three

429 37 4
                                    

Author POV

Wajah Dana tampak panik melihat sahabatnya meringis kesakitan  memegangi dadanya, wajah namja itu berubah memucat.

" Gwaenchanayeo ?? "

Namja itu tidak menjawab ia hanya menunduk sambil mengelus dadanya  sesaat kemudian ia  berdiri dan mengambil sesuatu di dalam tasnya.

" chamkaman, tunggulah disini "

Ia terlihat berjalan cepat keluar dari ruang musik. Beberapa menit kemudian ia kembali, wajahnya yang semula pucat saat ini kembali normal seperti sebelumnya. Meskipun Guan Lin sudah tidak terlihat kesakitan Dana tetap terlihat khawatir.

" hei, apa kau sakit? "

Baru kali ini Lai Guan Lin bicara tergagap saat menjawab pertanyaan Dana.

" a a anniya, nan gwaenchana "

Dana merasa ada yang aneh dengan Namja itu, beberapa menit yang lalu wajahnya sangat pucat dan setelah ia keluar dari ruang musik dan kembali wajahnya sudah kembali normal bahkan ia sudah tak tampak kesakitan .

" jinjaa kau tidak apa-apa "

Guan Lin hanya mengangguk dan memakai tasnya.

" kajja, kita pulang! "

Ia mengambil tas milik Dana yang tergeletak di lantai dan menyodorkan  pada yeoja itu.

***

Hari sudah cukup sore saat ke dua sahabat itu pulang dari sekolah.
Di perjalanan pulang Dana dan Guan Lin terlihat mengobrol ringan, tetapi yang lucu Dana lah yang mengoceh paling banyak sedangkan Guan Lin hanya menanggapinya dengan beberapa kata.

Selama perjalanan pulang Mereka berjalan berdampingan sebenarnya Dana membawa sepeda kayuh nya namun karena ia tidak bisa memboceng Guan Lin dan Guan Lin juga tidak dapat mengendarai sepeda jadi Dana hanya menuntun sepeda tersebut.

" Dana bagaimna hasil ujian mu tadi?"

Pertanyaan Guan Lin langsung memunculkan senyuman di wajah Dana.

" aihh tentu saja bagus "

Yeoja itu tersenyum bangga.

" memangnya seberapa Bagus? "

Guan Lin bertanya dengan wajah datarnya.

" aku mendapat nilai hampir sempurna, ayo kau harus menebaknya!"

Namja itu mulai menebaknya.

" ehmm, 90  "

Dana menggelengkan kepala mendengar jawaban Guan Lin.

" ayolah kau harus menebaknya lagi "

Kali ini ekspresi dingin keluar dari wajah Guan Lin, menyadari hal itu Dana langsung memberi jawaban yang benar.

" wajah dingin itu lagi, arraseo!! aku mendapat nilai 80 "

Mendengar jawaban itu ada senyum tipis di wajah Guan Lin

" itu bukan nilai hampir sempurna namanya. Tetapi itu sudah bagus untukmu "

Sesaat kemudian Dana menghentikan langkahnya, ia merogoh tas punggungnya dan mengambil notes kecil pemberian Guan Lin tadi pagi.

" ini ku kembalikan, gomawo sudah membantuku "

Guan Lin  tersenyum ke arah Dana, baru kali ini namja itu tersenyum manis ke arah Dana, sontak pipi yeoja itu memerah.

" itu milikmu sekarang, masih banyak rumus lain di halaman belakang, kau harus mempelajarinya eohh "

***

ClarityHeartbeat(Wanna One )ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang