Hari yang Menyenangkan?

1.3K 208 52
                                    

Naruto Disclaimer Mas Masashi Kishimoto

Warning: Typo dan masih banyak kejanggalan lainnya.

                                  *
                        .   .     .     .  .
                                
                                  *

Sasuke tidak tahu apa yang duo bocah itu rencanakan, tepat saat sinar matahari masih terlihat malu-malu di langit,  ia dapat mendengar suara Tetsu yang dengan semangat membangunkannya.

Lebih mengejutkan lagi saat anak itu terlihat sangat rapih, tidak seperti baru saja bangun tidur.

Sasuke mengernyit, menatapnya bingung dari atas futon yang saat ini sedang ia duduki dengan kesadaran yang belum pulih betul.

Tetsu langsung melompat ke arah Sasuke, mendaratkan tubuhnya tepat di atas pangkuannya, membuat Sasuke meringis pelan karena kaget.

"Ayo, bangun."

"Kita akan pergi ke suatu tempat."

"Mau kan?" Ucap Tetsu dengan begitu cepat, wajah bangun tidur Sasuke yang kusut mengernyit bingung.

Tangannya naik ke atas pelipis dan memijit kepalanya pelan.

Hari terlalu pagi dan Sasuke cukup merasa berat hati.

Tak selang berapa lama tatapan Sasuke mendapatkan Daiki keluar dari kamar mandi, ia berjalan mendekat ke arahnya dan duduk di depannya.

Sasuke menyipitkan matanya, menatap pada Daiki dengan sangat penasaran. Bagaimana tidak jika keduanya terlihat begitu mencurigakan saat ini.

"Kami sudah berjanji kemaren," ujar Daiki, semakin menambah kerutan di kening Sasuke.

Ucapan selanjutnya yang keluar dari mulut bocah kecil itu hanya menambah pening di kepala Sasuke yang rasanya mau pecah.

Duo bocah itu memiliki janji temu pribadi dengan Hinata pada pagi hari dan tentu saja Sasuke harus turut serta.

Janji temu pribadi? Astaga, saat kalimat itu keluar dari mulut Daiki, Sasuke hanya bisa terbelalak menatap anak itu tak percaya, bertanya dalam hati mengenai umur bocah itu dan bagaimana mulutnya itu lancar mengatakan hal-hal yang cukup rumit.

"Ini masih terlalu pagi," ucap Sasuke, berharap dapat menggoyahkan keinginan  kedua bocah keras kepala yang sering sekali membuat kepalanya sakit.

Sasuke yakin, ia kecil tidak se-menyebalkan duo bocah ini.

"Hari ini saja, ya-ya-ya," ujar Tetsu sambil memiringkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.

"Please...," Kata Daiki sambil terus menatap matanya.

Sasuke yang tadinya ingin bersikeras untuk tetap di atas futon akhirnya mengalah.

Sambil memijat keningnya yang berkerut kesal ia akhirnya berdiri dan langsung pergi ke kamar mandi, mengguyur tubuhnya dengan air dingin yang langsung menyadarkannya dari sisa kantuknya.

                               ° - - - °

Selama perjalanan mereka hanya ditemani dengan riuh suara Daiki dan Tetsu. Sasuke hanya memikirkan bagaimana caranya duo bocah itu membujuk gadis itu sampai ia menyetujui ide yang sangat menyebalkan seperti ini.

Bayangkan, gadis itu harus menunggu mereka di persimpangan antara apartemen Sasuke dan rumah klan Hyuga sebelum jam 8.

Itu terlalu pagi, sangat-sangat pagi, tapi jika Sasuke yang keras dan cuek bisa mengiyakan permintaan aneh itu, maka tidak sulit bagi mereka untuk membuat Hinata menyetujuinya.

Baby BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang