembali menampakan warna abu-abu kehitaman, aku tau hujan akan segera turun dan sialnya aku tidak membawa payung. Jarak tempat tinggal ku masih sangat jauh sedangkan rintik hujan sudah mulai berjatuhan.

Seragam sekolah yang kukenakan mulai basah terkena hujan, aku memutuskan berteduh di sebuah minimarket. Hujan bertambah deras, jarak pandang mulai kabur karena hujan yang begitu lebat.

Samar-samar dari kejauhan sebuah siluet yang tidak asing menangkap pandanganku. Karena pandangan yang kurang jelas aku mencoba mengernyitkan mataku untuk mengamati orang yang mengenakan payung hitam tersebut.

Aku berkata kepada diriku sendiri

" bukankah itu eommanya Guan Lin "

Aku segera berlari menembus hujan untuk menemuinya sebelum ia naik ke dalam mobil, aku berlari sekuat tenaga dan menggapai tangan wanita setengah baya itu.

" anyeonghaseo emmonie!! "

Nafasku masih memburu karena berlari sangat kencan.

Melihatku muncul secara tiba-tiba ia tampak kaget dan segera membagi payung yang ia gunakan

" aigoo Kim Dana!!, kenapa kau berlari di tengah hujan "

Wajah keibuannya menyiratkan kekhawatiran.

" aku lupa tidak membawa payung "

Melihatku basah kuyup ia menarik tanganku untuk ikut bersamanya.

" pulanglah bersamaku, jika kau terus terkena hujan kau akan terserang flu"

Aku segera menahan tanganya.

" annimida, mobil anda akan basah terkena bajuku, aku hanya ingin menanyakan seseuatu tentang Guan Lin ? "

Ia terlihat terdiam saat mendengar perkataanku tersebut.

Aku mencoba bertanya dengan hati-hati

" aku mendengar bahwa Guan Lin sedang pulang ke Taiwan, apakah itu benar?  "

Wanita berambut kecokelatan sebahu tersebut tidak mengiyakan maupun menggelengkan kepalanya, ia malah  membelai puncak kepalaku.

" dia akan segera pulang dalam waktu dekat  "

Ia menjawab dengan singkat, nada bicaranya pun sangat tenang.

Mendengar jawabanya aku hanya mengangguk-anggukan kepala, sesaat kemudian ia mengulurkan payung yang ia pakai kepadaku di sertai dengan senyuman ramah.
Ia menaiki mobilnya dan berlalu pergi

Aku membungkukan tubuh kepada mobil ibu Guan Lin yang sudah meluncur pergi menembus hujan.

Ada sebuah perasaan tidak enak yang menyeruak di hatiku tentang Guan Lin, aku berharap tidak ada hal  buruk yang terjadi kepadanya.

Tiba-tiba aku teringat paper bag yang di berikan Seonho 2 Bulan yang lalu. aku belum membuka paper bag tersebut sama sekali, Seonho berkata aku bisa membukanya 1 Bulan lagi.

Aku ingin membuka paper bag itu bersama Seonho dan Guan Lin, aku tersadar bahwa bulan depan adalah  chuseok. Aku ingin merayakannya dengan mereka berdua.

ClarityHeartbeat(Wanna One )ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang