seven

339 32 0
                                    

Author POV

Keseharian seperti biasa pada pagi hari tetap berlaku kepada Kim Dana, namun kali ini ada yang berbeda, tidak ada kegaduhan di rumah keluarga Kim.
Mereka terlihat sarapan pagi dengan santai, begitu juga dengan Dana dan Donghan mereka nampak mengobrol ringan.
Dari luar rumah terdengar Seonho memanggil Dana untuk berangkat ke sekolah.

" Noona Kajja!! "

Mendengar panggilan sahabatnya itu Dana segera keluar dan memakai tas punggungnya.

" eomma, appa, Donghan oppa aku berangkat!"

Di luar terlihat Seonho mengendarai sepeda kayuhnya, tetapi Dana merasa ada seseuatu yang hampa.

" hei di mana Guan Lin? "

Seonho menjawab sambil memberikan paper bag mungil kepadaku.

" Guan Lin hyung sedang pulang ke Taiwan untuk 3 Bulan"

" ia tidak memberitauku, mengapa ia tiba-tiba pulang ke Taiwan?"

Mendengar pertanyaan Dana namja itu terlihat menunduk sesaat dan mengalihkan pembicaraan.

" noona jangan membuka paper bag itu sampai Guan Lin hyung pulang"

Dana terlihat penasaran dan berniat  membuka paper bag mungil berwarna merah tersebut namun tangan Seonho menghentikan Dana.

" hajima noona, jebal jangan buka paper bag itu sampai 3 Bulan ke depan"

Melihat reaksi Seonho membuat Dana mengurungkan niatnya dan memasukan benda mungil itu ke dalan tas punggung miliknya.

Sesampai di sekolah mereka berdua segera menuju kelas masing-masing.

" anyeong noona "

Seonho terlihat menunjukan senyum manisnya. Dana membalasnya dengan lambaian tangan.

Yeoja itu segera masuk ke dalam kelas, ia duduk dan mengeluarkan sesuatu dari ransel merah miliknya.

ia mengeluarkan sebuah notes mungil pemberian Guan Lin. Dana terlihat membaca lembar demi lembar tulisan tangan sahabatnya itu.

Meskipun itu hanya notes yang berisikan rumus matematika, bagi Dana itu seperti bongkahan emas. Bukan nilai benda tersebut melainkan  orang yang memberikan benda itu.

Di bagian paling belakang notes tersebut terdapat sebuah foto yang Dana tempelkan. Di foto tersebut Dana terlihat merangkul kedua sahabatnya, Lai Guan Lin dan Yoo Seonho.

Sebuah pandangan miris tersirat jelas saat wajah Guan Lin menangkap matanya.

Ibu jari Dana terlihat membelai foto orang yang ia sukai tersebut.
Mata yeoja itu terlihat memerah, ia mendongakan wajahnya ke atas agar air matanya tidak jatuh.
Ia mengingat pertemuannya yang terakhir dengan Guan Lin, mereka bertengkar dan hal itu pertama kali mereka berdua bertengkar. Dana merasa bersalah meninggalkan Guan Lin tanpa mendengar penjelasannya terlebih dahulu.

***

Bel istirahat menggema di seluruh penjuru sekolah,  semua siswa terlihat berhamburan keluar termasuk Dana.
Yeoja itu terlihat celingukan mencari sesuatu. Karena orang yang ia cari tidak kunjung di temukan Dana memutuskan untuk menuju ke kelas
Sahabatnya tersebut.

Saat sampai di sana, kelas terlihat sepi namun di bangku barisan paling depan seorang siswa nampak tengah tertidur.
Dana segera menghampirinya.
Ia menarik sebuah bangku untuk bisa duduk di sebelah namja itu.

Dana tidak membangunkannya karena namja itu terlihat kelelahan. Sebuah buku penuh tulisan menjadi alas kepalanya untuk tidur.
Masih dengan kaca mata yang melekat di wajahnya namja itu  tertidur.

ClarityHeartbeat(Wanna One )ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang