Kekuatan Cinta

7.4K 640 169
                                    


Disclaimer : Naruto milik Masashi K

Warning : ooc. Typo.

Pic is'nt Mine

----------------

Tak ada gerakan perlawanan bahkan penolakan yang berasal dari Sasuke saat Daiki dan Tetsu memegang tangannya hingga menariknya untuk berjalan kemana kedua bocah itu inginkan

Tak ada satu kata protes pun yang keluar dari mulutnya bahkan pertanyaan akan tujuan kepergian mereka tak ia utarakan dari mulut miliknya yang seharusnya terbiasa mengeluarkan perkataan yang menyakitkan terutama untuk hal yang tak jelas baginya.

Tapi untuk saat ini dengan telinga yang hanya asik mendengarkan perdebatan kedua bocah menggemaskan itu dan senyuman simpul yang sesekali terukir di wajah tampannya karena ucapan keduanya ia merasa cukup hanya menjadi pengikut setia dengan mengabaikan ribuan tanya dalam kepalanya.

Tepat ketika mereka akan melewati sebuah garda kompleks suatu clan Sasuke seketika menghentikan langkah kakinya.

"Kenapa berhenti? Ayo jalan sampai ke dalam" Tetsu berucap bersamaan dengan tangan kecil miliknya yang berusaha terus menarik Sasuke agar dapat beranjak dari tempat ia terdiam. Tepat di bawah garda tersebut.

"Untuk apa?" Pertanyaan itu keluar karena perasaan mengganjal di hati Sasuke saat Daiki dan Tetsu yang akan menariknya jauh menuju tempat yang sangat terasa asing bagi Sasuke. Salah satu kompleks elit yang tak pernah ia jamah sebelumnya.

"Hnn...karena aku dan Tetsu pengen main di dalam sana" Jawaban dari Daiki hanya semakin membuat Sasuke menatap penuh tanya kepada keduanya.

Bagi Sasuke ide untuk mengunjungi kompleks ini tak pernah ia pikirkan bahkan walau hanya terlintas di kepalanya, sama halnya dengan pemikiran untuk memiliki komunikasi yang baik walau hanya dengan salah seorang anggota clan yang menempati kompleks di balik garda.

"Dengarkan aku" Sasuke mulai berjongkok membuat wajahnya berhadapan langsung dengan dua wajah yang memiliki ciri seperti miliknya.

"Di dalam sana sama sekali ga ada hal yang menarik" Ada keraguan dalam diri Sasuke untuk mengatakannya, Berharap apa yang di ucapkannya adalah hal baik yang mampu di mengerti oleh kedua bocah ini.

"Engga. Banyak hal menarik kok di dalam sana" Balas Daiki, kedua onyx miliknya menatap onyx milik Sasuke. Daiki sama sekali Tak merasakan betapa berbahayanya mata pria yang usianya jauh di atasnya itu.

"Kau tidak percaya padaku?" Suara Sasuke mulai merendah, berharap nada bahaya yang ia kirim mampu menggoyahkan keinginan dua anak itu, terutama Daiki yang menurut Sasuke tingkat keras kepala milik Daiki setara dengan dirinya.

"Jangaan marah" Tetsu dengan suara pelan mendekati Sasuke yang masih berjongkok di hadapan keduanya, tangannya ia kalungkan ke leher Sasuke, matanya menatap dengan sangat lembut seakan ingin menghilangkan tatapan tajam Sasuke yang masih tertahan di wajahnya sebelum tubuh mungil itu merapat dan memeluk Sasuke dengan lembut pula. Tetsu jelas terlihat gentar jika Sasuke berniat memarahi mereka.

"Dai-Nii, kita mainnya di tempat lain aja ya?" Tatapan itu beralih ke arah Daiki yang memang pasti akan mengalah jika melihat tatapan adik lelakinya itu. 

Tetsu sendiri sangat ingin melewati garda dan pergi ke dalam sana. tetapi jika itu membuat Sasuke marah maka dia lebih memilih untuk membatalkan keinginannya dan mencari tempat lain yang mungkin akan semenarik tempat yang ingin mereka kunjungi ini.

Daiki terlihat jelas masih enggan tapi anak itu sepertinya tetap tahu batas untuk memaksa dan akhirnya setelah menghembuskan napas kecewa karena apa yang sedari kemaren malam telah mereka impikan tak mungkin terwujud ia akhirnya mengangguk, mengiyakan untuk menjauh dari gerbang salah satu kompleks clan elit di konoha.

Baby BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang