six

391 33 2
                                    


Author POV

Tetesan air terlihat membasahi lantai rumah keluarga Kim, tetesan air tersebut bukan berasal dari hujan lebat di luar rumah melainkan dari tubuh Kim Dana yang basah kuyup.

Yeoja itu terlihat duduk meringkuk di lantai dapur, ia terus mengusap air mata yang jatuh ke pipinya. Lama-kelamaan isakannya semakin keras dan matanya semakin sembab.

Dari arah luar rumah terdengar seseorang memarkirkan mobil dan sesaat kemudian seorang namja bertubuh tinggi dan berambut pirang masuk ke dalam rumah. Ia tampak kaget melihat lantai rumah yang basah, namja itu mengikuti arah tetesan air itu untuk mencari sumber air yang membasahi lantai rumahnya.

Saat semakin mendekat ia mendengar suara tangis yang tidak lain adalah suara isakan adiknya. Ia kaget saat melihat Dana dalam keadaan basah kuyup dan meringkuk sendirian di lantai dapur . Ia terlihat makin khawatir saat mendapati adiknya tersebut tengah menangis.

Dengan cepat ia merangkul dan menenagkan Yeodongsaeng-nya itu.

" hei, hei kenapa kau menangis?"

Dana hanya terdiam dan mengelap matanya.

" apa seseorang menyakitimu Kim Dana"

Yeoja itu tetap terdiam dan pandanganya lurus ke lantai.

Sesaat kemudian setelah Dana berhenti menangis Donghan segera membantu adiknya itu berdiri dan mengantarnya ke kamar.

" sudahlah jika kau tidak ingin bicara. Cepatlah ganti bajumu agar kau tidak demam"

Donghan berlalu pergi dan Dana segera mengganti bajunya, terdengar dari luar kakanya itu pergi membawa mobil.

Setelah mengganti bajunya yeoja itu langsung menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur, ia menyelimuti tubuh mungilnya dengan selimut tebal berwarna pink pastel.

Ia mendengar ponsel miliknya yang ia letakan di atas nakas terus berdering. Yeoja itu berusaha menutup matanya tetapi entah mengapa hal itu sulit di lakukan.
Rasa sedih, kecewa dan bersalah terasa tercampur aduk di hatinya.

Akhirnya rasa letih dapat membuat matanya tertutup, tetapi beberapa menit kemudian sebuah belaian di Puncak kepalanya membuat ia kembali terbangun.

" Donghan oppa sepertinya kau tadi pergi? "


Namja itu menyodorkan sebuah kantung plastik berisi milkshake cokelat dan cake plum.

" ini makanlah, sepertinya moodmu sedang buruk "

Dana menunjukan sedikit senyuman di wajahnya dan segera menerima makanan itu.

"  semuanya makanan kesukaanku, gomawo oppa  "

Tetapi masih tersirat rasa khawatir di wajah Donghan.

" apa yang membuat mu sampai menangis seperti itu "

Dana terlihat menatap sekilas ke arah Donghan.

" entah, aku merasa kecewa kepada diriku dan orang lain "

Donghan menatap serius ke arah Dana.

" Siapa yang membuatmu kecewa, Guan Lin? "

Dana terlihat tersenyum pahit.

" mengapa oppa mengatakan Guan Lin"

" karena Guan Lin adalah orang yang kau sukai?"

Dana berusaha menguatkan suaranya saat berkata kepada Donghan, tetapi masih terdengar jelas bahwa suaranya bergetar.

" aku kecewa kepadanya karena ia menyembunyikan penyakit jantung bawaan yang ia derita "

Donghan membelai Puncak kepala adiknya.

ClarityHeartbeat(Wanna One )ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang