Two

508 42 7
                                    

Author POV

Korea Selatan 2017

Matahari mulai menampakan diri menggeser malam dan mulai membangunkan orang-orang dengan sinar hangatnya.
Embun terlihat menempel di seluruh penjuru jendela, aroma khas air saat menyentuh tanah untuk pertama kali menyeruak di hidung.

Pagi hari memang waktu terbaik untuk memulai aktivitas dan menikmati secangkir kopi dengan tenang, tetapi tidak dengan rumah keluarga Kim yang penuh dengan teriakan dan kericuhan. Tenang adalah kata-kata yang tabu bagi mereka saat pagi hari terutama bagi yeoja bernama Kim Dana .

" Kim Dana!! "

Eomma Kim Dana berteriak kencang dari lantai bawah.
Menerikaki Dana saat sedang tidur sama saja meneriaki sebuah batu, Yeoja itu tidak bergeming dan tetap ada di bawah selimutnya yang tebal.

" Dana apa kau sudah mandi! "

Karena anaknya tidak kunjung merespon ia segera naik ke kamar Dana Dan ternyata yeoja itu masih tertidur, wanita setengah baya tersebut tidak membiarkanya dan langsung menyeret putrinya itu ke kamar mandi.

" aihh eomma Mwoannya ?? "

Ibu Dana tampak makin kesal dan akhirnya memukul lengan putrinya.

" yaak, kau pikir ini jam berapa Kim Dana "

Dana memegangi lenganya yang terkena pukulan.

" aaih appo, arraseo aku akan segera mandi "

Begitulah setiap pagi Dana selalu ricuh dengan ibunya.

Setelah mandi Yeoja itu segera turun untuk sarapan. Di meja makan terlihat sudah ada Appa dan Kakak laki-laki Dana, ia memilih untuk duduk di sebalah kakanya karena hanya itu tempat yang tersisa.
Kakanya melirik ke arah Dana sambil tersenyum jail.

" setiap pagi selalu saja ribut dengan eomma, dasar kekanakan "

Dana terlihat mendengus kesal sambil meremas rok sekolahnya.

" aishh menyebalkan, eomma lihatlah dia terus menggangguku! "

Namja berambut hitam itu mencubit hidung adiknya itu sampai kemerahan.

" dasar tukang mengadu "

Akhirnya Eomma mereka yang menghentikan karena jika tidak akan terjadi perang dunia 3 .

" Kim Donghan, Kim Dana jika kalian terus bertengkar tidak usah pergi ke sekolah "

Kata-kata ibu mereka itu cukup membuat mereka diam. saat mereka sedang asyik menikmati sarapan
Terdengar dari luar suara yang membuat Dana langsung meloncat menuju pintu.

" Noona Kajja!! "

Itu suara Seonho, Dana membuka pintu dan melihat ada dua sahabatnya yang sedang menunggu di teras rumahnya.

Seonho membwa sepeda kayuhnya dan Guan Lin berdiri di boncengan sepeda milik Seonho.

Yeoja itu segera menaiki sepeda miliknya yang sudah terparkir siap di teras rumah.

" eomma, appa aku berangkat "

Ia segera pergi , mereka bersepeda beriringan menuju sekolah, kecuali Guan Lin, ia di bonceng Seonho karena namja itu tidak suka bersepeda, apapun hal yang berhubungan dengan olahraga fisik ia tidak melakukanya.

***

Kim Dana POV

Benar-benar menyenangkan berangkat sekolah bersama mereka berdua, aku merasa tidak pernah ada hari yang membosankan saat melihat wajah Seonho dan Guan Lin, meskipun saat pagi aku selalu ribut dengan oppa dan eomma rasa sebal itu langsung hilang saat melihat kedua sahabatku terutama Guan Lin.

ClarityHeartbeat(Wanna One )ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang