Duo

10K 630 19
                                    


Disclaimer : NARUTO punya Masashi Kishimoto

Warning: typo. Ooc.

pic is'nt mine.

--------

Sinar mentari di sore hari menemani Hura hara Pertempuran yang menjelma layaknya tayangan dadakan di hadapan mereka.

Bergerak lincah tak tentu arah dengan gerakan zig zag hingga keputusan besar dadakan terlintas dalam benaknya.

Lingkaran gelap tercipta dan menghilang setelah memakan korban.

'

'

Kegelapan menyelimuti daerah sekitar, membungkus kota dengan hiasan lampu lampu jalan raya.

Menatap daerah sekeliling dan terdiam, keduanya kehilangan arah. Menemukan kebutaan saat menatap sekitar.

Tempat ini berbeda, Tak seperti ingatan terakhir mereka. Padahal tidak sampai dua puluh empat jam menjauhi tempat ini.

Masih menatap sekeliling penuh penilaian hingga mata hitam tajam milik keduanya menemukan hal tak asing yang mengejutkan.

Dalam gelapnya malam mereka tetap yakin akan sosok beberapa langkah di depan.

Sekuat tenaga keduanya berlari dengan bergandengan tangan berusaha mencapai sosok tujuan dan menahan erat belakang bajunya yang berkibar sebelum sosok itu menghilang.

'

'

Dalam ruangan yang di penuhi kertas laporan misi, sang pemimpin konoha dengan masker yang menghiasi wajahnya menatap penuh selidik pada satu orang dewasa dan dua anak kecil yang berdiri di hadapannya.

"Jadi siapa orang tua kalian?" Yang di tanya bahkan tak bergeming, terdiam dengan masih memegang baju satu satunya lelaki dewasa yang bersama mereka.

Tak menjawab.

Pertanyaan itu akhirnya menghilang tanpa jawaban untuk kesekian kalinya.

Menarik napasnya lelah, petinggi konoha itu mengakhiri malan ini dengan keputusan yang tak dapat di bantah.

'

'

Tatapan tajam yang di tujukan pada dua anak kecil itu perlahan melebur hilang mejadi lembut.

Pandangan kedua bocah itu mengingatkan dia akan masa lalunya. masa kecilnya yang membahagiakan sebelum semua peristiwa kelam itu terjadi.

Menutup kedua manik  yang tersamarkan oleh rambut hitam miliknya yang tergerai kedepan, berusaha menghilangkan bayangan buruk yang sempat menghampiri ingatannya.

"Tidurlah" perintah itu keluar tepat saat mata hitamnya terlihat.

Lelaki itu berjalan menuju salah satu pintu dalam ruangan mininalis itu dan membukanya. Memperlihatakan kasur dengan ukuran sedang didalamnya.

Mengarahkan kembali pandangannya pada duo bocah kecil yang bersamanya dalam appartemennya.
Mengisyaratakan pada keduanya untuk segera beristirahat.

Tapi, perlakuan selanjutnya duo bocah itu mengejutkannya.

Mereka memeluknya, Tangan tangan kecil itu mendekap pinggang dan kakinya dengan erat. Begitu erat seakan mengenali dirinya. Begitu erat seakan tak ingin kehilangan dirinya.

Bahkan dirinya yang dari awal tak ingin menghindar hanya membiarkan mereka begitu saja. Karena entah bagaimana, pelukan erat itu rasanya memang tepat untuk dirinya.

Baby BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang